Miralem Pjanic Sebut Juventus dan Inter Milan Favorit Juara Liga Italia 2023 / 2024, Begini Alasannya

oleh Aryo Atmaja diperbarui 28 Des 2023, 21:30 WIB
Pemain Juventus Federico Chiesa (kiri) berebut bola dengan pemain Inter Milan Francesco Acerbi (kanan) pada pertandingan sepak bola Liga Italia di Juventus Stadium, Turin, Italia, 6 November 2022. Juventus membungkam Inter Milan dengan skor 2-0. (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Bola.com, Turin - Mantan pemain Juventus, Miralem Pjanic sependapat dengan beberapa pihak yang menyebut bahwa perlombaan juara Liga Italia musim 2023/2024 hanya akan menjadi milik mantan timnya dan Inter Milan.

Seperti diketahui, Inter Milan dan Juventus menghuni posisi dua teratas klasemen sementara Liga Italia. Nerazzurri kukuh di pucuk dengan nilai 44, disusul Bianconeri dengan nilai 40.

Advertisement

Jarak hanya empat poin, dengan sisa kompetisi masih 21 pertandingan, membuat persaingan masih sangat seru dan ketat. Namun bagi Pjanic, persaingan di musim ini hanya akan dilakukan oleh Inter Milan dan Juventus.

Sementara AC Milan dan Napoli yang menjadi juara dalam dua edisi terakhir Serie A, diakuinya masih inkosisten.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 
2 dari 5 halaman

Komentar Pjanic

Miralem Pjanic. Gelandang Bosnia berusia 32 tahun yang sejak musim 2020/2021 memperkuat Barcelona ini baru saja kembali dari masa peminjaman bersama Besiktas sepanjang musim 2021/2022. Ia pernah meraih gelar di liga top Eropa bersama Juventus sebanyak 4 kali dalam 4 musim berseragam Bianconeri, yaitu musim 2016/2017 hingga 2019/2020. (AFP/Filippo Monteforte)

Pjanic telah menjadi salah satu gelandang tengah terbaik dalam satu dekade terakhir di Serie A dengan 42 gol dalam 281 penampilan di kasta tertinggi Italia.

Pemain berusia 33 tahun itu telah memenangkan empat gelar Serie A dan dua Coppa Italia bersama Juventus dan merasa Bianconeri adalah satu-satunya tim yang mampu bersaing dengan Inter untuk memperebutkan Scudetto musim ini.

“Juventus masih solid dan konsisten, bukan kebetulan mereka menjadi satu-satunya klub yang bisa mengimbangi Inter,” ujarnya kepada Gazzetta dello Sport via Football Italia.

3 dari 5 halaman

Paling Kuat

Pemain Inter Milan, Francesco Acerbi, berebut bola dengan pemain Juventus, Dusan Vlahovic, pada laga pekan ke-13 Serie A 2023/2024 di Allianz Stadium, Senin (2/11/2023). Gol Juventus dicetak oleh Dusan Vlahovic. Sementara gol Inter Milan dipersembahkan oleh Lautaro Martinez. (AFP/Marco Bertorello)

“Saya rasa klub lain tidak bisa bersaing memperebutkan Scudetto. Saya melihat duel antara Inter dan Juventus karena hanya merekalah klub yang tidak kehilangan poin. Yang lain belum konsisten. Napoli tidak berada di level yang sama seperti musim lalu, sama seperti Milan,” lanjut pria asal Bosnia dan Herzegovina.

“Inter difavoritkan karena mereka punya tim yang lebih siap dan kepastian lebih banyak dibandingkan Juventus juga karena Final Liga Champions musim lalu,” beber Pjanic.

“Namun, Juve adalah kandidat yang kredibel karena tidak bermain di kompetisi Eropa mana pun dan bisa memberikan keuntungan. Saya melihat masa depan cerah bagi Juventus dan saya tahu dari pengalaman bahwa ketika Anda mengenakan seragam Bianconeri, targetnya selalu menang.”

4 dari 5 halaman

Kepemimpinan Allegri

Dalam pertandingan ini Vlahovic gagal menunjukkan ketajamannya. Mantan pemain Fiorentina tersebut justru memberikan keuntungan bagi Milan. Kekalahan tim dari Massimiliano Allegri membuat Juventus menghuni posisi kedelapan dengan 13 poin. (AP Photo/Antonio Calanni)

Miralem Pjanic mencetak 19 gol dalam 135 penampilan di bawah asuhan Massimiliano Allegri di Juventus, lebih banyak dibandingkan pelatih mana pun dalam kariernya. Ia mengakui sosok Allegri yang punya karakter kuat sebagai pemimpin di Juventus.

“Allegri adalah seorang pemenang dan dia telah membuktikannya dengan fakta. Ketika dia gagal menang, dia tidak senang sama sekali. Selain itu, dia adalah seorang komunikator yang hebat; dia mengetahui targetnya dan meneruskannya ke tim di awal musim,” jelas mantan penggawa AS Roma.

“Dia menciptakan harmoni yang baik dengan grup dan dia mengelolanya dengan sangat baik, tidak pernah mengeluh tentang ketidakhadiran. Dia adalah seorang motivator yang hebat. Juventus mungkin tidak bermain seperti Manchester City asuhan Pep Guardiola, tapi itu tidak hanya bergantung padanya.”

“Max beradaptasi dengan karakteristik pemainnya. Saya bermain satu tim dengan Paulo Dybala, Mario Mandzukic, Gonzalo Higuain, dan Juan Cuadrado, jadi jangan bilang kami tidak berpikiran menyerang,” tegas Pjanic.

 

Sumber: Football Italia

5 dari 5 halaman

Yuk Lihat Posisi Tim Kesayanganmu saat Ini!

Berita Terkait