Bola.com, Jakarta Pemain sayap Chelsea, Mykhaylo Mudryk dikabarkab merasa hancur karena gagal pindah ke Arsenal Januari lalu.
Mudryk mendapat beberapa tawaran dari Arsenal tapi ditolak oleh Shakhtar Donetsk, yang akhirnya menjualnya ke Chelsea dengan tawaran lebih tinggi €100 juta.
The Athletic melaporkan pada Minggu (3/3/3024), Mudryk lebih suka pindah ke Arsenal karena dia merasa permainannya akan lebih cocok di bawah manajer Mikel Arteta.
Diklaim juga bahwa ketua The Gunners, Edu, tetap tertarik pada pemain asal Ukraina itu, meskipun ia kesulitan dengan Chelsea.
Dan manajer Arsenal Arteta juga yakin Mudryk akan cocok dengan sistemnya jika Chelsea mempertimbangkan untuk mendaftarkannya musim panas ini.
Mahal
Mykhaylo Mudryk dibeli Chelsea dengan harga mahal tetapi minim kontribusi. Situasi tersebut membuat manajemen The Blues kabarnya memasukkan Mudryk ke daftar jual pada musim panas tahun ini.
Pada Januari 2023, Chelsea membuat kejutan besar. Tim London Biru mengeluarkan dana sebesar 88 juta poundsterling untuk memboyong winger asal Ukraina tersebut dari Shakhtar Donetsk.
Dengan mahar transfer semahal itu, Mudryk diharapkan jadi pembeda di Chelsea. Pemain berusia 23 tahun tersebut juga diharapkan bisa memiliki karier yang panjang di Stamford Bridge.
Namun, laporan dari Football Insider mengklaim karier Mykhaylo Mudryk di Chelsea bakal berlangsung singkat. Sang winger disebut akan dijual The Blues pada musim panas nanti.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bayern Munchen
Menurut Fabrizio Romano, Bayern Munchen sempat memiliki keinginan untuk meminjam winger milik Chelsea, Mykhaylo Mudryk. Namun, tidak ada negosiasi yang benar-benar konkret terjadi di antara kedua klub.
"Bayern mempertimbangkan untuk mendatangkan Mykhaylo Mudryk pada akhir Januari dengan status pinjaman dari Chelsea, tapi itu tidak ada negosiasi konkret yang dilakukan," ungkap Fabrizio Romano.