Pelatih Asal Malaysia Menilai Penundaan BRI Liga 1 demi Kepentingan Timnas Indonesia U-23 Sudah Tepat

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 01 Apr 2024, 06:00 WIB
Para pemain PSIS Semarang merayakan gol yang dicetak oleh Paulo Gali Freitas ke gawang Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Pelatih asal Malaysia, Raja Isa, mengatakan bahwa keputusan PSSI dan PT LIB untuk menunda BRI Liga 1 selama Piala Asia U-23 sudah tepat. Menurutnya, jika memang karena kepentingan Timnas Indonesia U-23, maka sudah selayaknya didukung.

Sebelumnya, PSSI telah mengeluarkan surat penundaan kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 pada Sabtu (30/3/2024) malam WIB. Arya Sinulingga selaku anggota Executive Committee (Exco) PSSI menyebut langkah ini dilakukan untuk menyelamatkan klub dan juga Timnas Indonesia U-23.

Advertisement

"Ya benar, tadi ada rapat di Exco, kan tanggal 1 April itu Timnas Indonesia U-23 sudah pada berangkat ya, jadi kita di satu sisi mengamankan Timnas dan supaya klub-klub yang pemainnya dipanggil tidak merasa dirugikan," kata Arya Sinulingga.

Raja Isa sependapat dengan alasan di balik keputusan menunda BRI Liga 1. Apalagi Timnas Indonesia U-23 memang digodok bukan hanya untuk Piala Asia U-23 saja, tetapi juga Olimpiade 2024 Paris.

"Secara peribadi, saya setuju kalau Liga 1 ditunda PSSI dengan target mau fokus lolos ke putaran akhir sepak bola Olimpiade 2024 di Prancis," kata Raja Isa kepada Bola.com

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Beberapa Klub Tidak Merasa Dirugikan

Pelatih asal Malaysia yang sudah mengenal baik sepak bola Indonesia. Raja isa. (Bola.com/Permana Kusumadijaya)

Secara garis besar, ada dua alasan mengapa PSSI dan PT LIB menunda BRI Liga 1. Selain untuk kepentingan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024, juga terkait kepemilikan pemain atas klub.

Beberapa klub sebelumnya memang mengeluhkan jika pemain-pemainnya dipanggil ke skuad Timnas Indonesia U-23, sehingga keputusan ini dirasa sudah tepat. Raja Isa pun berpendapat sama.

"Rata-rata klub Liga 1 terutama PSIS Semarang sangat fokus untuk lolos empat besar. Tindakan PSSI buat saya sudah benar. Cuma ini juga suda pasti tidak pas untuk klub-klub yang konsisten dan menyisakan empat pertandingan lagi."

"Juga dengan tim-tim yang fokus untuk tidak degradasi. Arema FC, Persita, dan PSS Sleman yang berbeda tipis di klasemen. Akan tetapi, apapun buat semua wajib dukung visi dan misi sepak bola Indonesia. Kesempatan Timnas Indonesia U-23 untuk lolos Olimpiade 2024 sangat terbuka."

 

3 dari 4 halaman

Saran buat PSSI

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus saat acara konferensi pers Liga 1 2023/2024 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Keputusan PSSI dan PT LIB memang sangat mendadak. Padahal semestinya mereka sudah bisa merumuskan solusinya sejak lama.

Oleh karena itu, mantan pelatih Persipura Jayapura kelahiran Selangor, Malaysia, ini menyarankan agar ke depan pemangku kebijakan sepak bola Indonesia bisa lebih bijaksana ketika dihadapkan pada situasi mendesak.

"Ya saya setuju memang mendadak dan tidak ideal. Dan secara tidak langsung ganggu perjalanan Liga 1. Klub, PSSI, dan PT LIB seharusnya bisa cari solusi ke depannya, mencapai kesepakatan jauh-jauh dari, dan yang penting tidak merugikan pihak manapun."

"InsyaAllah situasi sekarang, semua bisa membuka hati untuk mendukung Timnas Indonesia U-23 biar bisa lolos Olimpiade 2023. Itu akan jadi sejarah baru buat sepak bola Indonesia," katanya memungkasi.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1 2023/2024

Berita Terkait