Perlu Angkat Mental Pemain Persebaya yang Terpuruk, Paul Munster: Dunia Belum Berakhir

oleh Aditya Wany diperbarui 19 Apr 2024, 13:00 WIB
Pelatih anyar Persebaya Surabaya, Paul Munster, harus kecewa karena laga debutnya sebagai jurutaktik Bajul Ijo hanya berakhir imbang 1-1 melawan PSIS Semarang dalam laga tunda pekan 20 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (30/1/2024). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, mencoba untuk mengangkat mental para pemainnya setelah timnya babak belur dihajar Dewa United.

Persebaya Surabaya menelan kekalahan memalukan dengan skor 0-3 saat menjamu Dewa United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (16/4/2024) sore WIB.

Advertisement

Ini merupakan kekalahan terbesar Persebaya di kandang sejak era Liga 1. Sebelumnya, mereka pernah kalah 0-2 saat menjamu PS Tira, yang kini dikenal dengan nama Persikabo 1973, di Stadion GBT juga, pada 11 September 2018.

Parahnya, Persebaya Surabaya masih kesulitan menambah rekening gol. Kekalahan tiga gol tanpa balas dari Dewa United semakin menyuguhkan fakta bahwa Bajul Ijo merupakan tim dengan lini depan buruk.

“Biarkan saja mereka memiliki pikirannya sendiri. Saya juga menonton highlights pertandingan tersebut. Namun, kami tetap harus bersatu. Dunia belum berakhir. Kami tetap bersatu,” kata Paul Munster.

2 dari 4 halaman

Harus Bangkit di Laga Selanjutnya

Persebaya Surabaya dipermalukan dengan skor 0-3 saat menjamu Dewa United dalam pekan ke-31 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (16/4/2024) sore. (Bola.com/Aditya Wany))

Tim Bajul Ijo bermain sangat buruk dan tidak mampu memberikan perlawanan berarti untuk memberi ancaman. Kini, problem mereka malah ditambah sektor pertahanan yang mudah dibobol.

Ditambah, dua dari tiga gol Dewa United dicetak oleh eks Persebaya Surabaya, yaitu Ricky Kambuaya dan Ahmad Nufiandani.

Persebaya bermain sangat buruk di pertandingan ini. Secara organisasi permainan tidak tampak dengan baik. Laga kontra Dewa United seharusnya membuat Persebaya tampil lebih apik, tapi yang terjadi justru sebaliknya.

Secara keseluruhan, Dewa United telah menunjukkan cara untuk bermain agresif dan memperdaya Persebaya. Hal itu terbukti dengan tidak berkutiknya tim tuan rumah, bahkan kerap kali melakukan kesalahan sendiri.

“Anda pikir para suporter marah? Saya juga, jangan lupakan itu. Namun, saya harus profesional. Saya pelatihnya. Saya harus menjaga para pemain. Kami harus bangkit dan fokus pada pertandingan berikutnya,” imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Jadwal Padat yang Merugikan

Pemain Persebaya, Paulo Henrique dikepung dua penggawa Dewa United, Alta Ballah dan Risto Mitrevski pada lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 hari Selasa (16/04/2024). (Aditya Wani/Bola.com)

Berikutnya, Persebaya Surabaya akan melakoni partai tandang berat memasuki pekan ke-32. Mereka akan melawat ke markas tim runner-up sementara Persib Bandung, Sabtu (20/4/2024).

“Sayang jadwalnya sangat padat. Ini tidak baik untuk para pemain. Namun, itulah yang terjadi kepada semua tim lainnya. Namun, yang menyedihkan Anda melihat banyak pemain yang cedera sekarang karena jadwal PSSI,” tutur Paul Munster.

Persebaya kini berada di posisi ke-11 klasemen sementara dengan 39 poin. Mereka masih belum aman dari ancaman degradasi.

Sebab, Arema FC yang ada di posisi ke-16 atau teratas di zona merah mengoleksi 31 poin. Artinya, ada selisih delapan poin. Arema masih berpotensi mengungguli dengan tiga pertandingan tersisa.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait