IBL 2025: Agresivitas Jadi Kunci Kemenangan Amartha Hangtuah atas Bali United

Skuad muda Bali United kandas dengan skor 67-77 saat menghadapi Amartha Hangtuah

BolaCom | Alit BinawanDiperbarui 16 Januari 2025, 01:12 WIB
Pemain Bali United Basketball, Reo Sakai mencoba untuk menguasai bola dari kawalan pemain Hangtuah Jakarta dalam pertandingan kedua IBL 2025 di GOR Merpati Denpasar, Rabu (15/1/2024). (Bola.com/Alit Binawan)

Bola.com, Denpasar - Skuad muda Bali United kandas dengan skor 67-77 saat menghadapi Amartha Hangtuah di pertandingan kedua IBL 2025 di GOR Merpati Denpasar pada Rabu (15/1/2025).

Kunci kemenangan Hangtuah Jakarta karena sang arsitek Wahyu Widayat Jati bermain agresif.

Advertisement

Ia tahu skuad Bali United musim ini berbeda dengan musim lalu dan didominasi pemain muda. Rakeem Maleek Christmas bahkan sukses mencetak triple double di pertandingan kali dengan mengoleksi 28 poin, 11 rebound, dan 11 assist.

“Kami tahu Bali United banyak mengganti pemain dari musim lalu. Makanya kami datang ke Bali bukan untuk kalah, kami harus bermain lebih agresif. Kami sudah membaca permainan mereka,” bebernya usai pertandingan.


Reaksi Pelatih Bali United

Pelatih Bali United, I Gusti Ngurah Rusta Wijaya mengaku banyak kesalahan yang dibuat anak asuhnya terutama dari turn over. Turn over yang dilakukan Reo Sakai dkk cukup tinggi dengan 23 turn over untuk Bali United Basketball berbanding 12 turnover untuk Hangtuah Jakarta.

Situasi ini membuat Hangtuah bisa mengeksploitasi pertahanan Bali United dengan mudah.

“Kami sebenarnya bermain bagus di first half, tetapi kami hilang konsentrasi di kuarter ketiga dan keempat. Salah satu faktornya adalah kami terlalu banyak melakukan turn over. Kami sudah berusaha maksimal tapi hasilnya berbeda,” tegas Rusta.

Di samping itu, kondisi lapangan yang licin juga berpengaruh. Beberapa lagi pertandingan terhenti cukup lama untuk mengeringkan lapangan. “Anak-anak takut eksekusi jadinya. Seperti Xavier Cannefax, dia tidak bisa melakukan drive seperti yang biasa dilakukan musim lalu,” terangnya.


Sudah Maksimal

Yang jelas lanjut mantan Pelatih Tim Basket Putra PON Bali di PON XXI 2024, Aceh-Sumut tersebut, apa yang dilakukan anak asuhnya sudah maksimal. Terlebih dengan pemain muda, merkea bisa menambah menit bermain musim ini.

Termasuk Lutfi Eka Koswara yang jarang mendapatkan tempat dalam dua musim terakhir. Lutfi di pertandingan kali ini bahkan mencetak 14 poin, lebih banyak dua poin dibandingkan Xavier Cannefax.

“Biarpun mereka ini pemain muda, saya rasa mereka profesional. Masih butuh proses untuk menjadi lebih baik lagi. Kami harus menambah minute play mereka untuk mengasah mental eksekusinya. Mental menurut saya menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi,” tutupnya. 

Berita Terkait