8 Laga Beruntun Tak Pernah Menang, Lampu Kuning bagi Persik di BRI Liga 1 2024/2025

Persik mencatat hasil minor di putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Delapan kali beruntun tak meraih kemenangan, Macan Putih pun harus ekstrawaspada agar tak disalip tim-tim papan bawah yang sedang bernafsu lepas dari zona degradasi.

BolaCom | Gatot SumitroDiterbitkan 06 Maret 2025, 13:00 WIB
Delapan kali simultan tak pernah meraih kemenangan jadi lampu kuning bagi Persik di BRI Liga 1 2024/2025. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Bola.com, Jakarta - Persik mencatat hasil minor di putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Delapan kali beruntun tak meraih kemenangan, Macan Putih pun harus ekstrawaspada agar tak disalip tim-tim papan bawah yang sedang bernafsu lepas dari zona degradasi.

Kekalahan pekan ke-26 dari Persib dengan skor 4-1 di Stadion GBLA Bandung memperpanjang derita Ze Valente dkk. Pada tujuh partai sebelumnya, Persik ditumbangkan Persita 1-0, Malut United 2-1, dan Dewa United FC 2-1.

Advertisement

Tim asuhan Marcelo Rospide hanya mendapat tambahan empat angka dari hasil imbang atas PSS 0-0, Barito Putera 1-1, Persis 0-0, dan PSBS 1-1. Padahal asa tinggi sempat hinggap di dada para pemain ketika Persik menutup putaran pertama nangkring di papan atas.

Sisa pertandingan musim ini tinggal delapan kali. Dengan koleksi poin 34, kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Ini jadi lampu kuning jika Persik tak mendapat asupan angka di partai berikutnya.

 


Tujuh Klub Berambisi Tinggalkan Zona Degradasi

Para pemain PSIS Semarang merayakan kemenangan pentingnya pada laga Derbi Jawa Tengah melawan Persis Solo dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/ Radifa Arsa)

Tujuh klub di papan bawah sangat berambisi meninggalkan zona merah. PSBS, Barito Putera, PSIS, Persis, Semen Padang, Madura United, dan PSS masih berpeluang memperbaiki posisi masing-masing. Karena selisih poin mereka tak terpaut jauh.

Barito Putera dan Persis menjadi rival yang terus menunjukkan performa bagus. Kehadiran Vitor Tinoco memberi warna baru permainan Laskar Antasari, julukan Barito Putera. Pelatih asal Malaysia, Ong Kim Swee juga pelan-pelan membawa Laskar Sambernyawa makin percaya diri.

Jika di klasemen akhir Persik terbenam di papan bawah, maka ini jadi rapor mengecewakan bagi Marcelo Rospide yang dua musim berurutan gagal membawa tim asal Kota Kediri ini memenuhi target di posisi lima besar.

 


Kendala Besar

Striker Persik Kediri, Ramiro Fergonzi. (Bola.com/Dok.Instagram Ramiro Fergonzi).

Kendala terbesar bagi Persik adalah absennya pemain utama secara bergiliran di paruh kedua musim ini. Ada yang dibelit cedera berkepanjangan hingga hukuman kartu. Misalnya striker Ramiro Fergonzi yang tenaganya sangat dibutuhkan malah mangkir sebanyak empat pertandingan.

Ezra Walian yang sebelumnya selalu jadi andalan di sayap kiri penyerangan telah istirahat sebanyak tujuh partai karena cedera. Formasi darurat yang dilakukan Marcelo Rospide tak membuahkan hasil positif.

Bagaimana Yusuf Meilana yang didorong di sayap serang tak membahayakan pertahanan Persib. Ketergantungan terhadap Hamra Hehanusa pun jadi kelemahan Persik saat dia tak main di kandang Persib. Nah, strategi apa lagi yang bisa dilakukan Rospide agar Persik garang lagi di laga berikutnya?


Posisi Persik di BRI Liga 1 2024/2025

Berita Terkait