Liverpool Menang, tapi Arne Slot Kalah Telak dari Luis Enrique

Luis Enrique hancurkan strategi Arne Slot, Liverpool beruntung punya Alisson.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 06 Maret 2025, 22:00 WIB
Pelatih kepala Paris Saint-Germain asal Spanyol, Luis Enrique, bereaksi di area teknis selama pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (Prancis) dan Liverpool (Inggris) di stadion Parc des Princes di Paris pada tanggal 5 Maret 2025. (Anne-Christine POUJOULAT/AFP)

Bola.com, Jakarta - Liverpool mungkin berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis dini hari WIB (6-3-2025), tetapi kemenangan itu tidak sepenuhnya mencerminkan jalannya pertandingan.

Faktanya, tim asuhan Arne Slot dibuat tak berdaya oleh PSG sepanjang laga, dan tanpa penampilan gemilang Alisson Becker, The Reds bisa saja mengalami kekalahan telak.

Advertisement

Satu hal yang tak bisa disangkal: secara taktik, pelatih PSM, Luis Enrique, jauh lebih unggul dari Slot.

Sejak menit pertama, PSG menunjukkan keunggulan dalam strategi, kecepatan, dan penguasaan bola. Luis Enrique merancang tim dengan permainan yang kohesif, fleksibel, dan penuh dinamika.

Trio lini tengah Fabian Ruiz, Vitinha, dan Joao Neves bekerja sangat efektif dalam merebut bola dan memutus setiap upaya serangan balik Liverpool.


Dominasi PSG di Lapangan

Penyerang Paris Saint-Germain asal Prancis, Bradley Barcola (kiri), menjegal penyerang Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah (kanan), selama pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (Prancis) dan Liverpool (Inggris) di stadion Parc des Princes di Paris, Kamis dini hari WIB (6-3-2025). (FRANCK FIFE/AFP)

Sepanjang babak pertama, The Reds nyaris tak mampu memainkan gaya permainan mereka sendiri. Tekanan tinggi PSG membuat mereka terus melakukan kesalahan umpan dan kehilangan bola di area berbahaya.

Trio penyerang Liverpool pun terlihat terisolasi, tanpa suplai bola yang cukup untuk menciptakan peluang berarti.

Sebaliknya, PSG terus mengancam gawang Liverpool. Khvicha Kvaratskhelia hampir mencetak gol spektakuler, Bradley Barcola berkali-kali merepotkan lini belakang The Reds, sementara Ousmane Dembele terus memberikan mimpi buruk bagi pertahanan kanan Liverpool.

Jika penyelesaian akhir PSG lebih klinis, mereka bisa saja mengunci kemenangan sejak babak pertama.


Enrique Unggul dalam Segala Aspek

Alisson Becker, kiper Liverpool, baru saja mencatatkan momen bersejarah dalam kariernya saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. (AP Photo/Aurelien Morissard)

Sebelum pertandingan, Liverpool dipandang lebih unggul karena performa mereka yang konsisten di semua kompetisi. Namun, apa yang terjadi di lapangan membuktikan bahwa Enrique benar-benar lebih unggul dalam pendekatan taktik dibandingkan Slot.

PSG tidak hanya menyerang dengan tajam, tetapi juga bertahan dengan sangat solid. Liverpool kesulitan membangun serangan karena lini tengah PSG begitu efektif dalam menekan dan merebut bola.

Enrique tidak memberi ruang bagi lawan, memaksa Liverpool hanya bisa mengoper ke samping atau melakukan kesalahan sendiri sehingga aliran permainan The Reds terputus total.

Di sisi lain, Slot tampak kesulitan melakukan perubahan taktik yang signifikan. Liverpool bermain tanpa kreativitas, tidak memiliki solusi menghadapi pressing PSG, dan tampak pasif menghadapi agresivitas tuan rumah.

Perbedaan dalam kemampuan membaca dan menyesuaikan permainan antara kedua pelatih terlihat sangat jelas.


Liverpool Harus Menghadapi Kenyataan

Di babak kedua, Paris Saint-Germain (PSG) tampil mendominasi permainan. (FRANCK FIFE/AFP)

Kendati Harvey Elliott menjadi pahlawan dengan gol cepatnya hanya 47 detik setelah masuk lapangan, Liverpool tidak bisa terlalu bangga dengan performa mereka. Sepanjang laga, mereka hanya melepaskan satu tembakan tepat sasaran—dan itu adalah gol Elliott.

Sementara itu, PSG mencatatkan 10 tembakan ke gawang, tetapi keberadaan Alisson menjadi penyelamat bagi The Reds.

Legenda Liverpool, Jamie Carragher, bahkan tak bisa menyembunyikan keterkejutannya atas kemenangan mantan timnya.

"Lolos begitu saja? Ini salah satu perampokan terbesar yang pernah terjadi dalam sepak bola," ucapnya.

Liverpool jelas memiliki keuntungan menjelang leg kedua di Anfield, tetapi jika Slot tidak dapat menemukan cara untuk melawan PSG, juara Liga Champions 2018/2019 ini bisa membayar harganya.

Luis Enrique dan para pemainnya telah menunjukkan bahwa mereka memiliki alat untuk membalikkan keadaan. Liverpool harus menghadapi kenyataan: mereka tidak lebih unggul, tetapi bahkan jauh di belakang PSG dalam hal taktik.

Berita Terkait