PSG dan Peluang Besar Mencetak Sejarah di Liga Champions

Paris Saint-Germain (PSG) menunjukkan perkembangan signifikan di Liga Champions, berpeluang besar untuk mengukir sejarah baru.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 13 Maret 2025, 21:40 WIB
Para pemain Paris Saint-Germain (PSG) merayakan kemenangan di akhir pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions 2024/2025 melawan Liverpool di Stadion Anfield, Inggris pada 11 Maret 2025 waktu setempat atau Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (Oli SCARFF/AFP)

Bola.com, Jakarta - Paris Saint-Germain (PSG) memiliki peluang besar untuk meraih gelar Liga Champions untuk pertama kalinya.

Di bawah kepemimpinan Luis Enrique, tim asal Prancis ini menunjukkan permainan yang lebih solid dan penuh determinasi.

Advertisement

Kendati telah melakukan investasi besar selama lebih dari satu dekade, PSG masih belum mampu membawa pulang trofi bergengsi Eropa.

Namun, musim ini bisa menjadi momen bersejarah bagi mereka untuk akhirnya menorehkan namanya sebagai juara Liga Champions.

Mari simak, faktor-faktor apa saja yang membuat PSG punya kesempatan untuk mencetak sejarah di Liga Champions musim 2024/2025 ini.


1. Peluang Besar

Kemenangan ini membuat Paris Saint-Germain berhasil meraih poin penuh di matchday 1 League Phase Liga Champions 2024/2025. (FRANCK FIFE/AFP)

Berdasarkan analisis Opta, PSG memiliki peluang 19,3% untuk menjuarai Liga Champions musim ini, hanya sedikit di bawah Barcelona yang memiliki peluang 20,4%. Ini merupakan kemungkinan tertinggi yang dimiliki PSG dalam beberapa tahun terakhir.

Keberhasilan mereka menyingkirkan Liverpool di babak 16 besar melalui adu penalti yang dramatis menunjukkan bahwa Les Parisiens kini siap bersaing dengan tim-tim elite Eropa.

Di babak perempat final, PSG akan menghadapi Aston Villa, lawan yang dinilai lebih lemah dibandingkan kandidat juara lainnya. Jika mampu melewati rintangan ini, mereka kemungkinan besar akan berhadapan dengan tim kuat seperti Barcelona atau Arsenal di semifinal.

Dengan menjaga performa terbaik, PSG berpeluang menciptakan sejarah baru bagi sepak bola Prancis.


2. Filosofi Permainan Kolektif

Pelatih kepala Paris Saint-Germain asal Spanyol, Luis Enrique, merayakan kemenangan di akhir pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Liverpool dan Paris Saint-Germain (PSG) di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut, Rabu dini hari WIB (12-3-2025). (Oli SCARFF/AFP)

Satu di antara faktor utama yang membuat PSG memiliki peluang besar adalah perubahan filosofi permainan mereka.

Jika sebelumnya mereka terlalu mengandalkan individu seperti Zlatan Ibrahimović, Neymar, Lionel Messi, dan Kylian Mbappe, kini mereka lebih fokus pada kekuatan kolektif tim.

Kepergian Mbappe musim panas lalu memberi kesempatan bagi Luis Enrique untuk menerapkan sistem permainan yang lebih seimbang. Alih-alih mencari satu pemain bintang sebagai pengganti, ia memilih membangun tim yang lebih solid di semua lini.

Perekrutan pemain seperti Willian Pacho, Joao Neves, dan Desire Doue membantu PSG menciptakan keseimbangan dalam skuad.

Sementara itu, kedatangan Khvicha Kvaratskhelia di bursa transfer musim dingin makin menambah variasi dalam serangan mereka.

Di bawah arahan Luis Enrique, PSG kini menerapkan gaya bermain yang fleksibel dan disiplin. Tidak lagi bergantung pada satu pemain saja, mereka kini lebih sulit untuk dikalahkan, terutama di laga-laga penting Liga Champions.


3. Pemain-Pemain Kunci Berkontribusi Besar

Pemain Paris Saint-Germain (PSG) merayakan kemenangan pada akhir pertandingan leg kedua play-off fase gugur Liga Champions 2024/2025 melawan Brest di stadion Parc des Princes, Paris, Rabu 19 Februari 2025 waktu setempat atau Kamis 20 Februari 2025 dini hari WIB. (JULIEN DE ROSA/AFP)

Meski tidak memiliki bintang sekelas Mbappe, PSG tetap memiliki pemain-pemain berkualitas yang tampil luar biasa musim ini.

Ousmane Dembele, yang sebelumnya sering dikritik karena inkonsistensi permainannya, kini menunjukkan performa terbaiknya dengan 21 gol di semua kompetisi.

Di lini tengah, Vitinha, Joao Neves, dan Warren Zaïre-Emery menjadi motor permainan PSG. Mereka mampu mengontrol tempo pertandingan, melakukan tekanan tinggi, serta memberikan kreativitas dalam membangun serangan.

Di lini belakang, Marquinhos tetap menjadi pilar utama pertahanan, dan Gianluigi Donnarumma menunjukkan ketangguhannya di bawah mistar gawang.

Dengan kombinasi pengalaman dan bakat muda berbakat, PSG kini memiliki keseimbangan skuad yang lebih baik dibandingkan musim-musim sebelumnya.


4. Tantangan yang Harus Dihadapi PSG

Pada menit ke-86, Senny Maluyu menutup pesta gol PSG saat menjamu Brest di leg kedua play-off fase gugur Liga Champions 2024/2025. (JULIEN DE ROSA/AFP)

Kendati memiliki banyak keunggulan, perjalanan PSG untuk menjuarai Liga Champions masih dipenuhi tantangan besar.

Jika mereka mampu mengatasi Aston Villa di perempat final maka lawan di semifinal akan menjadi ujian sesungguhnya. Barcelona atau Arsenal adalah tim yang memiliki pengalaman dan kualitas yang dapat menghambat langkah PSG.

Selain itu, PSG juga harus belajar dari kegagalan mereka di masa lalu. Pada 2020, mereka berhasil mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya tetapi kalah 0-1 dari Bayern Munchen.

Jika ingin mencatat sejarah musim ini, mereka harus menunjukkan mental juara dan ketenangan saat menghadapi pertandingan-pertandingan krusial.

Berita Terkait