Barcelona Gagal ke Final Liga Champions, Hansi Flick: Kami Pantas Dihormati di Eropa

Puasa gelar Barcelona di Liga Champions makin panjang setelah kandas dari Inter Milan di semifinal musim ini.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 07 Mei 2025, 18:43 WIB
Blaugrana juga gagal mengulang kesuksesan mereka di musim 2009 dan 2015 lalu, ketika bisa meraih tiga gelar utama dalam semusim. (PIERO CRUCIATTI/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menegaskan bahwa timnya layak mendapatkan kembali rasa hormat di kancah Eropa. Namun, rasa lapar akan kejayaan di Liga Champions tetap membekas setelah mereka tersingkir secara menyakitkan di semifinal oleh Inter Milan, Rabu dini hari WIB (7-5-2025).

Barcelona sempat membalikkan keadaan dari ketertinggalan dua gol dan unggul 3-2 atas Inter di San Siro, yang membuat mereka memimpin agregat 6-5 setelah 180 menit pertandingan penuh drama.

Advertisement

Namun, gol Francesco Acerbi pada menit ke-93 memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu, di mana Davide Frattesi mencetak gol penentu kemenangan 7-6 secara agregat untuk Inter. Wakil Serie A itu kini akan menghadapi Paris Saint-Germain atau Arsenal di final.

"Saya pikir tim ini, para pemain, pantas mendapatkan rasa hormat [di Eropa]," ujar Flick dalam konferensi pers usai pertandingan.

"Tapi, kami bermain untuk memenangkan gelar. Kami ingin menjadi juara. Musim depan kami akan mencoba lagi. Itu salah satu target kami. Kami akan kembali ke Liga Champions musim depan," imbuhnya.


Puasa Gelar Liga Champions

Kiper Barcelona asal Polandia, Wojciech Szczesny, menghibur Raphinha setelah pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 melawan Inter Milan di Stadion San Siro, Milan, 6 Mei 2025 waktu setempat atau Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. (PIERO CRUCIATTI/AFP)

Sudah satu dekade sejak terakhir kali Barcelona tampil di final Liga Champions — tepatnya pada 2015 saat mengalahkan Juventus dan mengangkat trofi untuk kelima kalinya.

Sejak saat itu, mereka beberapa kali tersingkir secara mengejutkan, seperti saat melawan Roma (2018) dan Liverpool (2019), bahkan sempat terlempar ke Liga Europa dalam dua musim terakhir.

Perjalanan musim ini hingga ke semifinal setidaknya menjadi bukti bahwa Barcelona kembali mampu bersaing dengan tim-tim elite Eropa. Namun, Flick menekankan bahwa timnya harus memperbaiki aspek pertahanan setelah kebobolan tujuh gol dalam dua leg kontra Inter.

"Tentu saja kami bisa tampil lebih baik [dalam bertahan]," lanjut Flick.

"Penyerang-penyerang Inter memang luar biasa. Mereka mampu menguasai bola dengan baik, kuat secara fisik, dan sangat berpengalaman."

"Kami punya skuad yang muda. Kami akan terus berkembang. Tugas kami adalah membawa tim ini terus meningkat. Kami bisa memperbaiki pertahanan, tapi juga lini serang," tutur pelatih asal Jerman itu.


Bangga ke Pemainnya, Kecewa ke Wasit

Barcelona gagal melaju ke final usai dikalahkan Inter Milan di semifinal Liga Champions 2024/2025 dengan agregat 6-7. (PIERO CRUCIATTI/AFP)

Pada leg pertama pekan lalu, Barcelona dua kali tertinggal sebelum menutup laga dengan skor 3-3. Namun, di Milan, mereka kembali harus mengejar setelah kebobolan dua gol di babak pertama — lewat Lautaro Martínez dan penalti Hakan Calhanoglu yang diberikan setelah wasit meninjau pelanggaran Pau Cubarsi terhadap Martínez lewat VAR.

Barcelona kemudian bangkit lewat gol Eric Garcia dan Dani Olmo, sebelum Raphinha mencetak gol pada menit ke-87 dan membawa Blaugrana unggul dalam agregat untuk pertama kalinya. Tetapi, keunggulan itu buyar ketika Acerbi menyamakan skor dan Frattesi menjadi penentu nasib.

Kendati kecewa, Flick tetap bangga terhadap perjuangan anak asuhnya — ia juga menyuarakan kekecewaan terhadap kepemimpinan wasit.

"Saya tahu semua orang kecewa," katanya.

"Kami sudah bangkit, dan saya rasa beberapa keputusan 50:50 semuanya menguntungkan Inter, tapi begitulah adanya. Kami harus menerimanya, ini bagian dari sepak bola."

"Kami tetap bisa bangga dengan performa kami. Saya bangga terhadap tim ini. Kami sudah memberikan segalanya. Kadang memang terasa tidak adil. Beberapa keputusan wasit mungkin tidak berpihak pada kami, tapi kami harus menerimanya."

"Mungkin saya sudah terlalu banyak bicara soal wasit, jadi saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Inter. Mereka tampil hebat di kedua pertandingan, dan saya ucapkan semoga sukses di final," katanya lagi.


Musim Barcelona Belum Usai

Sebelumnya, pada leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025 yang digelar di Stadion Olimpiade Lluís Companys, Barcelona dipaksa bermain imbang 3-3 oleh Inter Milan. (Marco BERTORELLO/AFP)

Musim Barcelona belum usai. Blaugrana telah mengamankan gelar Supercopa de Espana dan Copa del Rey, serta masih memimpin klasemen La Liga.

Pada Minggu malam WIB (11-5-2025), mereka akan menjamu rival abadi, Real Madrid, dengan kesempatan untuk memperlebar jarak dan mendekatkan diri ke gelar juara liga.

Barcelona unggul empat poin dari Madrid dengan empat laga tersisa.

"Pertandingan nanti akan berat, tapi kami akan berikan segalanya," ujar Flick.

"Musim belum berakhir. Kami punya lima hari untuk bersiap dan kami ingin menang. Rasa lapar untuk menjadi juara sangat penting bagi saya," tegasnya.

 

Sumber: ESPN