PSG Dekati Akhir Penderitaan di Liga Champions

PSG di ambang mengakhiri dahaga di Liga Champions.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 31 Mei 2025, 11:15 WIB
Paris Saint-Germain (PSG) memastikan tiket ke babak semifinal usai menang dramatis atas Aston Villa dengan agregat 5-4 (3-1 dan 2-3) di perempat final Liga Champions 2024/2025. (FRANCK FIFE/AFP)

Bola.com, Jakarta - Paris Saint-Germain (PSG) telah menghabiskan miliaran dolar dan menghadirkan sederet bintang terbesar dalam sejarah sepak bola. Namun, trofi Liga Champions—gelar yang paling mereka dambakan—terus menjauh dari genggaman.

Kini, segalanya bisa berubah.

Advertisement

Klub milik Qatar itu tinggal selangkah lagi dari puncak kejayaan Eropa. Hanya Inter Milan yang masih menghalangi mereka dalam partai final Liga Champions yang akan digelar Minggu dini hari WIB (1-6-2025) di Munich.

"Motivasi saya adalah mempersembahkan gelar Liga Champions pertama bagi PSG," ujar Luis Enrique, pelatoh PSG, yang sebelumnya sukses membawa Barcelona menjadi juara pada 2015 dan telah meraih 12 trofi besar selama kariernya di Barca dan PSG.

"Itulah hadiah yang ingin saya berikan kepada para suporter, klub, dan kota ini," imbuhnya.


Inter Bukan Lawan Sembarangan

Penyerang Inter Milan asal Argentina, Lautaro Martinez, dan gelandang Inter Milan asal Polandia, Piotr Zielinski, berpelukan saat bek Inter Milan asal Italia Alessandro Bastoni (kiri) menyaksikan, saat mereka merayakan kemenangan dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Feyenoord (NED) dan Inter Milan (ITA) di Stadion Feyenoord yang dikenal sebagai stadion De Kuip, di Rotterdam, pada tanggal 5 Maret 2025. (JOHN THYS/AFP)

PSG datang sebagai unggulan. Tim muda mereka tampil menakjubkan sepanjang kompetisi, menyingkirkan Manchester City, Liverpool, dan Arsenal dengan performa yang memukau.

Namun, Inter bukan lawan sembarangan. Ini adalah final kedua mereka dalam tiga musim terakhir. Di semifinal, mereka menunjukkan ketangguhan luar biasa saat menyingkirkan Barcelona dengan agregat gol 7-6 dalam duel dramatis.

"Kami sangat menghormati lawan kami," kata Lautaro Martinez, kapten Inter.

"Tapi, kami juga punya senjata sendiri, dan kami ingin menggunakannya untuk menyerang titik lemah mereka," katanya lagi.


Menjadi Sebuah Tim

Pemain Paris Saint-Germain, Desire Doue, dan Marquinhos (kanan) berselebrasi pada leg kedua perempat final Liga Champions 2024/2025 kontra Aston Villa di Villa Park, Rabu (16/4/2025). (AFP/Frack Fife)

Sejak diambil alih Qatar Sports Investments pada 2011, PSG telah mendatangkan sejumlah nama besar seperti Zlatan Ibrahimovic, Kylian Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi. Namun, trofi Liga Champions tetap menjadi mimpi yang belum terwujud.

"Ini tentang menjadi sebuah tim, bukan sekadar kumpulan individu," ucap Marquinhos, kapten PSG.

"Saya mencintai tim ini. Merupakan kebahagiaan bisa menjadi bagian dari skuad ini," tambah pemain internasional Brasil itu.


Harga Mahal

Bek Paris Saint-Germain, Willian Pacho (kiri) dan Warren Zaire-Emery merayakan kemenangan mereka di akhir pertandingan leg pertama babak perempat final Liga Champions 2024/2025 melawan Aston Villa di stadion Parc des Princes, Paris, 9 April 2025 atau Kamis (10/04/2025) dini hari WIB. (FRANCK FIFE/AFP)

Perjalanan PSG membentuk skuad juara datang dengan harga yang mahal. Ousmane Dembele, Desire Doue, dan Khvicha Kvaratskhelia direkrut dengan total biaya sekitar 240 juta dolar AS (sekitar Rp3,9 triliun), menambah panjang daftar investasi besar klub.

Di sisi lain, Inter membangun tim mereka dengan pendekatan yang jauh lebih hemat. Mereka mengandalkan pemain berpengalaman dan merekrut pemain bebas transfer.

Hasilnya, mereka berhasil mencapai dua final Liga Champions dalam tiga tahun terakhir—meski kalah dari Manchester City pada 2023—dan juga meraih satu gelar Serie A.


Final Kedua

Para pemain Paris Saint-Germain (PSG) merayakan kemenangan di akhir pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions 2024/2025 melawan Liverpool di Stadion Anfield, Inggris pada 11 Maret 2025 waktu setempat atau Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (Oli SCARFF/AFP)

Bagi PSG, ini adalah final kedua mereka setelah kekalahan tipis 0-1 dari Bayern Munchen pada 2020. Sementara itu, Inter terakhir kali mengangkat trofi ini pada 2010 di bawah arahan Jose Mourinho.

Dembele tampil luar biasa musim ini dengan torehan 30 gol di semua kompetisi, menjadi satu di antara pemain paling menonjol di Eropa.

Lautaro Martinez juga menorehkan pencapaian penting dengan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub di Liga Champions musim ini.

"Saya sudah memenangkan banyak trofi besar, tapi Liga Champions masih belum," kata Lautaro.

"Saya senang bisa kembali ke final. Kami ingin memainkan pertandingan yang sempurna dan membawa pulang trofi itu ke Milan," imbuh pemenang Piala Dunia bersama Argentina ini.

 

Sumber: AP via The West Australian

Berita Terkait