5 Fakta Trofi Liga Champions: Berapa Nilai Si Kuping Besar?

Si Kuping Besar adalah trofi yang sangat diidam-idamkan semua pesepak bola yang berkarier di Eropa.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiterbitkan 01 Juni 2025, 18:15 WIB
Trofi Liga Champions (c) AP Photo/Gregorio Borgia

Bola.com, Jakarta - Trofi Liga Champions UEFA, atau yang sering dijuluki Big Ears karena bentuknya yang ikonik dengan dua pegangan besar di sisi, adalah salah satu simbol paling bergengsi dalam dunia olahraga profesional.

Trofi ini telah diangkat para legenda sepak bola dunia, seperti Franz Beckenbauer, Johan Cruyff, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, hingga Steven Gerrard.

Advertisement

Namun, seberapa banyak kita benar-benar mengetahui tentang trofi Liga Champions yang menjadi lambang supremasi klub sepak bola Eropa ini?

 


Sejarah Trofi Liga Champions

Amancio Amaro Varela (kiri) bersama mantan Real Madrid Francisco Gento berpose di dekat trofi Liga Champions UEFA pada 27 April 2015 saat presentasi resmi di balai kota Rotes Rathaus di Berlin. Amancio memainkan peran penting saat Spanyol dinobatkan sebagai juara Eropa pada tahun 1964, finis ketiga dalam pemungutan suara Ballon d'Or tahun itu. (AFP/Tobias Schwarz)

Sebelum dikenal dengan nama Liga Champions seperti sekarang sejak 1992, kompetisi ini lebih dikenal sebagai European Cup.

Nama resmi trofi ini sebenarnya adalah European Champion Clubs’ Cup, yang merupakan terjemahan dari bahasa Prancis Coupe des Clubs Champions Européens.

Asal-usulnya bermula dari media olahraga ternama asal Prancis, L’Équipe, yang menggagas trofi ini pada era 1950-an.

Trofi pertama diberikan secara permanen kepada Real Madrid setelah mereka memenangkan kompetisi ini lima kali berturut-turut dari 1955 hingga 1960. Trofi tersebut kini dipajang di museum klub Real Madrid.

Hingga kini, sudah ada lima versi berbeda dari desain yang sama, dengan versi terbaru mulai digunakan sejak 2006. Trofi ini terakhir kali diangkat oleh Chelsea, Real Madrid, dan Manchester City dalam beberapa musim terakhir.


Siapa yang Berhak Menyimpan Trofi?

Steven Gerrard mengangkat trofi juara Liga Champions tahun 2005. (AFP PHOTO/FILIPPO MONTEFORTE)

 

Pada akhir 1960-an, UEFA menetapkan aturan klub yang memenangkan kompetisi ini tiga kali berturut-turut atau lima kali secara keseluruhan berhak menyimpan trofi secara permanen.

Inilah alasan Liverpool bisa menyimpan trofi yang mereka menangkan pada 2005 — gelar kelima mereka. Klub-klub lain seperti Ajax, Bayern Munchen, dan AC Milan juga memiliki trofi asli di koleksi mereka.

Namun, pada 2008, UEFA mengubah kebijakan tersebut. Sejak saat itu, trofi asli tidak lagi diberikan kepada klub, melainkan disimpan UEFA sepanjang tahun. Klub juara hanya mengangkat trofi itu pada malam final dan harus mengembalikannya.

Meski begitu, UEFA memberikan replika trofi seukuran asli yang telah diukir nama klub pemenang. Klub juga diperbolehkan membuat replika tambahan, tapi harus berukuran maksimal 80 pesen dari trofi asli dan harus diberi tanda khusus bahwa itu adalah replika.


Ukuran dan Berat Trofi Liga Champions

Kualitas pemain Brasil di dunia sepak bola tentu tak perlu diragukan lagi. Bahkan, beberapa dari mereka mampu berprestasi di kompetisi antarklub paling elite di Eropa. Berikut ini 5 pemain Brasil dengan koleksi trofi Liga Champions terbanyak hingga saat ini. (AFP/Gabriel Bouys)

 

Trofi Liga Champions saat ini memiliki tinggi 73,5 cm dan berat 7,5 kg. Sebagai perbandingan, trofi Premier League di Inggris memiliki tinggi 104 cm dan jauh lebih berat.

Tak heran jika Didier Drogba pernah berpura-pura terbang sambil membawa trofi ini usai kemenangan Chelsea pada 2012—trofi ini cukup ringan untuk diangkat dengan gaya.


Material dan Desain Trofi

Harry Kane gagal membawa Tottenham Hotspur merengkuh trofi Liga Champions musim ini. Tottenham kalah 0-2 dari Liverpool dalam laga final di Estadio Wanda Metropolitano, Sabtu (1/6/2019). (AFP/Paul Ellis)

Desain trofi yang digunakan saat ini dipesan oleh Sekretaris Jenderal UEFA, Hans Bangerter, pada 1967 setelah trofi asli diberikan kepada Real Madrid.

Piala ini dibuat oleh perajin perhiasan asal Bern, Swiss, bernama Jürg Stadelmann. Terbuat dari perak, trofi ini memerlukan waktu pengerjaan selama 340 jam.

Proses desain pun cukup unik. Jürg dan ayahnya, Hans, membawa beragam sketsa ke kantor UEFA dan menerima masukan dari Bangerter yang mempertimbangkan selera estetika dari berbagai negara Eropa.


Berapa Nilai Trofi Liga Champions?

Selebrasi pelatih Manchester City, Pep Guardiola dengan trofi Liga Champions 2022/2023 setelah mengalahkan Inter Milan 1-0 pada laga final di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul (10/6/2023). (AFP/Paul Ellis)

Meski menjadi simbol kehormatan tinggi, nilai materiil trofi ini tergolong rendah. Menurut estimasi dari merek perlengkapan olahraga Canterbury, nilai trofi Liga Champions hanya sekitar USD 15.000, atau sekitar 13,2 ribu euro atau nyaris bernilai Rp244 juta.

Sebagai perbandingan, trofi Piala FA diperkirakan bernilai sekitar USD 1 juta atau sekitar Rp16 miliar, sementara Piala Dunia FIFA memiliki nilai fantastis hingga USD 20 juta, atau sekitar Rp325 miliar, karena terbuat dari emas 18 karat.

Berita Terkait