Aturan Penalti Sentuhan Ganda Diubah Usai Kontroversi Julian Alvarez

Aturan penalti sentuhan ganda diubah usai insiden Julian Alvarez, kini penalti bisa diulang.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 04 Juni 2025, 14:15 WIB
Pemain Atletico Madrid, Julian Alvarez, terjatuh setelah melakukan tendangan penalti dalam adu penalti di akhir pertandingan babak 16 besar Liga Champions, leg kedua, antara Atletico Madrid dan Real Madrid di Stadion Metropolitano di Madrid, Spanyol, Kamis dini hari WIB (13-3-2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Bola.com, Jakarta - Badan pengatur hukum sepak bola internasional (IFAB) resmi memperjelas aturan mengenai penalti dengan sentuhan ganda, Selasa (3-6-2025), menyusul kontroversi yang melibatkan Julian Alvarez di ajang Liga Champions.

Perubahan ini akan langsung berlaku di pertandingan resmi UEFA mulai Rabu (5-6-2025), termasuk laga semifinal Nations League antara Jerman dan Portugal di Munich.

Advertisement

Langkah ini muncul setelah insiden yang terjadi pada babak 16 besar Liga Champions Maret lalu. Saat itu, penyerang Atletico Madrid, Julian Alvarez, terpeleset saat mengeksekusi penalti dalam adu tendangan melawan Real Madrid.

Bola yang disepaknya secara tidak sengaja memantul mengenai kaki kirinya yang sedang bertumpu, lalu masuk ke gawang Thibaut Courtois.


Penjelasan IFAB

Pemain Atletico Madrid, Julian Alvarez, mengeksekusi tendangan penalti ke gawang Real Madrid pada laga leg 2 babak 16 besar Liga Champions 2024/2025 di Metropolitano Stadium, Madrid, Spanyol, Kamis (13/03/2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Gol tersebut awalnya dianggap sah, tetapi kemudian dibatalkan lewat tinjauan VAR karena dinilai terjadi sentuhan ganda yang melanggar aturan.

Atletico pun akhirnya tersingkir setelah kalah dalam adu penalti.

Secara teknis, wasit saat itu memang menerapkan hukum yang berlaku, meski banyak yang menilai aturannya masih terlalu kabur dan insiden seperti itu dianggap tidak adil—terutama karena Alvarez tidak dengan sengaja melakukan dua sentuhan.

"Situasi seperti ini memang jarang terjadi, dan karena tidak secara eksplisit diatur dalam Hukum 14, wajar wasit selama ini cenderung menghukum eksekutor," demikian pernyataan resmi dari IFAB.

"Namun, bagian dari Hukum 14 ini sebenarnya ditujukan untuk situasi ketika penendang secara sengaja menyentuh bola dua kali sebelum disentuh pemain lain," tambah IFAB.


Klarifikasi Terbaru

Pemain Atletico Madrid, Julian Alvarez, terjatuh setelah melakukan tendangan penalti ke gawang Real Madrid pada laga leg 2 babak 16 besar Liga Champions 2024/2025 di Metropolitano Stadium, Madrid, Spanyol, Kamis (13/03/2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Dengan adanya klarifikasi terbaru ini, IFAB menegaskan bahwa penalti yang menghasilkan gol lewat sentuhan ganda secara tidak sengaja harus diulang. Sementara itu, penalti dengan sentuhan ganda yang tidak menghasilkan gol tidak akan diulang.

Dalam konteks adu penalti, jika terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja dan penalti gagal masuk maka upaya itu tetap dihitung sebagai "gagal".

Sementara dalam pertandingan reguler atau perpanjangan waktu, wasit dapat memberikan tendangan bebas bagi tim lawan jika penalti tersebut gagal.

Aturan hasil revisi ini juga akan diterapkan dalam ajang Piala Dunia Antarklub 2025 yang akan dimulai pada 14 Juni di Amerika Serikat. Menariknya, Atlético Madrid—klub yang terdampak langsung dari insiden Alvarez—termasuk 32 tim peserta.

Sebagai informasi, IFAB (International Football Association Board) terdiri dari FIFA dan empat asosiasi sepak bola Britania Raya.

Perubahan hukum permainan dapat dilakukan jika mendapatkan minimal enam dari delapan suara, dengan FIFA memiliki empat suara dan masing-masing asosiasi Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara mendapatkan satu suara.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait