Trik Kick-off Aneh PSG: Cara Les Parisiens Mematikan Lawan Sejak Detik Pertama

Paris Saint-Germain (PSG) sukses besar pada musim 2024/2025.

BolaCom | Rizki HidayatDiterbitkan 17 Juni 2025, 19:15 WIB
Pemain Paris Saint-Germain (PSG) melakukan selebrasi setelah menaklukkan Inter Milan pada laga final Liga champions 2024/2025 di Stadion Allianz Arena, Minggu (01/06/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Martin Meissner)

Bola.com, Jakarta - Paris Saint-Germain (PSG) sukses besar pada musim 2024/2025. Bukan hanya karena performa pemain bintangnya, tetapi juga karena pendekatan taktik yang berbeda dari biasany, terutama saat melakukan kick-off.

Dalam kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final Liga Champions musim lalu di Allianz Arena, 1 Juni 2025, fans dibuat penasaran dengan cara unik PSG memulai pertandingan.

Advertisement

Pasukan Luis Enrique tersebut tampil mendominasi dengan performa luar biasa dari bintang muda mereka, Desire Doue, yang mampu mencetak dua gol. Kemenangan tersebut tak hanya membawa PSG meraih trofi bergengsi, tetapi juga mencatat rekor kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.

Namun, yang paling menarik perhatian justru terjadi pada detik pertama. Saat peluit awal berbunyi, Paris Saint-Germain langsung mengirim bola jauh ke area pertahanan lawan, bahkan sering kali keluar lapangan di dekat bendera sudut.

Aksi itu kembali mereka lakukan dalam pertandingan pembuka Grup B Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Atletico Madrid di Rose Bowl Stadium, Senin (16/6/2025) dini hari WIB. Strategi tersebut turut membuat Les Parisiens menang 4-0 atas Atletico.

 


Tujuan Langsung Buang Bola

Sukses menumbangkan Arsenal dengan skor 2-1 atau agregat 3-1, PSG melaju ke final Liga Champions 2024/2025. (Thomas SAMSON/AFP)

Jika kebanyakan tim memilih menguasai bola lebih dulu untuk membangun serangan, PSG justru langsung membuangnya ke pertahanan lawan. Namun, tak seperti yang terlihat, ini bukan aksi asal-asalan.

Melalui kanal YouTube Football TacticDive, taktik aneh itu kini terungkap sebagai bagian dari strategi besar PSG. Dalam analisis Football TacticDive, disebutkan Paris Saint-Germain sengaja "membuang" bola ke wilayah lawan untuk memancing lemparan ke dalam dari titik yang sulit.

Mirip seperti strategi tendangan drop dalam rugby, tujuannya bukan sekadar merebut bola, tetapi menciptakan situasi ideal untuk melakukan high press, tekanan tinggi yang membuat lawan kesulitan mengembangkan permainan.

"Ini jebakan yang sangat cerdik. Lemparan ke dalam punya kelemahan besar, bola tak bisa dipindahkan cepat atau jauh. Sudut terbatas, tempo lambat, dan lawan sulit membangun serangan dari situ," ungkap analis Football TacticDive.

 


Tekanan Sejak Detik Pertama

Pemain Inter Milan, Lautaro Martinez (no. 10), berusaha mempertahankan bola dari kejaran Vitinha (PSG), pada final Liga Champions di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Luca Bruno)

Contoh konkret bisa dilihat saat semifinal Liga Champions melawan Arsenal. Dalam tayangan ulang, terlihat tujuh pemain PSG langsung menekan garis pertahanan Arsenal setelah kick-off.

Lawan pun langsung terkurung di wilayah sendiri dan tak punya ruang bernapas. Taktik ini jadi senjata utama Enrique pada musim ini. Alih-alih memulai dengan penguasaan bola, PSG langsung mengacak-acak bentuk pertahanan lawan dengan tekanan intensif.

Tentu, dominasi PSG musim ini bukan cuma karena satu trik aneh. Ada banyak aspek lain dalam pendekatan taktik pelatih asal Spanyol tersebut yang membuat timnya tampil luar biasa.

Paris Saint-Germain kini lebih berani, kreatif, dan berbeda dari wajah yang dulu kerap disebut sombong dan terlalu bergantung pada pemain bintang. Musim ini, PSG memadukan kecerdikan taktik dengan kerendahan hati.

Mereka tak hanya bermain bagus, tetapi juga bermain pintar. Hasilnya? Trofi, rekor, serta rasa hormat dari penggemar sepak bola dunia.


Simak Kick-off Unik dari PSG

Sumber: GIve Me Sport

Berita Terkait