Jika AS Terkendala Politik dan Cuaca, Vancouver Siap Gelar Lebih Banyak Laga Piala Dunia 2026

Vancouver tawarkan diri jadi tuan rumah tambahan Piala Dunia 2026 jika kota-kota di Amerika Serikat terkendala.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 02 Juli 2025, 06:45 WIB
Trofi Piala Dunia FIFA dipajang menjelang pengundian kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di markas besar FIFA di Zurich, pada 13 Desember 2024. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi British Columbia secara resmi menyampaikan kesiapannya kepada FIFA untuk mengambil alih lebih banyak pertandingan Piala Dunia 2026 apabila kota-kota tuan rumah di Amerika Serikat (AS) menghadapi kendala terkait cuaca ekstrem atau hambatan politik.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Premier British Columbia, David Eby, menyusul kekhawatiran yang meningkat terhadap kondisi cuaca panas ekstrem yang sempat mengganggu jalannya Piala Dunia Antarklub 2025, serta kekhawatiran atas kebijakan imigrasi yang berpotensi membatasi akses penonton dari negara tertentu ke Amerika Serikat.

Advertisement

"Pertandingan tambahan di British Columbia tidak hanya memungkinkan, tapi juga sangat kami sambut baik," ujar Eby.

"Kami telah mengirim surat resmi kepada FIFA yang menyatakan bahwa jika karena alasan apa pun pertandingan perlu dipindahkan dari lokasi lain, British Columbia siap menjadi tuan rumah. Kami bisa bergerak cepat," lanjutnya.


Tawaran Serius

Piala Dunia 2026, Vancouver. (Dok. vancouverfwc26.ca)

B.C. Place Stadium di Vancouver saat ini dijadwalkan menjadi tuan rumah tujuh pertandingan Piala Dunia 2026, termasuk dua laga grup Timnas Kanada dan dua pertandingan fase gugur.

Namun, dengan infrastruktur yang sudah disiapkan dan tim penyelenggara yang solid, Eby menegaskan bahwa Vancouver siap menampung lebih banyak pertandingan bila dibutuhkan.

Penyelenggara lokal memperkirakan biaya penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia di Vancouver mencapai sekitar 624 juta dolar AS, mayoritas digunakan untuk perbaikan stadion dan fasilitas pendukung.

Namun, menurut Eby, sebagian besar dari biaya tersebut bersifat tetap sehingga tambahan pertandingan justru akan meningkatkan pendapatan provinsi dari sisi tiket dan kunjungan wisatawan.

"Dengan banyaknya biaya yang bersifat tetap untuk peningkatan infrastruktur, tambahan pertandingan akan berarti tambahan pemasukan dari tiket dan pengeluaran wisatawan," jelas Eby.

"Kami memperkirakan lebih dari satu juta pengunjung dari luar provinsi antara tahun 2026 hingga 2031, dan nilai ekonomi tambahan bisa melebihi 1 miliar dolar AS," katanya.


Cuaca Ekstrem dan Kekhawatiran Klub

Tampak bek Benfica, Nicolas Otamendi membasahi kepala karena cuaca panas di laga kontra Bayern Munchen di Piala Dunia Antarklub 2025. (Paul ELLIS / AFP)

Tawaran ini muncul di tengah sorotan atas penyelenggaraan turnamen internasional yang menghadapi cuaca ekstrem.

Pada Piala Dunia Antarklub 2025 yang sedang berlangsung, beberapa pertandingan harus ditunda hingga empat jam karena kondisi panas yang membahayakan keselamatan pemain.

Kondisi ini menuai kritik dari pelatih-pelatih klub top Eropa dan memunculkan pertanyaan soal kesiapan sejumlah kota tuan rumah di AS untuk menyambut turnamen besar, seperti Piala Dunia.


Hambatan Politik di AS, Kanada Jadi Alternatif Aman

Presiden Donald Trump berpidato dari Gedung Putih, Sabtu (21/6/2025), setelah militer Amerika Serikat menyerang tiga situs program nuklir Iran, yang menandai secara langsung dukungan terhadap Israel. (Dok. Carlos Barria/Pool via AP)

Selain faktor cuaca, Kanada juga menawarkan solusi atas kendala politik yang bisa menghalangi penonton dari beberapa negara.

Kebijakan imigrasi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan dapat mencegah pendukung dari negara-negara tertentu masuk ke wilayah Amerika Serikat.

Dalam konteks tersebut, Kanada dipandang sebagai alternatif yang lebih terbuka dan ramah bagi para pendukung dari seluruh dunia.

"Kami ingin memastikan bahwa Piala Dunia bisa diakses oleh semua orang, dan kami siap memainkan peran lebih besar jika FIFA memerlukannya," tegas Eby.

 

Sumber: Inside World Football