Bola.com, Jakarta - Juara Dunia MotoGP tiga kali, Jorge Lorenzo, menyoroti kemiripan bakat antara pembalap legendaris Casey Stoner dengan Marc Marquez.
Lorenzo juga secara khusus membandingkan gaya balapnya sendiri dengan Bagnaia yang merupakan juara dunia dua kali dari tim Ducati Lenovo.
Lorenzo mengambil kesimpulan tersebut setelah bertahun-tahun mengamati Bagnaia. Ia mengamati sejak musim debut Bagnaia pada 2019 yang merupakan tahun terakhir Lorenzo di kelas utama MotoGP.
"Pecco adalah pebalap yang suka mengendalikan segalanya baik di dalam maupun di luar lintasan, dan saat ini ia tidak merasa percaya diri dengan bagian depan motornya," kata Jorge Lorenzo dalam sebuah wawancara dengan media Italia GPOne, seperti dikutip dari Crash, Kamis (3/7/2025).
"Dengan gayanya, ia perlu memiliki banyak kepercayaan diri dengan ban depan. Sementara Marquez, berkat keterampilannya dalam penyelamatan diri, lebih terbiasa berkendara tanpa memiliki kepercayaan diri yang baik dan tidak terlalu kesulitan," imbuh Lorenzo.
Lorenzo juga membandingkan gaya para pembalap masa lalu dan rider sekarang.
"Bagnaia memiliki gaya yang sedikit mirip dengan gaya saya, Max Biaggi, atau Luca Cadalora,” kata Lorenzo.
"Kami membutuhkan motor yang sangat stabil. Sementara pembalap seperti Marc Marquez atau Stoner tampil kuat bahkan saat motornya memiliki banyak kekurangan," imbuhnya.
Skill Luar Biasa
Skill Stoner yang sensasional sering dianggap sebagai dasar dari apa yang dicapai Marquez, alias punya kemiripan. Stoner dan Marquez hampir menjadi rekan setim di Honda.
Namun Stoner pensiun dini, saat Marquez memasuki kelas utama. Marquez kemudian menyabet gelar MotoGP untuk pertama kalinya saat Stoner absen.
Saat ini, Marquez sangat perkasa bersama Ducati, mirip dengan masa kejayaannya dulu di Honda. Bahkan pria Spanyol itu berhasil tampil dominan dibanding rekan setimnya, Bagnaia.
Bagnaia Tak Mudah Saingi Marquez
Lorenzo juga menyebut Bagnaia tampil baik meskipun tertinggal jauh di belakang Marquez.
“Secara psikologis, Anda selalu merasa lebih kuat dan lebih percaya diri saat menjadi yang tercepat, atau saat Anda kurang lebih berada di level yang tercepat,” ungkapnya.
“Seperti kasus saya saat membalap dengan Stoner, Marquez, atau Valentino Rossi. Betapa pun Anda merasa rendah diri, tidak mudah untuk tetap percaya diri dan merasa aman."
“Menurut saya, Bagnaia menanganinya dengan cukup baik. Ia tidak menyerah dan setidaknya ia mencoba. Namun, tidak mudah untuk tetap dekat dengan pembalap fenomenal seperti Marquez, yang saat ini telah terbukti menjadi yang terbaik dalam hampir semua aspek," tegasnya. (Fadillah Setiawan)
Sumber: Crash