Bola.com, Jakarta - Bintang Manchester United, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, dilaporkan meminta Ruben Amorim untuk mempertimbangkan memberi kesempatan kedua kepada seorang pemain yang sedang tidak menjadi pilihan utama.
Cunha, 26 tahun, bergabung dengan Man United dari Wolves dengan biaya £62,5 juta pada bulan Juni, sebelum Mbeumo, 25 tahun, datang dari Brentford dengan nilai hingga £71 juta pada akhir Juli.
Keduanya ditugaskan untuk memperbaiki performa United setelah Setan Merah menjalani musim yang buruk pada 2024/25, finis di posisi terendah sepanjang sejarah mereka, yaitu peringkat ke-15 di Premier League, serta kalah dari Tottenham di final Liga Europa.
Bek kiri muda Paraguay berusia 18 tahun, Diego Leon, juga telah tiba di Old Trafford, sementara Marcus Rashford telah pergi ke Barcelona dalam status pinjaman selama satu musim dengan opsi pembelian sekitar £26 juta musim panas berikutnya.
Christian Eriksen, Jonny Evans, dan Victor Lindelof dilepas pada bulan Juni.
Sementara masa depan beberapa pemain yang kurang mendapat kesempatan seperti Jadon Sancho, Alejandro Garnacho, Antony, dan Tyrell Malacia masih dipertanyakan.
Second Chance
Namun, menurut laporan dari jurnalis Ben Jacobs, Cunha dan Mbeumo percaya bahwa satu pemain harus diberikan kesempatan kedua dan ada "perasaan" bahwa dia bisa cocok dengan sistem Amorim.
"Ada perasaan dari Cunha, Mbeumo, dan beberapa pemain senior Man United lainnya bahwa Antony cocok dengan sistem Amorim," kata Jacobs dalam acara The United Stand.
Tentu saja, Antony, yang kontraknya bersama United hingga Juni 2027, menghabiskan paruh kedua musim 2024/25 dengan status pinjaman di Real Betis, di mana dia tampil impresif dengan sembilan gol dan lima assist dalam 26 penampilan untuk klub Andalusia tersebut.
Tidak jelas apakah Antony bersedia bertahan di United di tengah minat dari klub-klub di Arab Saudi, Betis, dan Bayer Leverkusen yang dikelola Erik ten Hag.
Tak Sanggup Lagi
Pada bulan Mei, Antony yang tampak emosional mengungkapkan bahwa dia tak sanggup lagi saat menjalani masa sulit di United.
"Main sepak bola selalu sesuatu yang saya cintai, dan saya melewati masa-masa sulit ketika saya tak lagi merasakan kesenangan itu," kata Antony kepada TNT Sports Brazil.
"Saya selalu bicara dengan saudara saya, saya bilang, 'Saya tak sanggup lagi, saya tak sanggup lagi'. Dia bilang: 'Bertahan sedikit lagi dan semuanya akan berubah'."
"Saya bahkan sampai emosional karena itu sangat sulit bagi saya. Hanya saya yang tahu bagaimana rasanya di dalam rumah, bahkan tak punya tenaga untuk bermain dengan anak saya, ada hari-hari tanpa makan, dan hanya tinggal di kamar."
"Itu sangat rumit, tapi dengan bantuan keluarga dan Tuhan, saya berhasil membalikkan keadaan. Sekarang saya sudah sangat bahagia di sini."