Bruno Fernandes Terang-terangan Kritik Rekan Setimnya di MU: Kami Malas!

Kapten Manchester United (MU), Bruno Fernandes, melontarkan kritik terhadap rekan setimya setelah membukukan skor 2-2 pada laga pramusim melawan Everton.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 05 Agustus 2025, 00:24 WIB
Gelandang Manchester United asal Portugal #08, Bruno Fernandes, memberi isyarat selama pertandingan Fase Europa League UEFA antara Manchester United dan Bodoe/Glimt di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris barat laut, Jumat dini hari WIB (29/11/2024). (Oli SCARFF/AFP)

Bola.com, Jakarta - Kapten Manchester United (MU), Bruno Fernandes, melontarkan kritik terhadap rekan setimya setelah membukukan skor 2-2 pada laga pramusim melawan Everton, Senin (4/8/2025) dini hari WIB. Dia menyebut rekan setimnya malas. 

Setan Merah berhasil menjuarai Premier League Summer Series. Namun, trofi tersebut dibayangi oleh penampilan yang mengkhawatirkan, karena The Red Devils dua kali membuang keunggulan. 

Advertisement

Fernandes yang mencetak gol pertama MU dan memberikan assist untuk gol kedua, mengakui penampilan Setan Merah belum memuaskan menjelang bergulirnya musim 2025/2026. 

“Kami tidak ingin menyudahi turnamen dengan cara ini. Penampilan kami bukan yang terbaik hari ini,” ujar Fernandes kepada SkySport. 

“Kami terlihat agak malas hari ini dan kami tidak boleh seperti ini lagi. Ini memperbaiki (situasi klub) tetapi kami tidak berada di tempat yang seharusnya,” lanjutnya. 

 


Bantah Ada Ketegangan

Gelandang Manchester United, Bruno Fernandes, melakukan tendangan sudut pada pertandingan Premier League Summer Series melawan Everton, Senin, 4 Agustus 2025, di Atlanta. (AP Photo/Colin Hubbard)

Fernandes membantah adanya ketegangan terkait insiden dengan pemain Everton, Iliman Ndiaye. Dia menyebut tur pramusim di Amerika Serikat sangat berharga, dengan MU memenangi dua pertandingan lainnya melawan Bournemouth dan West Ham dan mendapatkan trofi Summer Series.

“Ini adalah permainan sepak bola, selalu ada gairah di sana,” ujar Fernandes.

“Apapun yang terjadi, terjadilah. Tidak ada suasana panas di sana, itu adalah bagian dari permainan," imbuhnya.

 


Kritikan Ruben Amorim

Ruben Amorim menjadi pelatih The Red Devils kedua yang memenangkan derby Manchester Liga Inggris dalam jabatan pertamanya. Catatan pertama dipegang mantan manajer legendaris klub Sir Alex Ferguson. (Paul ELLIS/AFP)

Di sisi lain, manajer Manchester United, Ruben Amorim, juga tidak tinggal diam. Ia secara spesifik menyoroti para pemainnya terkait gol Ndiaye pada menit ke-40.

Manuel Ugarte kehilangan bola dengan mudah di tepi area kotak penalti, ketika bola diumpan ke tiang jauh, Ndiaye berhasil lepas dari pengawalan Fernandes.

“Ketika Ugarte menguasai bola, Anda dapat melihat pertahanan berjalan menuju kotak penalti,” kata Amorim kepada Sky Sports.

“Kita perlu berlari. Ketika Ugarte kehilangan bola, kami setidaknya harus berada di tepi kotak penalti. Detail kecil ini perlu kita tingkatkan," imbuh dia. 

 

 


Amorim Ingin Lama di MU

Pelatih Ruben Amorim yang didatangkan untuk menggantikan posisi Erik ten Hag pada November 2024 lalu gagal memperbaiki performa The Red Devils di kancah domestik. (Oli SCARFF/AFP)

Sementara itu, Ruben Amorim, menyatakan tekadnya untuk mengikuti jejak Sir Alex Ferguson dan bertahan selama dua dekade di Old Trafford.

Kendati baru menjalani musim debut yang jauh dari harapan, pelatih asal Portugal itu optimistis bisa membalikkan keadaan. 

Amorim resmi bergabung dengan Setan Merah pada November tahun lalu setelah meninggalkan Sporting CP. Namun, musim pertamanya di Liga Inggris tidak berjalan mulus. Setan Merah hanya mampu finis di posisi ke-15 klasemen Premier League dan gagal total lolos ke kompetisi Eropa.

Kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa menutup kampanye pahit MU musim lalu. Meski demikian, Amorim tak goyah.

"Saya ingin bertahan selama 20 tahun. Itu target saya, dan saya sungguh meyakininya," ujar Amorim menjelang musim baru.

"Saya tahu akan ada momen-momen di mana saya beruntung. Dalam karier saya sebagai pelatih, saya memang kerap mendapatkan keberuntungan. Tapi, yang utama adalah saya ingin tinggal lama di sini."

"Musim lalu, saya mungkin sudah menggunakan seluruh kredit saya. Tapi, saya siap untuk memulai dari awal lagi," tambahnya.

Sumber: Metro