Bola.com, Jakarta - Bagi seorang pemain, meningggalkan klub lama merupakan salah satu cara untuk kembali ke performa terbaik.
Meski tak semua pemain yang pindah lantaran tak lagi moncer, namun keputusan pindah ke klun lain, baik dipinjamkan maupun dilego secara permanen kerap mendatangkan tuah bagi seorang pemain.
Di jendela transfer musim panas 2025 yang berakhir pada 1 September lalu, ratusan pemain baru dan pergi, memulai tantangan baru.
Tak sedikit uang yang dikeluarkan masing-masing tim, di sisi lain banyak pula tim-tim yang meraup keuntungan.
Kehadiran pemain anyar diharapkan bisa mendongkrak performa tim dalam persaiangan yang kian sengit di musim 2025/2026.
Menarik untuk mengulik tujuh transfer musim panas yang langsung sukses sejak cabut dari klubnya. Mereka kini lebih percaya diri dan siap menorehkan prestasi tinggi bareng klub barunya.
Dilansir Planetfootball, berikut lima pemain yang sukses mencolong perhatian sejagat:
Jack Grealish (Everton)
Kepindahan Grealish senilai £100 juta ke Manchester City tidak pernah benar-benar sesuai harapan, dengan secercah kualitas terpendam di balik masa absen yang panjang.
Peminjamannya ke Everton tampak seperti kelahiran kembali, dengan empat assist dalam 196 menit terbukti menentukan dalam pertandingan ketat. Tanpa mereka, tim Moyes mungkin gagal mengalahkan Wolves dan Brighton.
Angka-angka tersebut mendukung tes penglihatan. Dia rata-rata menciptakan 2,30 peluang per 90 menit, menyelesaikan hampir tiga dribel, dan memenangkan lebih dari empat pelanggaran per pertandingan.
Kreativitas itulah yang kurang dimiliki Everton, dan tiba-tiba, Grealish kembali terlihat seperti pembuat perbedaan.
Luis Diaz (Bayern Munich)
Diaz meninggalkan Liverpool setelah musim yang sukses meraih gelar juara dengan torehan 17 gol untuk bergabung dengan Bayern, yang menjadikannya rekrutan ikonik mereka dengan harga €75 juta.
Performa gemilangnya langsung ia bawa ke Bundesliga, mencetak gol saat debut di Piala Super dan menambah dua gol lagi dalam tiga pertandingan liga pertamanya.
Diaz rata-rata mencetak satu gol per 90 menit, melepaskan 3,5 tembakan, dan menciptakan 2,5 peluang sambil menyelesaikan tiga dribel.
Bayern menginginkan penyerang sayap yang bisa memberikan umpan instan, dan pemain Kolombia itu telah beradaptasi dengan sangat baik sehingga rasanya hampir tidak adil.
Ritsu Doan (Eintracht Frankfurt)
Eintracht Frankfurt menghadapi lubang besar ketika Hugo Ekitike pergi, dan solusi mereka adalah mengeluarkan uang untuk Doan. Uang itu sudah terlihat terpakai dengan baik.
Pemain internasional Jepang ini telah mencetak empat gol dan satu assist hanya dalam tiga pertandingan, langsung menggantikan tugas mencetak gol yang ditinggalkan.
Di luar statistik utamanya, ia mencatatkan rata-rata lebih dari dua tembakan dan dua peluang per 90 menit, sementara biasanya ia berhasil menggoyahkan pertahanan lawan.
Eintracht telah menyamai langkah Bayern dengan awal yang sempurna, dan kontribusi awal Doan menunjukkan bahwa ia akan segera meraih kesuksesan di Eropa.
Joao Pedro (Chelsea)
Chelsea membayar £55 juta untuk Pedro dan langsung memasukkannya ke Piala Dunia Antarklub.
Ia membalas dengan empat gol dalam tiga pertandingan, termasuk dua gol melawan klub masa kecilnya, Fluminense, dan satu gol di final melawan PSG.
Awal yang cepat itu berlanjut di Liga Primer. Ia membuka musim dengan dua gol dan tiga assist dalam tiga penampilan pertamanya.
Statistiknya juga menjanjikan. Ia rata-rata melepaskan hampir tiga tembakan per pertandingan dan menunjukkan kemampuannya dengan memenangkan hampir tujuh duel per 90 menit.
Pedro dikelilingi oleh pelatih kebugaran, fisioterapis, dan bahkan koki pribadi, dan itu terlihat jelas. Dengan profesionalisme dan awal yang gemilang bersama Chelsea, Chelsea mungkin bisa menjadi platform untuk meraih kesuksesan.
Granit Xhaka (Sunderland)
Sunderland tidak hanya merekrut seorang gelandang, mereka juga mendapatkan kapten Liga Primer dengan silsilah juara dengan harga awal £13 juta. Bagi tim yang baru promosi, itu terasa seperti perampokan di siang bolong.
Xhaka telah menjadi kunci awal yang menjanjikan, dengan enam poin dari tiga pertandingan yang dibangun berkat kontrolnya dalam penguasaan bola dan disiplinnya dalam bertahan.
Selain menciptakan peluang, ia juga memenangkan duel, menembus pertahanan lawan, dan memberi Regis Le Bris detak jantung yang dibutuhkan lini tengahnya.
Jika penampilannya menjadi dasar untuk bertahan, perekrutan ini akan bernilai tiga kali lipat dari harga aslinya. Xhaka tampak seperti operator berkelas yang dapat membantu membalikkan tren tim promosi yang ditelan mentah-mentah.
Sumber: Planetfootball