Dani Pedrosa Akui Aura Valentino Rossi Bikin Dirinya Menderita

Valentino Rossi dan auranya, yang membuat Dani Pedrosa menderita.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 26 September 2025, 15:30 WIB
Rossi benar-benar menjadi aktor utama. Meskipun hanya menempati posisi ke-10 saat balapan, kamera terus terarah kepadanya agar penggemar di seluruh dunia dapat menyaksikan kehebatannya. (AP Photo/Alberto Saiz)

Bola.com, Jakarta - Legenda MotoGP, Dani Pedrosa, mengungkap pengalamannya berhadapan langsung dengan Valentino Rossi di lintasan.

Ia mengaku sempat "menderita sedikit" ketika melawan ikon Italia tersebut, bukan hanya karena skill balapnya, tetapi juga karena aura dan pengaruh Rossi di luar trek.

Advertisement

Pada era 2000-an, Rossi menjadi tolok ukur utama MotoGP. Antara 2001 hingga 2009, ia berhasil mengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas utama.

Kendati menghadapi perlawanan sengit dari Casey Stoner, Dani Pedrosa, hingga Jorge Lorenzo, The Doctor tetap mampu memenangkan duel perebutan gelar.

Pedrosa, yang membela Honda di kelas premier sejak 2006 hingga pensiun pada 2018, mengaku ada perbedaan besar saat berhadapan dengan Rossi.

"Ketika saya bersamanya di lintasan, terutama pada tahun-tahun awal, saat harus menyalip dia, saya tidak setenang seperti ketika melawan pembalap lain," ucap Pedrosa dalam podcast "Andrea Migno".


Aura Berbeda

Momen Dani Pedrosa dan Valentino Rossi di balapan MotoGP Styria beberapa waktu lalu. (JOE KLAMAR / AFP)

Menurut Pedrosa, Rossi memiliki sesuatu yang berbeda.

"Katakan saja, dia punya aura yang tak dimiliki banyak pembalap lain. Rossi bisa mengalahkanmu di lintasan, tapi terkadang dia tak perlu melakukannya di sana, dia bisa mengalahkanmu di luar lintasan. Karena karakter saya, saya agak menderita dengan itu," ungkapnya.

Rossi memang dikenal piawai memanfaatkan media untuk menekan lawannya, sebuah keunggulan psikologis yang membuat banyak rivalnya goyah sebelum balapan dimulai.


Rivalitas dengan Lorenzo

Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo (kanan), berbincang dengan rider Repsol Honda, Dani Pedrosa, setelah kualifikasi MotoGP Catalunya, Sabtu (10/6/2017). (EPA/Andreu Dalmau)

Meski begitu, rivalitas terbesar Pedrosa justru terjadi dengan Jorge Lorenzo. Persaingan keduanya begitu panas, sampai Raja Spanyol kala itu harus turun tangan memaksa mereka berjabat tangan usai duel sengit di GP Spanyol 2008.

"Dengan Jorge ceritanya berbeda karena rivalitas kami sudah berlangsung bertahun-tahun. Dia punya kualitas luar biasa saat menikung dan juga saat pengereman," ujar Pedrosa, pemenang 31 seri MotoGP.

"Seiring waktu dia banyak berkembang. Dulu dia kesulitan saat start, lalu fokus memperbaikinya. Setelah itu, ia berusaha tampil lebih baik di lap pertama balapan, dan kemudian semakin kuat saat balapan dalam kondisi hujan," tambahnya.

Kini, Pedrosa menjadi test rider KTM, tetapi kenangan menghadapi sosok seperti Rossi dan Lorenzo tetap membekas sebagai bagian penting dari perjalanan kariernya di MotoGP.

 

Sumber: Crash

Berita Terkait