Meski Masih Disanksi UEFA, Rusia Nekat Ajukan Diri Gantikan Italia Jadi Tuan Rumah Euro 2032

Rusia mengajukan tawaran mengejutkan untuk menggantikan Italia sebagai tuan rumah Euro 2032.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 28 Oktober 2025, 13:15 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin memperlihatkan FAN ID untuk Piala Dunia FIFA 2018 di saksikan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Sochi, Kamis (3/5). (Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK/AFP)

Bola.com, Jakarta - Rusia dikabarkan mengajukan tawaran mengejutkan untuk menjadi tuan rumah Euro 2032, di tengah kekhawatiran yang terus meningkat soal kesiapan infrastruktur stadion di Italia.

Sebagaimana diketahui, Eropa UEFA 2032 atau Euro 2032 dijadwalkan digelar bersama oleh Italia dan Turki.

Advertisement

Namun, laporan dari Daily Mail menyebutkan adanya kekhawatiran bahwa stadion-stadion Italia tidak akan siap tepat waktu karena masalah infrastruktur yang menua.

Di tengah situasi tersebut, Rusia disebut siap mengambil alih posisi Italia sebagai satu di antara tuan rumah.

"Italia memiliki masalah stadion. Jika mereka kehilangan hak penyelenggaraan karena itu, kami siap. Rusia siap menjadi tuan rumah Euro 2032 menggantikan Italia," demikian pernyataan Presiden Federasi Sepak Bola Moskow, Alexander Dyukov, mengatakan kepada sport.ru, dikutip Gazzetta dello Sport.


Langkah Kontroversial

Ilustrasi Euro 2028 dan 2032. (Dok. uefa.com)

Masih menurut laporan yang sama, hanya satu dari sepuluh stadion yang diajukan Italia untuk turnamen tersebut sejauh ini telah mendapatkan persetujuan dari UEFA.

Hingga kini, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut.

Namun, langkah Rusia itu menimbulkan kontroversi mengingat negara tersebut masih berada di bawah sanksi UEFA dan FIFA setelah invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Semua tim nasional dan klub Rusia masih dilarang berpartisipasi dalam kompetisi internasional.

Enam kali Rusia mengajukan banding atas keputusan tersebut, tetapi semuanya ditolak oleh Court of Arbitration for Sport (CAS).


Larangan terhadap Rusia Masih Berlaku

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, berbicara dalam konferensi pers setelah Kongres Biasa UEFA ke-49 yang diselenggarakan di pusat kongres Sava Centar di Beograd pada 3 April 2025. (PREDRAG MILOSAVLJEVIC/AFP)

Sebelumnya, pada Agustus lalu, Ezio Simonelli, Presiden badan pengelola liga sepak bola Italia, telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Italia bisa kehilangan status tuan rumah.

"Saya benar-benar khawatir tentang Euro 2032. Apakah status kandidat kami berisiko? Saya harap ini hanya kekhawatiran pribadi, tetapi ketika Presiden UEFA mengatakan stadion kami berada dalam kondisi 'koma' dan turnamen tinggal enam tahun lagi, kami bisa tampil buruk di mata dunia," ujarnya.

"Sayang sekali, selain di Udine, Bergamo, dan Turin, sebagian besar stadion kami memang dalam kondisi memprihatinkan. Ceferin mengkritik keras stadion-stadion Italia, dan saya sependapat dengannya," tambahnya.

Sementara itu, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menegaskan bahwa larangan terhadap Rusia masih berlaku dan belum ada tanda-tanda pencabutan.

"Larangan bagi tim-tim Rusia berlaku selama 3,5 tahun. Apakah perang sudah berhenti? Belum. Jadi untuk saat ini, saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Ada tekanan politik yang sangat kuat saat keputusan itu diambil, dan sekarang tekanan lebih banyak datang dari masyarakat sipil. Secara pribadi, saya menentang pengusiran atlet, tetapi situasinya masih sangat kompleks," kata Ceferin dalam wawancara dengan Politico, bulan lalu.

 

Sumber: Sportbites