Bola.com, Jakarta Keputusan atas banding Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terhadap Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain warisan yang saat ini tengah menjalani skorsing, dikabarkan masih membutuhkan waktu sebelum diumumkan secara resmi.
Perkembangan terbaru ini diungkapkan oleh media resmi klub Velez Sarsfield, Sabado Velez, tim yang diwakili oleh salah satu pemain naturalisasi Malaysia, Imanol Machuca.
Dalam pernyataan yang dibagikan melalui akun Instagram Sabado Velez, disebutkan bahwa sidang banding telah berlangsung pada Kamis lalu, di mana pihak Machuca menyampaikan pembelaannya di hadapan panel FIFA.
“Keputusan akhir diharapkan akan diumumkan antara Senin dan Selasa pekan depan,” tulis pernyataan resmi klub.
Sumber dekat dengan pihak Velez juga menyampaikan rasa optimistis mereka terhadap hasil akhir dari proses banding ini.
“Segalanya akan berjalan baik,” ujar salah satu perwakilan yang tidak disebutkan namanya.
Hasil Investigasi FIFA
FIFA merilis dokumen yang mengguncang Timnas Malaysia, yakni tempat lahir kakek atau nenek tujuh pemain naturalisasi yang sebelumnya diklaim di Penang, Johor, Melaka, dan Kuching.
Dalam pernyataannya, FIFA mengatakan FAM terbukti telah menyerahkan dokumen palsu terkait kelayakan pemain agar mereka dapat tampil pada pertandingan resmi.
Ketujuh pemain yang terlibat adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel, yang bermain untuk Tim Harimau Malaya dalam dua pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027.
FIFA lalu merilis dokumen pendukung, yakni tempat lahir nenek/kakek tujuh pemain itu dan ternyata semuanya di luar Malaysia.
Sementara, FAM menyetorkan dokumen akta lahir baru yang menyebutkan kakek dan nenek tujuh pemain itu lahir di Melaka, Penang, Johor, dan Kuching.
Laporan terhadap kasus naturalisasi pemain Malaysia, dilakukan pada tanggal 11 Juni 2025, hanya sehari setelah Malaysia mengalahkan Vietnam dengan skor 4-0, saat itu João Figueiredo dan Rodrigo Holgado cetak gol.
Sanksi
FIFA melalui Komite Disiplin menjatuhkan hukuman kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi, karena melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen.
FIFA menemukan FAM menyerahkan dokumen palsu terkait keabsahan pemain agar bisa diturunkan pada laga resmi. Akibatnya, FAM dijatuhi denda sebesar 350 ribu Swiss Franc (Rp7,3 miliar).
Sementara itu, tujuh pemain naturlisasi yang terlibat, yakni Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel masing-masing didenda 2 ribu Swiss Franc (Rp41 juta) plus sanksi larangan beraktivitas selama 12 bulan diseluruh kegiatan sepak bola.
Mereka semua bermain dalam duel melawan Vietnam pada 10 Juni, setelah itu pengaduan resmi diajukan kepada FIFA tentang kelayakan beberapa pemain.
Menurut media, meskipun FAM akan mengajukan banding, kemungkinan pengurangan denda mereka sangat kecil.
Hasil Pertandingan Bagaimana?
Sanksi tersebut juga memunculkan kemungkinan hasil pertandingan Timas Malaysia versus Vietnam akan diubah. Sesuai regulasi AFC, kemenangan bisa diberikan 3-0 untuk Vietnam karena Malaysia menurunkan pemain tidak sah.
FAM sebelumnya sempat membantah tuduhan tersebut dengan alasan seluruh prosedur sudah dipenuhi. Namun, keputusan terbaru FIFA menegaskan sebaliknya.
Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor Paul John, juga mengonfirmasi perkara ini sudah masuk ke ranah Tribunal Sepak Bola FIFA untuk keputusan lebih lanjut.
"FAM dan para pemain telah diberitahu mengenai keputusan Komite Disiplin FIFA pada hari ini. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Kode Disiplin FIFA (FDC), mereka memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan permintaan keputusan yang disertai alasan," lanjut pernyataan FIFA.
"Jika permintaan tersebut diajukan, keputusan lengkapnya akan dipublikasikan di laman legal.fifa.com. Keputusan ini juga masih dapat diajukan banding ke Komite Banding FIFA."
Sumber: Sabado Velez, FIFA