Bola.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) mengambil langkah antisipatif menghadapi musim hujan dan potensi angin kencang.
Distamhut kini mulai mengganti pohon-pohon tua yang dinilai berisiko tumbang di sejumlah titik ibu kota. Langkah ini diambil demi menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat Jakarta.
Kepala Distamhut DKI Jakarta, Fajar Sauri, menjelaskan bahwa penggantian dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat pohon tumbang saat cuaca ekstrem.
"Kami ingin memastikan setiap pohon yang ditanam memiliki daya tahan tinggi dan tidak menimbulkan bahaya bagi warga," ujar Fajar di Jakarta, Sabtu (1-11-2025).
Fajar menambahkan, pohon-pohon pengganti harus memenuhi kriteria tertentu, seperti memiliki sistem akar yang kuat, tajuk yang ringan, serta kemampuan bertahan terhadap terpaan angin kencang.
Dengan karakteristik tersebut, diharapkan insiden pohon tumbang dapat diminimalkan secara signifikan.
Kriteria Pohon Aman untuk Perkotaan
Pemilihan jenis pohon di wilayah padat seperti Jakarta memerlukan pertimbangan khusus. Pohon dengan tajuk berat dan akar dangkal berpotensi membahayakan warga ketika cuaca ekstrem melanda.
Itulah mengapa, Distamhut menerapkan standar ketat untuk menentukan jenis pohon yang layak ditanam di ruang publik.
Pohon yang ideal, kata Fajar, harus memiliki akar tunggang yang kuat agar mampu menancap dalam ke tanah dan tetap stabil, meski diterpa angin. Sementara tajuk yang ringan membantu mengurangi hambatan angin sehingga tidak mudah patah atau tumbang.
"Dengan memilih pohon yang tepat, kita tidak hanya menambah keindahan kota, tapi juga meningkatkan aspek keselamatan warga," ucap Fajar.
Upaya ini menjadi bagian dari program berkelanjutan Pemprov DKI untuk menciptakan lingkungan kota yang aman sekaligus hijau.
4 Jenis Pohon Tahan Angin Pilihan Distamhut
Kendati tidak menyebut satu jenis spesifik, Distamhut DKI merekomendasikan empat jenis pohon yang dinilai paling ideal untuk kondisi Jakarta.
Keempat jenis ini memiliki akar kuat, tajuk ringan, dan terbukti tahan terhadap terpaan angin.
1. Ketapang Kencana (Terminalia mantaly)
Jenis ini populer di kawasan perkotaan karena memiliki daun kecil dan tajuk ringan, tetapi tetap memberi keteduhan yang cukup.
Pertumbuhannya cepat, perawatannya mudah, dan tahan terhadap cuaca ekstrem, termasuk angin kencang.
2. Pohon Tanjung (Mimusops elengi)
Pohon ini dikenal kukuh dengan batang dan ranting kuat. Tajuknya padat, tetapi daun-daunnya tidak mudah rontok sehingga aman untuk area publik.
Tanjung sering dijadikan pohon peneduh karena tahan terhadap terpaan angin besar.
3. Pohon Angsana (Pterocarpus indicus)
Meski memiliki tajuk lebar, Angsana tergolong tahan angin dan jarang mengalami patah cabang. Selain itu, pohon ini efektif menyerap polusi udara sehingga banyak ditanam di tepi jalan dan kawasan perkantoran.
4. Glodokan Tiang (Polyalthia longifolia)
Dengan bentuk menjulang ke atas menyerupai cemara, Glodokan Tiang memiliki tajuk ramping yang membuatnya aerodinamis dan tidak mudah tumbang.
Jenis ini cocok ditanam di jalur sempit seperti trotoar atau pembatas jalan.
Pemantauan Rutin dan Imbauan Keselamatan
Pemprov DKI terus memperkuat sistem pemantauan pohon di ruang terbuka publik. Hingga Oktober 2025, Distamhut mencatat sebanyak 62.161 pohon telah dilakukan penopingan untuk mengurangi beban tajuk dan menekan risiko tumbang.
Selain itu, 5.722 pohon telah diperiksa kondisi kesehatannya secara detail, meliputi aspek akar, batang, kemiringan, dan lebar tajuk. Pengawasan ekstra dilakukan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat, yang memiliki banyak pohon tua dan berpotensi roboh.
Fajar juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat cuaca buruk. Ia meminta warga tidak berteduh di bawah pohon, terutama saat hujan deras dan angin kencang.
"Kami minta masyarakat lebih waspada. Saat hujan, hindari berteduh atau melintas di bawah pohon tua atau rindang. Lebih aman menunggu di tempat yang terlindung sampai kondisi membaik," kata Fajar, menanggapi insiden pohon tumbang yang menewaskan dua orang dalam lima hari terakhir.
Sumber: merdeka.com