Menkeu Purbaya Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 6 Persen pada 2026

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menyentuh enam persen pada 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 16 November 2025, 15:40 WIB
Ekspresi bahagia Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, setelah melewati garis finis dalam ajang Run for Journalism 2025 yang berlangsung di Unika Atma Jaya, Jakarta, Minggu (16/11/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan keyakinannya bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga enam persen pada 2026.

Pernyataan ini disampaikannya saat ditemui di Jakarta, Minggu (16-11-2025).

Advertisement

Purbaya menilai bahwa efektivitas kebijakan pemerintah saat ini menjadi faktor utama yang mendorong prospek pertumbuhan.

"Dengan langkah-langkah yang telah dijalankan, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju percepatan ekonomi," ujar Purbaya, dikutip dari Antara.

Data menunjukkan bahwa ekonomi pada triwulan III 2025 tumbuh 5,04 persen, menandai keberhasilan pengelolaan APBN.

Pemerintah juga menegaskan komitmen menjaga defisit fiskal di bawah tiga persen, guna memastikan stabilitas makroekonomi.


Motor Akselerasi Ekonomi

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memberikan tanggapan di depan awak media setelah finis dalam ajang Run for Journalism 2025 yang berlangsung di Unika Atma Jaya, Jakarta, Minggu (16/11/2025). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Purbaya menekankan bahwa kebijakan yang diterapkan di berbagai sektor telah menjadi fondasi bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Menurutnya, konsistensi pelaksanaan kebijakan ini diharapkan menghasilkan dampak positif jangka panjang.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk triwulan IV 2025 berada di kisaran 5,7 persen, mencerminkan tren peningkatan yang berkelanjutan.

Pengelolaan fiskal yang hati-hati, termasuk menjaga defisit di bawah tiga persen, menjadi kunci untuk memelihara kepercayaan investor dan stabilitas makroekonomi.

"Kebijakan fiskal yang terkontrol memungkinkan pemerintah membiayai program strategis tanpa menimbulkan risiko berlebihan. Ini menjadi bagian dari strategi untuk mencapai target pertumbuhan lebih tinggi di masa depan," kata Purbaya.


Lapangan Kerja dan Daya Beli Terjaga

Ilustrasi daya beli. (c) vasilevkirill/Depositphotos.com

Pertumbuhan ekonomi yang positif turut mendorong penciptaan lapangan kerja. Data resmi menunjukkan 1,9 juta orang mendapatkan pekerjaan baru, sementara jumlah pengangguran turun 4.000 orang menjadi 7,46 juta dibanding Agustus 2024.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga menurun dari 4,91 persen menjadi 4,85 persen pada periode yang sama.

Dari sisi konsumsi domestik, belanja rumah tangga naik 4,89 persen (yoy), dipicu oleh peningkatan mobilitas masyarakat, pertumbuhan transaksi digital, dan dukungan kebijakan pemerintah.

Konsumsi pemerintah meningkat 5,49 persen, dengan belanja barang dan pegawai masing-masing naik 19,3 persen dan 9 persen, menunjukkan komitmen pemerintah menjaga daya beli masyarakat.


Investasi dan Iklim Usaha

Ilustrasi investasi, revenue (Image by wirestock on Freepik)

Sektor investasi menunjukkan tren positif, dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,04 persen (yoy).

Keyakinan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi nasional yang stabil, didukung oleh iklim politik dan ekonomi yang kondusif, menjadi faktor utama peningkatan investasi.

Pemerintah terus mendorong iklim usaha yang mendukung ekspansi, melalui insentif dan regulasi pro-investasi. Langkah ini diharapkan menarik lebih banyak modal dan memperkuat pertumbuhan jangka panjang.

Dengan kombinasi kebijakan fiskal yang hati-hati dan investasi yang kuat, target pertumbuhan enam persen pada 2026 dinilai realistis.

Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi kunci untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan inklusif.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait