Van Dijk, Konate, dan Sosok yang Disebut Kriminal Bikin Slot Makin Terdesak di Titik Nadir Liverpool

Sebuah ulasan, ketika pertahanan Liverpool justru menyulut krisis mereka sendiri.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 November 2025, 11:30 WIB
Virgil van Dijk dari Liverpool, tengah, bereaksi setelah Couhaib Driouech dari PSV mencetak gol ketiga timnya dalam pertandingan Liga Champions antara Liverpool dan PSV di Liverpool, Inggris, Kamis (27-11-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Pertandingan yang sejak awal sudah diawali dengan protes konyol Virgil van Dijk, menyusul satu di antara handball paling absurd yang mungkin pernah terlihat, berakhir dengan kekalahan ketiga beruntun Liverpool dengan selisih tiga gol.

Ini kali pertama terjadi sejak Desember 1953.

Advertisement

Posisi Arne Slot di klub kian berada di ujung tanduk.

Dalam catatan program resmi jelang laga melawan PSV Eindhoven, Rabu waktu setempat, Van Dijk menulis bahwa "semua berawal dari hal-hal mendasar".

Ia merinci enam prinsip non-negosiasi yang menurutnya wajib dipenuhi agar Liverpool bisa bangkit setelah enam kekalahan dalam tujuh pertandingan Premier League.

Namun, sang kapten justru melanggar hal paling mendasar, yang bahkan tidak masuk daftar enam poin itu, dengan cara yang nyaris menggelikan, seakan-akan sedang melakukan segala upaya untuk mempercepat kepergian Slot dari Anfield.

Simak ulasan dari Football365 selengkapnya, di bawah ini.


Van Dijk, Apa yang Terjadi?

Virgil van Dijk melayangkan protes pada wasit di pertandingan Liverpool vs PSV di matchday 5 Liga Champions 2025/2026 di Anfield, Kamis (27/11/2025). (AP Photo/Jon Super)

Baru enam menit berjalan, Van Dijk seperti memberi penghormatan pada sosok Michael Jordan dengan meniru logo ikonis sang legenda basket di dalam kotaknya sendiri, sebuah aksi yang, penting digarisbawahi, dilakukan dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Merasa menerima sentuhan kecil di kotak penalti, ia melompat sambil mengayunkan tangan dan secara aneh menepis bola.

Wasit tak punya pilihan selain menunjuk titik putih. Ivan Perisic menuntaskan penalti tersebut dan memberikan keunggulan cepat bagi PSV di Anfield.

Dengan aksi itu, Van Dijk kini sudah memberikan tiga penalti di semua ajang musim ini, lebih banyak dari pemain Premier League mana pun.

Di tengah kritik untuk para rekrutan baru dan Slot sendiri, hampir tidak ada pemain Liverpool yang lebih "berkontribusi" terhadap ancaman pemecatan manajer mereka selain sang kapten.

"Semua berawal dari hal-hal mendasar," kata-kata Van Dijk yang kini terdengar justru menohok dirinya sendiri.


Konate Bikin Bingung dan Cemas

Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, melakukan protes terhadap wasit yang memimpin pertandingan antara Liverpool vs PSV Eindhoven di Liga Champions 2025/2026, Kamis (27/11/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Jon Super)

Performa Van Dijk makin disorot ketika ia tampak berat berlari mengejar Sergino Dest yang bergerak dari sisinya untuk mencetak gol keempat PSV di Anfield.

Ia juga tak banyak memberikan perlawanan saat gol ketiga tercipta, meski harus diakui situasi pertahanan Liverpool ketika itu turut diperburuk oleh pemain yang belakangan jadi kambing hitam krisis klub.

Perhatian kini mengarah pada Ibrahima Konate, yang musim ini mengalami penurunan performa luar biasa hingga membuat banyak pihak bingung sekaligus cemas.

Cara ia mengayunkan kaki lemas ke arah bola yang memantul, dan sama sekali meleset, hingga memberi jalan bagi Couhaib Driouech untuk menembus lini belakang dan mencetak gol, mungkin menjadi momen paling memalukan dalam musim yang bisa jadi merupakan periode pasca-gelar yang paling menghantui bagi seorang pesepak bola.


Sosok "Kriminal"

Ibrahima Konate (tengah) dari Liverpool dan Ryan Gravenberch (kanan) bereaksi setelah Couhaib Driouech dari PSV mencetak gol ketiga timnya dalam pertandingan Liga Champions antara Liverpool dan PSV di Liverpool, Inggris, Kamis (27-11-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Jon Super)

Konate seolah sedang memastikan masa depannya di Liverpool berakhir dengan cara paling tidak terhormat, sekaligus membuat Real Madrid berpikir ulang untuk merekrutnya secara gratis pada musim panas nanti.

Setidaknya Konate masih punya menit bermain, sesuatu yang bahkan tak bisa dikatakan untuk Milos Kerkez.

Penampilannya mendapat kritik keras dari Steven Gerrard di studio TNT Sports, setelah sang legenda melihat Guus Til bergerak santai masuk ke area yang seharusnya dijaga Kerkez dan mencetak gol pembuka untuk PSV.

"Kerkez berada di posisi yang salah hampir sepanjang pertandingan," ujar Gerrard.

"Ini benar-benar 'kriminal' karena dia berada di sisi yang keliru dari penyerang. Dia harus menutup area itu," tambahnya.


Sulit Diterima

Milos Kerkez berduel dengan Dennis Mam memperebutkan bola pada laga Liga Champions antara Liverpool dan PSV di Anfield. (AP Photo/Jon Super)

Liverpool kini menelan sembilan kekalahan dari 12 laga terakhir di semua kompetisi, jumlah terburuk dalam rentang 12 pertandingan sejak November 1953 hingga Januari 1954.

Catatan itu sulit diterima, berapa pun "modal kepercayaan" yang dimiliki Slot. Termasuk kekalahan 1-4 di Anfield dari PSV Eindhoven, yang menambah kelam situasi klub saat ini.

 

Sumber: Football365

Berita Terkait