Bola.com, Jakarta - Dainese mendonasikan helm dan setelan balap Valentino Rossi yang sangat langka untuk dilelang, hasilnya akan disalurkan ke program UNICEF.
Penawaran untuk barang koleksi ini saat ini telah mencapai angka fantastis.
Sebagai satu di antara nama paling terkenal di dunia olahraga, memorabilia Valentino Rossi selalu menjadi incaran kolektor saat dilelang.
Kali ini, yang dilelang adalah setelan balap dan helm spesial yang dirancang Dainese untuk merayakan ulang tahun ke-46 legenda MotoGP itu pada awal tahun ini.
Dainese menghadirkan setelan Demone GP D-air 3x dengan dekorasi grafis hitam dan emas bertuliskan Soleluna Vale46 Anniversario, sementara helm pendampingnya dibuat oleh AGV.
Tujuan Lelang
Setelan khusus ini hanya diproduksi sebanyak 46 unit, sebagai penghormatan terhadap nomor balap legendaris juara dunia sembilan kali tersebut.
Unit yang dilelang oleh Dainese adalah edisi pertama, yang digunakan Rossi saat latihan di sirkuit Mugello.
Lelang ini dilakukan untuk mendukung program Road Safety UNICEF, yang bertujuan melindungi anak-anak di seluruh dunia. Menurut UNICEF, setiap hari lebih dari 600 anak berusia 5-19 tahun meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Kampanye UNICEF berfokus pada peningkatan batas kecepatan di sekitar sekolah, perbaikan trotoar dan penyeberangan, serta penguatan regulasi mengenai penggunaan kursi mobil dan helm.
Angka Penawaran
Lelang akan berlangsung hingga Sabtu (29-11-2-25) pukul 23.59 UTC, dengan penawaran saat ini mencapai 38.150 euro (sekitar Rp735,9 juta).
Ini bukan satu-satunya memorabilia Rossi bernilai tinggi yang dilelang tahun ini. Mobil balap BMW M4 GT3 yang ia gunakan di 24 Hours of Le Mans pertama juga dilelang melalui RM Sothebys, terjual jauh di atas perkiraan, yaitu 561.480 paun (Rp12,3 miliar).
Rossi akan kembali tampil di lintasan akhir pekan ini di VR46 Ranch, saat menjadi tuan rumah 100km of Champions yang digelar tahunan untuk ke-11 kalinya.
Acara lintasan tanah dua hari ini menghadirkan bintang-bintang dari seluruh dunia balap motor, termasuk Rossi, Pecco Bagnaia, Pedro Acosta, dan John McGuinness.
Sumber: Crash