Maverick Vinales Flashback Karier Bareng Yamaha, Ada Penyesalan

Maverick Vinales mengungkapkan penyesalan atas keputusannya meninggalkan Yamaha pada musim MotoGP 2021. Pembalap asal Spanyol itu merasa kariernya justru bisa berkembang lebih baik jika tetap bertahan bersama pabrikan asal Jepang tersebut.

BolaCom | Hendry WibowoDiterbitkan 24 Desember 2025, 18:30 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales finis ketiga dalam balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Italia, Minggu (15/9/2019).(Alessio Marini/ANSA via AP)

Bola.com, Jakarta - Maverick Vinales mengungkapkan penyesalan atas keputusannya meninggalkan Yamaha pada musim MotoGP 2021. Pembalap asal Spanyol itu merasa kariernya justru bisa berkembang lebih baik jika tetap bertahan bersama pabrikan asal Jepang tersebut.

Maverick Vinales bergabung dengan Yamaha dari Suzuki pada musim 2017 dan langsung tampil impresif dengan memenangi tiga seri awal.

Advertisement

Namun, performanya kemudian tidak konsisten, sementara hubungannya dengan Yamaha perlahan memburuk hingga mencapai titik puncak pada musim 2021.

Ketegangan tersebut berujung pada keputusan kedua belah pihak untuk berpisah lebih cepat dari kontrak yang seharusnya berakhir setahun kemudian.

Situasi semakin rumit setelah Maverick Vinales dicoret dari tim usai insiden pasa balapan MotoGP Styria, ketika ia dinilai sengaja mencoba merusak mesin motornya.

 

 


Penyesalan Maverick Vinales Tinggalkan Yamaha

Maverick Vinales (AFP)

Dalam sebuah podcast bersama Jorge Lorenzo, yang sekarang menjadi pelatih pribadinya, Maverick Vinales mengakui kini menyesali keputusannya meninggalkan Yamaha dan memilih bergabung dengan Aprilia kala itu.

"Saya merasa akan mendapat lebih banyak jika tetap di Yamaha. Tapi saat itu saya ingin perubahan dan ingin mengubah motor terburuk di grid (Aprilia),” ujarnya.

Vinales kemudian membela Aprilia hingga akhir musim 2024, sebelum melanjutkan kariernya bersama Tech3 KTM.

 

 


MotoGP 2017 Jadi Kesempatan Terbaik untuk Jadi Juara Dunia

Maverick Vinales juga menyebut musim 2017 sebagai kesempatan terbaiknya untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP.

Ia merasa Yamaha justru mengambil arah pengembangan motor yang tidak sesuai dengan masukannya. "Saya merasa itu kesempatan saya,” tegas pembalap berusia 30 tahun itu. 

Menurut Viñales, motor yang ia uji pada tes pramusim saat itu sudah sangat kompetitif. Namun, perubahan teknis, termasuk faktor ban dan grip lintasan, membuat segalanya menjadi lebih rumit. 

Sumber: Crash 

Penulis: Roby Dian 

Berita Terkait