Sukses


Gagal di Liga Champions, 4 Hal Ini Wajib Dilakukan Guardiola

Bola.com, Jakarta - Ketika Pep Guardiola tiba di Bayern Muenchen pada Juni 2013 lalu, penampilan The Bavarians amat memukau sepanjang musim. Bahkan, di musim perdana, dia sukses membawa The Bavarians meraih empat gelar, yakni Bundesliga Jerman, DFB Pokal, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Kesuksesan Guardiola diprediksi akan berlanjut di musim berikutnya. Ya, memang benar Di Bayern kembali menjuarai Bundesliga musim 2014/2015. Namun ada satu hal yang meyisakan kepahitan bagi klub yang bermarkas di Allianz Arena itu, yakni gagal dalam ajang Liga Champions dalam dua musim terakhir.

Bayern harus rela tersingkir dua kali berturut-turut di semifinal Liga Champions. Ironisnya, mereka dikalahkan oleh duo raksasa Spanyol, yakni Real Madrid dengan agregat 0-5 pada musim lalu, dan Barcelona dengan agregat 3-5 di musim ini.

Padahal sejak masih membesut Barcelona, Guardiola dianggap sebagai pelatih paling sukses sepanjang sejarah klub Catalan. Dalam empat musim, pelatih berusia 44 tahun itu telah mempersembahkan 13 trofi juara termasuk dua gelar Liga Champions di musim 2008/2009 dan 2010/2011.

Perubahan komposisi skuat dan taktik permainan pun harus segera dievaluasi Guardiola demi mendatangkan musim sukses bagi Bayern di ajang Liga Champions musim depan.

Bola.com mencoba merangkum empat cara yang harus dilakukan Guardiola untuk kembali merebut titel juara dalam ajang paling prestisius di benua Eropa musim depan, seperti dimuat dalam Latin Post.

Selanjutnya -->

2 dari 5 halaman

1

Regenerasi Pemain

Skuat yang dimiliki Bayern boleh dibilang cukup mengkhawatirkan untuk sisi jangka panjang. Pasalnya mayoritas penggawa Die Roten kini dihuni pemain yang sudah menginjak usia kepala tiga. Sebut saja Arjen Robben (31 tahun), Franck Ribery (31 tahun), Xabi Alonso (33 tahun), Bastian Schweinsteiger (30 tahun) dan sanga kapten, Phillipp Lahm (31 tahun).

Mengingat usia yang kian bertambah yang memungkinkan seringnya mengalami cedera, maka Bayern Muenchen harus mencari pengganti sepadan jika para pemain inti tersebut absen melakoni suatu pertandingan.

Bayern masih memiliki skuat muda seperti Thiago Alcantara, Thomas Mueller dan David Alaba. Namun Guardiola sudah harus secepatnya membuat prioritas dengan mendatangkan pemain bintang muda lainnya ke Allianz Arena. Nama yang mungkin akan didatangkan yakni Ilkay Gundogan dari Borussia Dortmund.

3 dari 5 halaman

2

Kembalikan Mario Goetze ke Permainan Terbaiknya

Pernah dijuluki 'The Next Messi' nyatanya Goetze hanya menjadi penghangat bangku cadangan tim ketika Bayern berhadapan dengan Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions. Bahkan pemuda berusia 22 tahun itu hanya tampil selama tiga menit.

Penampilan Goetze jauh dari ekspektasi klub setelah ia gagal mencetak satu gol pun sejak 11 Maret ketika Bayern melibas Shakhtar 7-0. Memang Goetze bukanlah superstar layaknya Cristiano Ronaldo di Real Madrid. Akan tetapi, mengingat usianya yang masih muda, bukan tak mungkin penggawa timnas Jerman itu akan menjadi pilar penting The Bavarians di musim-musim mendatang.

4 dari 5 halaman

3

Ganti Strategi Permainan

Tiki Taka mungkin taktik yang sudah mati. Barcelona sudah meninggalkannya dan kini telah mengadopsi gaya permainan yang baru.

Namun ketika taktik itu diterapkan di Bayern, Guardiola tak yakin apakah itu berjalan sesuai dengan harapannya. Melawan tim yang lemah tentu tiki-taka bukan masalah. Tetapi ketika melawan klub elit, tentu jawabannya adalah tidak.

Guardiola harus segera mencari racikan yang pas bagi timnya. Jika ia berhasil menemukannya maka bukan tak mungkin Bayern menjadi klub yang sulit dihentikan.

5 dari 5 halaman

4

Mencari Pelatih Baru?

Langkah ini tentu bukanlah keputusan yang dilakukan Guardiola, namun rencana mencari pelatih baru hanya akan dilakukan oleh manejemen Bayern Muenchen.

Kedatangan pelatih baru mungkin menjadi cara terbaik dalam mengubah taktik tim. Tapi pertanyaan yang kemudian muncul apakah ada pelatih di luar sana yang lebih baik dari Guardiola?

Pelatih asal Spanyol ini telah memberikan segalanya bagi Bayern, hingga menjadikan The Bavarians tim yang menakutkan di Jerman. Satu hal yang perlu dicatat mengenai kekalahan dari Barca ialah, Bayern tak diperkuat sejumlah pemain bintangnya, seperti Robben dan Ribery.

Mungkin manajemen klub bisa memberikan satu musim lagi kepada Pep Guardiola untuk membuktikan diri.

Baca juga :

Takluk dari Bayern, Barcelona Tetap ke Final

Disingkirkan Barcelona, Mueller : Kami Banyak Buang Peluang!

Menit ke-74, Mueller Balikkan Skor Atas Barcelona

Video Populer

Foto Populer