Sukses


Selain Pirlo, Ini Lima Pemain yang Ubah Posisi dan Sukses

Bola.com, Jakarta Ada sebuah pribahasa yang populer di Amerika Serikat yang berbunyi: If life gives you lemon, you make lemonade. Pribahasa ini berarti seseorang harus bisa memanfaatkan situasi yang didapat dan kemudian dimaksimalkannya.

Hal serupa terjadi pula di dunia sepak bola, banyak atlet yang memilih untuk mengubah posisi dan ternyata mereka lebih sukses dari sebelumnya. Siapa saja? Baca daftar yang sudah disusun Bola.com berikut ini.

1. Andrea Pirlo 

[INFOGRAFIS] Andrea Pirlo (Bola.com/samsul hadi)

Saat mengawali kariernya, gelandang 38 tahun itu berposisi sebagai seorang penyerang lubang (trequartista). Pirlo dinilai punya daya imajinasi yang dibutuhkan di pos ini. Namun body balance yang kurang membuat ia kerap kali kalah berduel dengan bek-bek lawan. Saat di Brescia, pelatih Carlo Mazzone menyuruhnya beroperasi di belakang gelandang tengah. Ternyata di sini, Pirlo bisa lebih banyak berkontribusi karena visi pertandingannya jauh lebih terbuka.

2. Franz Beckenbauer

STF / AFP

Saat memulai kariernya, Franz Beckenbauer berposisi sebagai gelandang tengah. Namun di era 70-an, dia memulai eksperimen dengan bermain sebagai sweeper alias Libero. Ternyata sweeper ini cocok untuknya lantaran dengan karismanya sebagai pemimpin dan daya serang yang dipunya Beckenbauer bisa menginisiasi serangan balik.

Eksperimen ini membuat Bayern Muenchen dan tim nasional Jerman Barat yang dibelanya menuai banyak prestasi. Bersama Die Rotten, pria 69 tahun itu merengkuh 13 gelar. Sementara saat menjalani tugas negaranya, dia mengangkat trofi Piala Dunia 1974.

3. Jorge Campos

STF / AFP

Jorge Campos merupakan kiper yang eksentrik karena ia kerap kali keluar dari sarangnya dan suka melakukan gerakan akrobatik. Tak hanya piawai sebagai kiper, Campos juga merupakan striker efektif. Saat bermain di level klub, dia sering memulai laga sebagai kiper dan kemudian berganti posisi sebagai penyerang. Tujuh gelar diraihnya saat masih aktif bermain dan dia sukses mengemas 31 gol untuk Club Universidad Nacional.

4. Thierry Henry

Luapan emosional Thierry Henry usai mencetak gol tunggal kemenangan Arsenal atas Leeds United pada partai putaran ketiga FA Cup di Emirates Stadium, London, 9 Januari 2012. AFP PHOTO/IAN KINGTON

Henry merupakan bukti kisah seorang pemain sayap yang berkembang menjadi seorang striker. Semasa di Juventus, dia diturunkan Marcello Lippi sebagai pemain sayap dan ia kesulian beradaptasi. Namun itu tak menghalangi Arsene Wenger untuk memboyongnya dari Turin.

Meski di awal kariernya bersama The Gunners pria Prancis itu kerap bermain melebar ternyata naluri Henry tetaplah seorang striker. Tampil di 337 laga untuk Arsenal, dia mencetak 226 gol dan disebut-sebut sebagai salah satu striker terbaik dalam sejarah Premier League.

5. Dennis Bergkamp

ADRIAN DENNIS / AFP

Tak tanggung-tanggung, Bergkamp berubah posisi empat kali sepanjang kariernya. Ketika memulai debutnya sebagai pemain cadangan Ajax Amsterdam yang menghadapi Roda JC, Bergkamp berposisi sebagai pemain sayap dan ini bertahan selama tiga tahun. Namun saat memutuskan hijrah ke Internazionale, Bergkamp diturunkan sebagai striker utama.

Namun saat berada di lini depan, dia berseteru dengan kompatriotnya yakni Ruben Sosa yang disebutnya mementingkan diri sendiri. Ketika Bergkamp bergabung ke Arsenal pada 1995, pria Belanda yang takut naik pesawat terbang itu sukses berpasangan bersama Ian Wright kemudian Thierry Henry. Ternyata posisi favoritnya adalah sebagai second striker. Bergkamp yang punya teknik skil, visi dan operan yang mantap dia juga bermain sebagai playmaker.

Baca juga:

5 Pemain Ini Mungkin Bakal Tinggalkan Real Madrid

Berapa MU Harus Bayar Kalau Mau Boyong Sergio Ramos?

Feature : Tanpa Andrea Pirlo, Bagaimana Juventus Bisa Bertahan?

Video Populer

Foto Populer