Sukses


Austria Surga Bagi Klub Elite Eropa

Bola.com, Wina - Judul di atas boleh jadi membuat para pembaca Bola.com terkejut dan bertanya-tanya. Apa iya Austria begitu populer sepak bolanya? Publik sepak bola Tanah Air mungkin hanya mengenal Austria sebagai negara yang identik dengan musik klasik. Wajar jika demikian.
 
Austria memang kadung tersohor berkat besutan komposer musik ternama seperti W.A Mozart, Beethoven, dan Schubert. Untuk sepak bolanya sendiri, nama-nama klub seperti FK Austria, Rapid Vienna, Strum Graz, dan RB Salzburg masih asing terdengar di telinga pecinta sepak bola Indonesia.
 
Publik, mungkin, sempat mengenal negara berpenduduk sekitar 8,4 juta jiwa ini pada 2008 ketika Austria menjadi tuan rumah Piala Eropa. Selebihnya, Austria tak ubahnya sebagai tim pelengkap di percaturan rivalitas sepak bola Eropa.
 
Namun, penilaian di atas tidak sepenuhnya benar. Austria kini mulai menjelma menjadi kekuatan baru di belantika sepak bola Benua Biru. Lihat saja klasemen sementara babak kualifikasi Piala Eropa 2016, dimana Austria bertengger di posisi pertama dengan rekor tak terkalahkan.
 
Ya, David Alaba dkk. sukses mengantongi 16 poin dan unggul empat poin dari peringkat kedua yang ditempati Swedia. Satu tiket lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 hampir pasti bakal menjadi milik Austria.
 
Berkat penampilannya yang terus meningkat, Austria pun mengukir prestasi istimewa: bertengger di peringkat 15 dunia dalam rilis FIFA yang dikeluarkan bulan ini. Sebuah posisi yang baru kali pertama terjadi dalam sejarah perjalanan sepak bola Austria sejak berdiri tahun 1904.
 
Lantas apa penyebab meroketnya prestasi sepak bola Austria? Pantauan Bola.com yang sejak 2009 menetap di negara yang memiliki luas 83.879 km2 ini, Austria memiliki fasilitas latihan sepak bola yang istimewa. Fasilitas itu tidak hanya terdapat di ibu kota Wina dan kota-kota besar seperti Linz, Salzburg, Graz, dan Innsbruck. Hampir di tingkat kelurahan hingga desa di Austria, tersedia lapangan sepak bola. Kualitas rumput dan lapangannya pun sudah diuji oleh sejumlah klub-klub papan atas Eropa.

 DEMI SELFIE – Seorang fans mencoba untuk mendapatkan foto pemain PSG yang tengah duduk di bangku cadangan tim. (Bola.com/Reza Khomaini)

Sejak tahun 1996, Austria mulai dijadikan lokasi klub-klub sepak bola top dunia sebagai lokasi pemusatan latihan di musim panas. Adalah AS Roma, klub elite Liga Italia, yang menjadi tamu pertama menjajal nikmatnya berlatih di Austria.
 
Serigala ibu kota Italia ketika itu menggelar training camp (TC) di wilayah Kapfenberg, Provinsi Styria, Austria. Di lokasi yang berjarak sekitar 150 km dari ibukota Wina itu, AS Roma menjalani TC dan uji coba dengan klub lokal setempat. Ratusan pendukung I Giallorossi datang menyaksikan tim kesayangannya bertanding di Muerztal.
 
20 LOKASI TC
 
Kedatangan AS Roma pada 1996 membuka peluang usaha bagi event organizer (EO) untuk mempromosikan fasilitas sarana dan prasarana Austria kepada klub-klub sepak bola Eropa.
 
International Football Camp Styria (IFCS) pun dibentuk di tahun yang sama. ’’Setelah kedatangan AS Roma, klub-klub besar Eropa mulai berdatangan pada musim panas berikutnya. Hingga tahun ini, sudah lebih dari 300 tim sepak bola yang berlatih di wilayah kami,’’ terang Nikolaus Pichler, pimpinan IFCS menceritakan awal kisah terbentuknya EO khusus menangani latihan pemusatan klub-klub sepak bola di Austria dalam rilisnya ke sejumlah media lokal.
 
IFCS merupakan salah satu EO yang memiliki koneksi langsung ke sejumlah klub-klub papan atas dunia. Selain AS Roma, IFCS juga dipercaya Real Madrid dan Arsenal untuk mengatur segala keperluan tim saat menjalani pemusatan latihan di Austria.
 
Bahkan jawara Liga Prancis, Paris Saint-Germain juga sering menggunakan jasa IFCS untuk TC di Austria. PSG sejak 3 tahun terakhir memilih melaksanakan persiapan pra musimnya di tangan IDFCS.
 
’’Latihan pramusim sangat menguntungkan dari sisi ekonomi dan juga pengembangan fasilitas sepak bola di Austria. Banyak klub yang puas dengan fasilitas dan lokasi latihan yang ditawarkan di sejumlah lokasi di Austria,’’ tutur Pichler.
 
Bicara soal lokasi TC, sebagian besar tempat yang menyediakan fasilitas sarana dan pra sarana sepak bola yang istimewa ada di pelosok desa seperti Laa/Thaya, Stegersbach, Irdning, Seefeld, dan Kitzbuehel. Kota-kota besar seperti Wina, Salzburg, Graz, Innsbruck, dan Linz hanya dijadikan sebagai tempat uji coba atau mengikuti gelaran turnamen mini seperti Audi Quattro Cup di kota Salzburg, 11 Juli 2015 silam.
 

Ronald Koeman, memboyong penggawa Southampton ke Salzburg agar bisa fokus mempersiapkan diri agar bisa menembus Big Four di Liga Inggris 2015-2016. (Bola.com/Reza Khomaini)

Pada pramusim tahun ini, ibu kota Austria kebagian menjamu dua klub papan atas Eropa, Paris Saint-Germain dan Valencia. Yang menjadi tuan rumahnya bukan klub dari divisi atas, melainkan klub divisi bawah, yakni Wiener Sport Klub.
 
Klub kontestan Divisi Tiga Austria ini sejak empat tahun terakhir selalu menjadi incaran tim-tim luar untuk dijadikan lawan tanding. Tahun lalu, AS Roma memilih untuk menguji kemampuan para pemainnya melawan Wiener Sport Club.
 
’’Tim-tim Eropa memang lebih memilih beruji coba melawan tim dengan level bawah. Ini sangat kami pahami, karena mereka sedang dalam tahap persiapan. Tentu mereka membutuhkan lawan yang ringan untuk tahap awal,’’ ujar Marcel Ludwig, pengurus Wiener Sport Klub kepada Bola.com usai timnya melakoni uji coba kontra Paris Saint-Germain, 12 Juli 2015.
 
’’Selain itu juga, presiden klub kami punya hubungan baik dengan pihak IFCS. Jadi setiap klub yang TC di Austria selalu ditawari untuk uji coba dengan tim kami. Ini semua berdampak positif bagi kami,’’ imbuh Ludwig.
 
NYAMAN, DEKAT, DAN MURAH
 
Alasan mengapa puluhan klub-klub sepak bola Eropa mau menggelar pemusatan latihan di pelosok desa, menurut Ludwig, lantaran Austria memiliki berbagai hal yang tidak dimiliki negara tetangganya seperti Jerman dan Swiss.
 
Yang pertama adalah kenyamanan. Ini merupakan hal paling krusial dari penentuan lokasi. Para pemain menginginkan tempat dengan pemandangan alam yang natural serta jauh dari kebisingan. Desa-desa di Austria menawarkan kenyamanan tersebut. Mayoritas lokasi yang menjadi destinasi tim sepak bola adalah wilayah pedesaan di mana jumlah penduduknya berkisar antara 1.000 hingga 5.000 jiwa.
 

AS Roma menggelar TC di Austria dan Uji Coba melawan Wiener SK pada musim panas tahun 2014. (Bola.com/Reza Khomaini)

Selama menjalani pemusatan latihan, konsentrasi pemain tentu tidak akan terganggu. Minimnya jumlah penduduk di sekitar lokasi membuat suasana semakin tenang dan nyaman. Menurut Roberto Martinez, pelatih Everton FC yang pada musim panas 2014 menjalani TC di wilayah Laa/Thaya, Provinsi Lower Austria, fasilitas olahraga yang dimiliki sangat menunjang timnya untuk menggelar pemusatan latihan. 
 
Pelatih asal Spanyol itu mengaku enjoy dengan lokasi indah di wilayah timnya menjalankan TC. ’’Tempatnya bagus dan natural. Tidak banyak penduduknya, jadi bagus untuk konsentrasi pemain. Kami dari hotel menuju ke tempat latihan dengan bersepeda. Saya sangat senang dengan fasilitas di Austria,’’ tutur Martinez kepada Bola.com.
 
Selain nyaman, sarana transportasi di Austria juga menjadi pertimbangan tambahan mengapa banyak klub-klub besar di Eropa memilih untuk menggelar TC di negara berpenduduk 8,4 juta jiwa ini. 20 titik lokasi yang menjadi tempat TC, paling jauh hanya berjarak sekitar 150 kilometer dari bandar udara. Ini sangat memudahkan tim-tim sepak bola yang memiliki jadwal padat pada masa pra musim.
 
Dengan jarak yang terhitung dekat tersebut, sekitar 1,5 jam naik bus, rombongan tim juga bisa dengan mudah melakukan perjalanan udara dari satu negara ke negara lainnya. Seperti yang dialami Paris Saint-Germain dan Valencia. Setelah melakoni TC dan uji coba di Austria, mereka langsung bertolak ke negara lain. Valencia terbang ke Tiongkok, sementara PSG kembali ke Paris.
 
Bandara internasional di Austria tidak hanya ada di ibu kota. Kota-kota besar seperti Graz, Salzburg, Innsbruck, dan Linz membuka rute penerbangan antarnegara Eropa, Asia, dan Afrika. ’’Biasanya sehabis menjalani uji coba, tim langsung terbang. Mereka punya jadwal padat. Jadi keberadaan bandara internasional sangat diperlukan,’’ ucap Marcel Ludwig.
 
Faktor lain yang bisa merangsang minat klub-klub sepak bola untuk ke Austria ada pada sisi biaya. Jika dibandingkan dengan Swiss dan Jerman, biaya hidup di Austria masih yang paling rendah. Dari pengalaman Bola.com yang pernah mengunjungi Swiss dan beberapa kota di Jerman, Swiss menjadi salah satu negara di Eropa yang paling tertinggi biaya hidupnya.
 
Sebagai gambaran ringan, harga satu paket makanan cepat saji seperti Mc Donald atau KFC di Austria berkisar antara Euro 6 hingga Euro 8. Di Swiss, harga untuk satu paket bisa mencapai Euro 12 hingga Euro 15.
 
Lain halnya dengan biaya hidup di Jerman. Perbedaan harga antara Austria dengan Jerman boleh dikatakan beda-beda tipis. Menurut Marcel Ludwig, keunggulan Austria dari Jerman ada pada kenyamanan dan transportasi.
 
’’Kalau klub besar latihan di kawasan Munich, bakal banyak suporter yang datang. Ini bisa mengganggu konsentrasi pemain. Saya rasa kalau soal harga, perbedaannya tidak terlalu jauh. Tapi saya tidak tahu berapa biaya yang dihabiskan klub untuk TC di Austria,’’ ucap Ludwig.
 

Klub asal Spanyol Valencia menggelar TC dan uji coba melawan Wiener SK tahun ini. Asisten pelatih baru, Phil Neville debut menjalani tugas barunya. (Bola.com/Reza Khomaini)

EROPA HINGGA TIMUR TENGAH
 
AS Roma, Real Madrid, Arsenal, Chelsea, Manchester City, Everton, Southampton,  PSG, Monaco, Schalke 04, Hamburg SV, Werder Bremen, dan Valencia merupakan nama-nama klub sepak bola yang sudah tidak asing lagi di telingan publik tanah air. Dari Seri A Italia, La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman hingga English Premier League, semuanya memilih Austria sebagai lokasi pemusatan latihan pada musim panas.
 
Klub-klub kecil dari empat liga terbaik di Eropa juga tidak mau ketinggalan memilih Austria sebagai tempat TC pramusim.
 
Klub asal Jerman seperti Paderborn, Eintracht Frankfurt, Bayer Leverkusen, Ingolstadt, FC Koeln, FC Augsburg, dan FC Nuernberg  pada musim panas ini menjalani latihan persiapan jelang kompetisi di Austria. Klub-klub kecil Liga Inggris seperti Leicester City, West Brom Albion, dan Leeds United juga telah menjalani program TC pada awal Juli ini.
 
Empat klub raksasa Liga Turki, yakni Galatasaray, Fenerbahce, Trabzonspor, dan Besiktas juga merasa nyaman menjalani latihan di Austria.
 
’’Sangat bagus tempat latihannya. Saya senang dengan suasana dan pemandangan di sekitar tempat kami berlatih,’’ ujar gelandang Southampton FC, Victor Wanyama kepada Bola.com usai menjalani laga pramusim di turnamen Audi Quattro Cup di Salzburg, 11 Juli 2015 lalu.
 
Tak hanya Wanyama yang mengaku puas dengan TC di Austria. Sejumlah pemain Southampton lainnya seperti Graziano Pelle dan Juanmi juga menyatakan hal yang sama. ’’Alamnya sangat natural di Austria. Saya menikmati latihan di sini,’’ ujar Graziano Pelle.
 

PSG menggelar TC dan Uji Coba lawan klub Bundesliga Austria, Rapid Vienna pada musim panas 2013. Tahun ini PSG juga menggelar TC dan uji coba melawan Wiener SK. (Bola.com/Reza Khomaini)

 
Kepuasan serupa juga dilontarkan pelatih PSG, Laurent Blanc. Usai menjalani sepekan latihan di kawasan Laa/Thaya, Blanc mengaku sengaja memilih Austria untuk masa persiapan timnya jelang menghadapi turnamen ICC 2015 dan Liga Prancis.
 
‘‘Saya puas dengan hasil latihan selama sepekan di Austria. Fasilitasnya sangat menunjang dan hasilnya juga bisa dilihat dari laga uji coba kami melawan Wiener Sport Klub,’’ ujar Laurent Blanc, arsitek PSG kepada Bola.com usai timnya menang 3-0 atas klub divisi 3 Austria.
 
Magis Austria sebagai negara yang menawarkan fasilitas istimewa untuk latihan sepak bola juga menarik minta klub-klub luar Eropa. Sejak tiga tahun terakhir, beberapa klub besar asal Timur Tengah mulai menetapkan Austria sebagai lokasi TC.
 
Al-Saad, klub asal Qatar, memutuskan untuk menjalani pemusatan latihan selama 3 pekan mulai 25 Juli ini. Al-Saad merupakan klub yang belum lama ini berhasil menggaet gelandang Barcelona, Xavi Hernandez. Jawara Liga Qatar berencana menjalani 3 kali uji coba selama berada di Austria.
 
Berharap Indonesia yang memiliki keindahan alam tak kalah dengan Austria bisa jadi persinggahan banyak klub top dunia di saat pramusim kelak.
 

Video Populer

Foto Populer