Sukses


5 Pesepak Bola yang Pensiun Dini Akibat Cedera

Bola.com, Jakarta - Para pesepak bola biasanya mengakhiri karier lantaran faktor usia. Namun, tidak sedikit pula yang memilih gantung sepatu di usia yang terhitung masih muda karena berbagai alasan, salah satunya karena cedera.

Cedera memang menjadi momok menakutkan bagi para pesepak bola. Tak jarang, karier cemerlang pesepak bola bisa hancur karena mengalami cedera parah.

Terkait itu, Bola.com mencoba merangkum 5 pesepak bola yang harus pensiun dini karena mengalami cedera. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di bawah ini:

1. Marco van Basten

Dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik dimasanya, karier Van Basten justru tidak berjalan dengan mulus. Penyerang yang menciptakan 218 gol dari 280 pertandingan sepanjang karier ini harus gantung sepatu di usia 30 tahun akibat cedera.

Van Basten mendapatkan cedera engkel pada musim pertama bersama AC Milan pada 1987. Alhasil, dia hanya mengemas 11 pertandingan untuk Milan yang saat itu berhasil meraih Scudetto 1987-1988.

Pada 1988 hingga tahun 1993, karier Van Basten bersama Milan sangat cemerlang. Tercatat, pemain asal Belanda itu berhasil membawa skuat Merah-Hitam menyabet empat Scudetto dan Piala Super Italia, dua Piala Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Intercontinental.

Sayang, cedera engkel pada 1987 bersama Milan kembali kambuh saat menghadapi AC Ancona pada 1993 dan harus menjalani operasi. Van Basten sebenarnya berhasil kembali ke lapangan, tetapi pada 17 Agustus 1995, dia akhirnya menyerah karena cedera engkel dan memutuskan gantung sepatu.

2. Sebastian Deisler

Mantan pemain Bayern Munchen, Sebastian Deisler, dikenal dengan gaya permainan dribble cepat dan juga andal dalam mengirimkan umpan silang. Namun, kariernya tak berjalan dengan lancar saat Deisler mendapatkan cedera ligamen pada 1999 ketika masih membela Hertha Berlin.

Sempat pulih dari cedera, nasib buruk terus membayangi Deisler. Dia mendapatkan cedera robek cairan sendi lutut kanan pada 2001, yang membuatnya absen di sisa musim.

Meski berbagai cedera kerap menimpa, kualitas yang dimiliki Deisler tak membuat Bayern urung merekrutnya. Pada 2002, Die Roten memutuskan merekrut Deisler dari Hertha Berlin. Ternyata, keputusan Bayern salah besar. Didatangkan pada musim panas 2002, cedera lutut kanan Deisler kambuh dan harus menjalani operasi pada bulan Mei.

Setelah beberapa sebulan absen, Deisler kembali ke skuat Bayern hingga musim 2003. Hengkangnya, Michael Ballack ke Chelsea membuat Deisler otomatis mendapatkan tempat utama di lini tengah pada musim 2005-2006. Sayang, pada bulan Maret 2006, dia kembali terkapar setelah mengalami cedera lutut kanan yang memaksanya absen di Piala Dunia 2006.

Setelah berkutat dengan cedera lutut kambuhan, Deisler akhirnya menyerah dan memutuskan pensiun pada 16 Januari 2007 di usia 27 tahun.

3. Dean Ashton

Seorang pesepak bola produk asli dari akademi terkenal Crewe Alexandra, Dean Ashton melakukan debut saat berusia 16 tahun pada 2000, sebelum akhirnya pindah ke Premier League membela Norwich City selama lima tahun dengan dana 3 juta poundsterling.

Selama semusim membela Norwich, yakni musim 2005-2006, Ashton tampil gemilang dengan gelontoran 17 gol dari 44 pertandingan. Dia kemudian memutuskan hengkang ke West Ham United pada 2006.

Kegemilangan Ashton terus berlanjut bersama The Hammers, dan juga timnas Inggris U-21. Bahkan, berbagai pihak menjuluki Ashton sebagai 'The Next Alan Shearer'. Sayang, Ashton mengalami cedera patah kaki saat berlatih bersama timnas senior Inggris pada 2006. Dia harus absen dari dunia sepak bola selama 11 bulan sebelum akhirnya pulih dan mencatatkan debut bersama The Three Lions pada 2008.

Namun, pada 2009, cedera Ashton kambuh. Hingga pada akhirnya pada bulan Desember 2009, atau tiga minggu setelah ulang tahun ke-26, Ashton memutuskan untuk mengakhiri karier dari dunia sepak bola.

4. Norman Whiteside

Pada bulan April 1982, Whiteside yang berusia 16 tahun menjadi pemain Manchester United termuda sejak Duncan Edward. Whiteside memiliki tipe permainan yang mampu menyerang dengan baik, serta memiliki kekuatan fisik yang kuat.

Berkat kemampuannya, dia mendapatkan panggilan dari timnas Irlandia Utara untuk mengikuti Piala Dunia 1982. Dia berhasil memecahkan rekor pemain termuda yang bermain di Piala Dunia mengalahkan legenda Brasil, Pele. Di Piala Dunia, prestasinya juga terus meningkat setelah mampu menjadi pemain penting Irlandia Utara saat mengalahkan Spanyol.

Bersama Manchester United, Whiteside juga tampil gemilang dengan menjuarai Piala FA (1983 dan 1985). Sayang, berbagai cedera serius mulai menghampiri Whiteside. Alhasil, manajer MU saat itu, Sir Alex Ferguson memutuskan untuk menjualnya ke Everton dengan biaya 600.000 poundsterling pada 1989.

Whiteside membuat awal yang menjanjikan bersama Everton sebelum kembali dihantam cedera. Akibat cedera itu dia harus menjalani 13 operasi pada lututnya sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada usia 26 tahun, pada 1991.

5. Fabrice Muamba

Muamba menjadi fenomena di sepak bola setelah mendapatkan serangan jantung saat membela Bolton Wenderers melawan Tottenham Hotspur pada ajang Piala FA. Dia mendapatkan serangan jantung pada menit ke-78 yang membuatnya harus terkapar di lapangan.

Akibat kejadian itu, dunia sepak bola terkejut dan Muamba mendapatkan banjir ucapan simpati. Meski, sempat pulih dari serangan jantung, Muamba akhirnya memutuskan menyudahi kariernya pada usia 24 tahun.

Sumber: TalkSport, Tibsnews

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer