Sukses


7 Momen Tak Terlupakan di Piala Eropa

Bola.com - Pertandingan sepak bola pasti selalu memiliki momen-momen yang sulit dilupakan. Tidak terkecuali dengan perhelatan Piala Eropa. Sejak digelar pada tahun 1960, turnamen empat tahunan itu selalu menyajikan peristiwa yang selalu dikenang pada setiap edisinya.

Gol-gol indah, tim kejutan, maupun sesuatu yang kadang tak bisa dicerna oleh akal sehat. Contohnya adalah peristiwa tidak biasa dari Denmark dan Yunani.

Keduanya berhasil menjadi juara ketika tak masuk dalam hitungan kandidat peraih gelar Piala Eropa. Denmark menjadi juara Piala Eropa 1992 dengan status sebagai tim pengganti, Yugoslavia, yang batal ikut karena adanya perang saudara.

Sementara itu, Yunani sukses merengkuh titel juara Piala Eropa 2004 usai menyingkirkan Prancis, Ceska, dan akhirnya tuan rumah Portugal pada partai final.

Berikut ini 7 Momen Tak Terlupakan di Piala Eropa versi Bola.com:

1. Juara Perdana untuk Uni Soviet

Tim Uni Soviet setelah berhasil meraih trofi Piala Eropa 1960 usai menaklukkan Yugoslavia 2-1, pada pertandingan final di Stadion Parc des Princes, 10 Juli 1960. (UEFA).

Piala Eropa pertama kali diselenggarakan pada 1960 di Prancis. Ketika itu, Uni Soviet keluar sebagai juara setelah mengalahkan Yugoslavia dengan skor 2-1 pada partai final.

Sedangkan laju Prancis hanya terhenti di semi final. Secara mengejutkan, Les Bleus kalah 4-5 dari Yugoslavia.

2. Tendangan Backheel Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic berhasil mencetak gol dengan cara backheel saat menghadapi Italia di Piala Eropa 2004 (AFP/Javier Soriano)

Swedia tergabung dengan Denmark, Italia, dan Bulgaria di Grup C Piala Eropa 2004. Ketika itu, Swedia dalam keadaan tertinggal 0-1 dari Italia berkat gol Antonio Casano pada menit ke-37.

Di awali dari tendangan sudut yang menimbulkan kemelut di depan gawang Italia, Ibrahimovic akhirnya mencetak gol indah ke gawang Gianluigi Buffon. Ibrahimovic melepaskan tendangan backheel kaki kanan yang merobek kanan atas gawang Italia dan memaksa laga berakhir imbang 1-1.

3. Lahirnya tendangan penalti Panenka

Antonin Panenka menciptakan tendangan penalti unik yang kini bernama Panenka saat Cekoslowakia menghadapi Jerman Barat di partai final Piala Eropa 1976.

Piala Eropa 1976 menjadi saksi lahirnya tendangan penalti dengan kekuatan pelan yang mengecoh kiper. Tendangan tersebut dewasa ini akrab disebut tendangan penalti Panenka.

Adalah Antonin Panenka pencetus tendangan tersebut dalam laga Cekoslowakia kontra Jerman Barat di partai final. Panenka yang menjadi eksekutor terakhir berhasil membawa Cekoslowakia juara Piala Eropa 1976 setelah mengecoh kiper Jerman Barat, Sepp Maier.

4. Italia Menang Melalui Lempar Koin

Legenda tim nasional Italia, Giacinto Facchetti, memegang trofi Henri Delaunay setelah Italia berhasil mengalahkan Yugoslavia, pada laga final Piala Eropa 1968. (UEFA)

Adu lempar koin memang selalu ada dalam setiap pertandingan sepak bola. Namun, hal itu menjadi tidak wajar ketika dilakukan untuk menentukan pemenang pertandingan.

Peristiwa unik itu terjadi pada semifinal Piala Eropa 1968. Ketika itu Italia menghadapi Uni Soviet. Hingga 120 menit kedua tim tak mampu mencetak gol sehingga diputuskan untuk mengakhiri laga lewat adu lempar koin. Italia akhirnya menang dan melenggang ke final sebelum akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Yugoslavia.

5. Mukjizat Denmark

Para pemain Denmark saat memastikan gelar juara Piala Eropa 1992 usai menaklukkan Jerman 2-0, di Stadion Ullevi, 26 Juni 1992. (UEFA)

Denmark sebenarnya tak lolos ke Piala Eropa 1992. Namun, ketika itu mereka ditunjuk menggantikan Yugoslavia yang batal menjadi peserta karena meletusnya perang saudara di negara tersebut.

Kesempatan itu dimanfaatkan dengan sempurna oleh Denmark. Mereka berhasil menjadi juara setelah meraih kemenangan 2-0 atas Jerman pada laga final.

6. Sihir Van Basten

Aksi legenda tim nasional Belanda, Marco van Basten, pada laga final Piala Eropa 1988 di Olympiastadion, Munchen, 25 Juni 1988. Belanda menang 2-1 atas Uni Soviet. (UEFA)

Marco Van Basten menjadi pahlawan kemenangan Belanda pada Piala Eropa 1988. Ketika itu, Belanda berhadapan dengan Uni Soviet di partai final.

Ruud Gullit terlebih dahulu membawa Belanda unggul 1-0 melalui gol yang dicetak pada menit ke-32. Kemenangan Belanda akhirnya disempurnakan oleh Van Basten yang mencetak gol melalui tendangan volly dari sudut sempit yang merobek sisi kanan atas gawang Uni Soviet.

7. Kejutan Negeri Para Dewa

Kapten tim nasional Yunani, Theodoros Zagorakis, saat mengangkat trofi Piala Eropa 2004. Yunani berhasil mengalahkan Portugal 1-0 pada partai final, di Estadio Da Luz, 4 Juli 2004. (UEFA).

Sebelum dimulainya Piala Eropa 2004, Yunani tentu bukanlah unggulan. Alasannya adalah mereka berjumpa tim kuat seperi Portugal (tuan rumah), Spanyol, dan Rusia di fase grup.

Namun, Yunani berhasil membuat kejutan dengan finis di posisi kedua grup dan mendampingi Portugal sebagai juara Grup A. Yunani lalu sukses mengalahkan Prancis dengan skor 1-0 pada perempat final dan mengalahkan Ceska dengan skor 1-0 di semi final. Kejutan terus berlanjut ketika mereka mengalahkan Portugal dengan skor 1-0 di final Piala Eropa melalui gol Angelos Charisteas.

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer