Sukses


Kabar dari Prancis: Indonesia, Tirulah Suporter Italia dan Belgia

 

Laporan langsung Ekin Gabriel, koresponden Bola.com, dari Lyon, Prancis. Persaudaraan. Itulah yang saya rasakan begitu menginjakkan kaki di Lyon, Prancis, Senin (13/6/2016) waktu setempat. Menjelang big match Italia versus Belgia, kedua suporter terlihat begitu istimewa. Meski berbeda negara, sepak bola ternyata tetap menyatukan cinta mereka.

Beberapa waktu lalu, kerusuhan antar suporter Inggris dan Rusia sempat menjadi pemberitaan utama di media-media Prancis. Aksi anarkis itu bahkan terjadi sebelum Wayne Rooney dan kawan-kawan bertanding. Sesudahnya pun mereka kembali saling lempar, baku hantam. 

Ah, sejak dulu Hooligans memang begitu. Entahlah apa yang ada di benak mereka. Padahal, sepak bola harusnya bisa menjadi ajang persaudaraan. Contoh nyata bisa dilihat dari atmosfer para suporter Italia dan Belgia menjelang pertemuan kedua tim di Parc Olympique Lyonnais.

Nuansa kekeluargaan sudah terasa saat saya menginap di Hotel F1, Lyon. Kebetulan, sejumlah suporter Belgia juga turut menginap di hotel tersebut. Saat ingin menuju stadion, kami sempat bercengkrama satu sama lain, tertawa, hingga bersenda gurau di bagian teras lobi.

Demikian halnya ketika mereka memasuki kereta bawah tanah yang juga diisi beberapa suporter Italia. Tidak rivalitas. Justru beberapa suporter Belgia turut serta mengajak fans Italia bernyanyi bersama. Meski kami harus berdesak-desakan, suasana seperti ini begitu menyenangkan. 

Suasana sedikit mendung ketika saya tiba di Place Bellecour, Fan Zone Lyon, Senin siang. Suporter Italia dan Belgia pun terlihat ramai di kota yang menjadi bagian UNESCO World Heritage Site itu. Di sudut kota terdapat cafe-cafe yang sudah dipenuhi suporter kedua tim.

Saya sempat meminta kedua suporter untuk berfoto bersama dan mereka tak sungkan menuruti permintaan saya. Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan memasuki stadion ketika jarum jam di tangan sudah mulai menunjukkan waktu kick-off Italia vs Belgia bakal tiba. 

Suporter Italia menjelang pertandingan melawan Belgia di Parc Olympique Lyonnais, Senin (13/6/2016). (Bola.com/Ekin Gabriel).

Atmosfer di dalam Parc Olympique Lyonnais pun tak kalah istimewa. Kedua suporter tak ada habis-habisnya bernyanyi ketika Thibaut Courtois atau Gianluigi Buffon dan kawan-kawan memasuki lapangan. Kurang lebih dua jam saya merasakan pengalaman hebat ini. 

Meski pada akhirnya Belgia harus menyerah 0-2, para pendukung mereka tetap berhati besar saat keluar stadion. Tidak ada pertikaian, kerusuhan, umpatan, atau makian ke arah suporter lawan. Lalu, tiba-tiba terbesit sesuatu di benak saya,"Andai suporter Indonesia bisa seperti mereka."

Memang sih, kita butuh waktu mengedukasi suporter di dalam negeri. Namun, satu hal pasti, atmosfer suporter Italia dan Belgia di ajang Piala Eropa ini menyadarkan saya akan luar biasanya cinta dan persaudaran sepak bola. Ingin tahu contoh lainnya? Ikuti terus dalam liputan khusus Piala Eropa 2016, di Bola.com

Ekin Gabriel, pecinta PSMS Medan, Manchester United, tim nasional Indonesia, Inggris, dan Jurgen Klopp. Twitter: @ekinetic 

Video Populer

Foto Populer