Sukses


Seperti Liga 1, Ini 4 Kompetisi yang Berhenti Sementara di Tengah Jalan

Bola.com, Jakarta - Nasib yang tengah menimpa Liga 1 tak menjadi satu-satunya di dunia ini. Ada beberapa kompetisi di muka bumi yang harus berhenti sementara di tengah jalan, dengan latar belakang bervariasi.

PSSI menghentikan roda kompetisi Liga 1, Selasa (25/09) malam. PSSI mengambil keputusan tersebut menyusul insiden tewasnya seorang suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di area Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/09) lalu.

Ia meninggal dunia akibat dikeroyok sejumlah suporter saat akan menyaksikan duel Persib Bandung lawan Persija. "PSSI menghentikan sementara Liga 1 senior di 18 klub sampai batas waktu yang belum ditentukan," seru Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.

Selain Liga 1, ada sejumlah liga yang terpaksa harus dihentikan sementara di tengah jalan. Alasannya pun bermacam-macam. Simak daftarnya berikut ini.

 

2 dari 5 halaman

Liga Ethiopia

Pada bulan Mei 2018, Ethiopian Football Federation (EFF) menghentikan sementara gelaran Ethiopian Premier League. Pemicunya adalah terjadinya serangan terhadap seorang wasit.

Aksi tak terpuji itu terjadi di pertandingan antara Welwalo Adigrat University lawan Defence Force SC. Insiden penyerangan terjadi saat laga dalam posisi imbang 1-1.

Saat itu kiper Welwalo tak bisa menangkap tembakan lawan dengan sempurna. Bola kemudian sempat menggelinding melewati sang kiper. Sang wasit lantas memutuskan bahwa bola telah melalui garis gawang. Tuan rumah yakni Defence pun unggul 2-1.

Namun Welwalo tak menerima keputusan itu dengan lapang dada. Sejumlah pemain kemudian mengejar wasit hingga terjatuh. Beberapa staf pelatih kemudian diduga ikut terlibat aksi pemukulan terhadap sang pengadil lapangan.

EFF menghentikan liga selama dua pekan. Dalam kurun waktu itu, pihak federasi harus memastikan pada serikat pekerja bahwa para wasit akan mendapatkan perlindungan asuransi usai insiden tersebut. Selain itu, pihak klub juga harus membayar biaya pengobatan wasit yang sebelumnya teraniaya tersebut.

 

3 dari 5 halaman

Liga Nigeria

Kompetisi di Nigeria bernama The Nigeria Professional Football League. Kompetisi pada musim ini dihentikan setelah berjalan 24 pekan, atau tepatnya sejak bulan juli 2018 lalu.

Pokok masalahnya adalah terjadinya dualisme kepemimpinan di Federasi Sepakbola Nigeria alias Nigeria Football Federation (NFF). FIFA mengakui Amaju Pinnick sebagai ketua sah NFF.

Namun di sisi lain ada Chris Giwa yang juga mengklaim sebagai ketua NFF. Giwa adalah rival Pinnick di dalam tubuh NFF. Giwa mengklaim ia merupakan ketua sah NFF sejak Agustus tahun 2014. Ia mengaku terpilih setelah mendapat suara terbanyak dalam proses voting.

Giwa sebenarnya sudah mendapat hukuman dari FIFA. Bahkan FIFA akhirnya sempat mengancam akan melarang Nigeria berlaga di kancah internasional jika Giwa tak mau mundur. Meski diperingatkan namun Giwa terus berusaha menggugat legalitas Pinnick sekaligus mencoba agar dirinya diakui sebagai bos federasi yang sah.

Kompetisi pun akhirnya dihentikan oleh League Management Company (LMC). Kompetisi baru akan digulirkan jika masalah dualisme ini kelar.

"Keputusan itu didasarkan pada keadaan buruk saat ini dalam administrasi sepakbola di negara itu, sebagai akibat dari sponsor, mitra dan penyedia layanan yang telah menyatakan keprihatinan yang kuat dan meninjau keterlibatan mereka di liga," kata LMC dalam sebuah pernyataan.

 

4 dari 5 halaman

Liga Zimbabwe

Kompetisi Zimbabwe Premier Soccer League sempat terhenti pada matchday 21. Tepatnya pada akhir bulan Juli 2018 hingga awal Agustus 2018.

Pasalnya situasi di sana berubah menjadi tak kondusif dan sangat berbahaya. Hal ini terjadi menyusul adanya agenda pemilihan presiden.

Pilpres itu mengakibatkan terjadinya sejumlah aksi kekerasan dan bentrokan antara pendukung parpol tertentu dengan pihak berwajib di jalanan kota Harare. Akibatnya enam orang meninggal dunia.

Otoritas sepakbola lokal sempat diperkirakan akan melanjutkan roda kompetisi pada hari Sabtu setelah pada pekan sebelumnya diliburkan untuk membuka jalan bagi dilangsungkannya pemilihan umum nasional, yang diadakan pada hari Senin. Namun, keputusan itu diralat menyusul adanya bentrok dan aksi kekerasan tersebut. Otoritas liga juga sempat berusaha untuk memisahkan semua hal yang berbau politik dari sepakbola.

"Ini berfungsi sebagai saran bagi semua penggemar sepakbola bahwa regalia partai politik tidak diperbolehkan di pertandingan Castle Lager PSL," buka pihak otoritas liga dalam sebuah pernyataan resminya.

“Kami mendesak semua klub, petugas keamanan dan Kepolisian Republik Zimbabwe untuk memastikan bahwa tidak ada penggemar yang memakai bentuk regalia partai politik atau pakaian dengan pesan politik diberikan akses ke stadion. Kami menyarankan bahwa tidak akan ada pertandingan PSL pada akhir pekan 28-29 Juli 2018. Program PSL Castle Lager akan dilanjutkan pada 4-5 Agustus 2018," sebut pernyataan itu.

 

5 dari 5 halaman

Liga Yunani

The Super League Greece sempat terhenti sementara. Pasalnya presiden klub PAOK Salonika sempat masuk ke lapangan saat timnya bertanding, sembari membawa senjata api.

Insiden terjadi pada saat PAOK bermain melawan AEK Athens pada 11 Maret 2018 lalu di Toumba Stadium. saat itu gol PAOK dianulir wasit pada menit 89.

Sang presiden yang bernama Ivan Savvidis itu tak terima dengan keputusan wasit. Ia masuk ke lapangan bersama para pengawalnya dan mencoba meminta para pemainnya keluar lapangan saja.

Belakangan diketahui bahwa Savvidis masuk lapangan dengan membawa senjata api. Para pemain AEK kemudian kabur dari lapangan dan tak kembali. Pertandingan akhirnya resmi dihentikan dua jam kemudian. Sementara itu pihak kepolisian mencari dan berusaha menangkap Savvidis.

Deputi Menpora Yunani, Giorgos Vasiliadis kemudian memutuskan bahwa liga Yunani dihentikan untuk sementara. Keputusan diambilnya setelah ia berkonsultasi dengan perdana menteri Alexis Tsipras.

"Liga tidak akan dimulai lagi kecuali ada kerangka yang jelas, disetujui oleh semua pihak, untuk bergerak maju dengan berbagai syarat dan aturan," ujarnya pada BBC.

FIFA kemudian juga ikut turun tangan mengatasi masalah ini. Mereka mengancam akan melarang Yunani berpartisipasi di pentas internasional jika tak mengatasi masalah itu dengan baik.

"Meskipun insiden baru-baru ini terjadi dalam konteks kompetisi nasional, yang berarti bahwa tindakan disipliner berada di bawah yurisdiksi badan peradilan yang kompeten dari Federasi Sepak Bola Yunani, komite pemantauan FIFA mengamati situasi ini dengan cermat."

"Kegagalan untuk mengambil tindakan yang tepat oleh badan-badan yang kompeten untuk membasmi segala macam kekerasan untuk menjamin kelancaran kompetisi nasional akan mengharuskan FIFA untuk merujuk kasus ini ke dewan FIFA untuk dipertimbangkan dan kemungkinan menjatuhkan sanksi, termasuk penangguhan anggota asosiasi," tulis pernyataan resmi.

Sumber: Bola.net

Video Populer

Foto Populer