Sukses


Jersey Cristiano Ronaldo Jadi Baju Sepak Bola Pertama Matthijs de Ligt

Bola.com, Amsterdam - Matthijs de Ligt mengungkap masa kecilnya yang begitu mengidolai Cristiano Ronaldo. De Ligt mengungkap jersey klub sepak bola pertamanya ialah jersey Manchester United nomor punggung 7 milik Ronaldo.

Dalam wawancara dengan media Belanda, Vi.nl, kapten Ajax ini menceritakan pertemuan masa kecilnya ketika bermain sepak bola.

"Semuanya berjalan dengan cepat dan saya menyadari itu," kata De Ligt seperti dikutip dari situs resmi Juventus.

"Saya makan malam dengan teman-teman masa kecil. Dulu, saya selalu ingin menjadi Cristiano Ronaldo ketika kami bermain sepak bola di taman," ia menambahkan.

Makan malam itu tepat setelah pertemuan Ajax dengan Juventus di Liga Champions. Menurut De Ligt, pertemuan dengan Ronaldo di Liga Champions adalah momen yang istimewa.

“Baju sepak bola pertama saya juga miliknya (Cristiano Ronaldo) ketika bermain untuk Manchester United," ucapnya.

Bek Timnas Belanda ini telah menjadi incaran banyak klub dalam bursa transfer musim panas ini setelah tampil gemilang di Ajax Amsterdam.

Barcelona, ​​Manchester United, Paris Saint-Germain, dan Juventus adalah klub elite yang memburu tanda tangan bek 19 tahun ini. 

Namun, Juventus muncul sebagai kandidat terkuat. Apalagi, Cristiano Ronaldo juga mengajaknya merapat ke Turin.

2 dari 2 halaman

Dirayu Ronaldo

Matthijs de Ligt juga mengungkap Cristiano Ronaldo mengajaknya gabung Juventus. Hal itu disampaikan Ronaldo setelah partai final UEFA Nations League yang mempertemukan dua negara yang dibela dua pemain itu, Timnas Portugal versus Timnas Belanda.

Setelah peluit panjang tanda pertandingan usai, dua pemain itu terlihat tertawa, jadi, jurnalis menanyai Matthijs de Ligt, hal apa yang dibicarakannya dengan Ronaldo saat itu.

"Ronaldo meminta saya datang ke Juventus," kata De Ligt kepada NOS.

"Saya sedikit kaget dengan pertanyaan itu, itulah mengapa akhirnya saya tertawa. Pada awalnya saya tak memahami maksudnya. Tapi, saya tak menjawab apa pun," lanjutnya.

"Sesaat setelah pertandingan, Anda sama sekali tak peduli dengan hal semacam itu. Anda kecewa karena kalah, dan hanya itu yang Anda pikirkan," imbuhnya.

Video Populer

Foto Populer