Sukses


Potensi Atalanta Merusak Tatanan Peta Persaingan Pentas Liga Champions

Bola.com, Jakarta - Babak 16 Besar Liga Champions musim 2019-2020 bakal digelar mulai pekan ini. Klub-klub besar seperti Liverpool, Real Madrid, Barcelona, dan Bayern Munchen bakal menjadi unggulan. Tetapi, ada potensi kejutan dari Atalanta.

Liga Champions adalah kompetisi yang asing bagi Atalanta. Sebab, dalam catatan sejarah klub berjuluk La Dea tersebut, mereka baru sekali tampil di Liga Champions. Sekali saja dan itu pada musim 2019-2020.

Walau masih 'bau kencur' di kompetisi paling elit Eropa, performa Atalanta sama sekali tidak memalukan. Sempat menelan tiga kekalahan beruntun dan jadi pesakitan di fase grup, Atalanta mampu bangkit.

Josip Ilicic dan kolega kebobolan 11 gol dan hanya mencetak dua gol pada tiga laga awal.

Momen manis Atalanta terjadi saat menahan imbang Manchester City di San Siro. Klub asal Bergamo tersebut lantas melaju kencang: menang lawan Dinamo Zagreb dan Shakhtar Donetsk. Atalanta mencetak enam gol dan hanya sekali kebobolan.

Video

2 dari 5 halaman

Valencia Korban Pertama?

Lolos dari fase grup merupakan capaian yang bersejarah bagi tim asuhan Gian Piero Gasperini. Namun, cacatan itu bakal terasa lebih manis jika mereka mampu membuat kejutan lebih lanjut dengan lolos ke babak perempat final.

Pada babak 16 Besar, Atalanta bakal berjumpa Valencia. Kedua tim bisa dibilang sebagai 'kuda hitam' di babak 16 Besar. Pada fase grup, Valencia unggul dari Ajax untuk menemani Chelsea lolos ke 16 Besar.

"Valencia adalah lawan yang tangguh, kami memiliki kesempatan untuk menulis halaman baru di buku-buku sejarah Atalanta dan itu akan menjadi mimpi untuk lolos ke perempat final Liga Champions," kata pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini.

"Jika kami berjumpa Barcelona atau Liverpool, vonis akan disegel [Atalanta bukan unggulan], tetapi dengan Valencia, saya katakan itu 50-50," sambung mantan pelatih Inter Milan tersebut.

3 dari 5 halaman

Cara Bermain Atalanta Musim Ini

Pada musim 2019-2020 ini, Gian Piero Gasperini sudah memakai tiga formasi yang berbeda. Formasi 3-4-1-2 menjadi yang paling sering dipakai. Di Serie A, formasi itu dipakai pada 18 laga dan empat laga di Liga Champions.

Selain itu, Gian Piero Gasperini juga punya alternatif formasi 3-4-2-1 [dipakai tujuh kali] dan 3-5-2 [dipakai sekali].

Tiga bek adalah formasi andalan Gian Piero Gasperini. Begitu juga dengan empat pemain di lini tengah. Tiga bek menjadi milik Rafael Toloi, Luis Palomino, dan Berat Djimsiti. Lalu, empat gelandang ditempati: Hans Hateboer, Marten de Roon, Mario Pasalic, dan Robin Gosens.

Sementara itu, tiga pemain depan bisa bergerak sangat fleksibel. Josip Ilicic, Alejandro Gomez dan Duvan Zapata bisa saling bertukar posisi. Josip Ilicic bisa bermain di belakang penyerang, tetapi dia juga bisa menjadi penyerang tengah.

Gasperini juga masih punya sosok Luis Muriel di lini depan.

4 dari 5 halaman

Pemain Kunci

Dikutip dari Whoscored, Atalanta punya beberapa kelebihan. La Dea cukup kuat dalam memanfaatkan bola mati, tendangan jarak jauh, serangan balik, dan mental untuk mengejar ketika klub dalam kondisi tertinggal.

Percayalah, Atalanta sampai pekan ke-24 menjadi klub dengan kemampuan mencetak gol terbaik di Serie A. Tim asuhan Gian Piero Gasperini itu telah mencetak 63 gol. Juventus, yang punya Cristiano Ronaldo, baru mencetak 46 gol saja.

Dalam mencetak gol, Atalanta juga tidak hanya bergantung pada satu pemain saja. Di pentas Serie A, ada lima pemain dengan jumlah gol yang menonjol yakni Josip Ilicic (14), Luis Muriel (12), Duvan Zapata (8), Robin Gosens (7), dan Alejandro Gomez (6).

Di Liga Champions, dari delapan gol yang sudah dicetak Atalanta, ada enam pemain berbeda yang menyumbang gol. Mario Pasalic menjadi penyumbang gol terbanyak dengan dua gol.

Di Serie A, Atalanta punya rerata penguasaan bola yang mencapai 55,4 persen. Inter Milan hanya punya rata-rata penguasaan bola 51,8 persen di Serie A. Catatan Atalanta di Liga Champions juga tidak buruk: 50,3 persen

5 dari 5 halaman

Kelemahan Mereka

Pengalaman adalah titik lemah yang paling menonjol dari Atalanta. Tidak akan mudah bagi mereka untuk lepas dari tekanan di babak 16 Besar Liga Champions. Situasi yang dihadapi bakal berbeda dengan fase grup.

Tidak banyak pemain Atalanta yang pernah mengukir prestasi di Liga Champions. Bahkan, tidak banyak yang punya pengalaman berlaga di Liga Champions, sebelum musim ini. Gian Piero Gasperini pun minim pengalaman di Liga Champions.

Dikutip dari Whoscored, titik lemah Atalanta ada empat elemen: sering membuat kesalahan individu, sulit menghentikan lawan membuat peluang, menjaga keunggulan, dan bertahan melawan pemain dengan individu yang tinggi.

Di Serie A, Atalanta sudah kebobolan 32 gol. Atalanta hanya berada di posisi ketujuh tim dengan jumlah gol paling sedikit di Serie A. Atalanta masih kalah dari AC Milan (31), Parma (30), dan Hellas Verona (24) yang peringkatnya di bawah Atalanta.

"Melaju terus di Liga Champions lagi akan seperti memenangkan Scudetto untuk kita," kata Gian Piero Gasperini.

 

Sumber asli: Whosored, Soccreway

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 17/2/2020)

Video Populer

Foto Populer