Sukses


10 Selebrasi Gol Kontroversial Pesepak Bola Top Dunia, Aksi Suarez Sangat Konyol

Bola.com, Jakarta - Beragam cara dilakukan pesepak bola top dunia untuk mengekspresikan kegembiraan setelah membobol gawang lawan. Ada yang ekspresinya saat melakukan selebrasi gol biasa saja, tapi ada juga yang heboh. 

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) punya aturan terkait selebrasi gol yang dilakukan pemain. Para pemain tak bisa berselebrasi semau sendiri. 

Ada batasan-batasan yang harus dipatuhi, seperti tak boleh menyinggung politik, pantang berbau rasial, hingga tak boleh membuka jersey. 

Namun, tetap saja ada pemain-pemain yang melanggar aturan tersebut. Terkadang pemain bola merayakan golnya secara berlebihan hingga melebihi batas. 

Tentu saja hukuman sudah menanti pemain jika melakukan selebrasi yang melebihi aturan. Namun, tetap saja selalu muncul selebrasi kontroversial yang baru. 

Berikut ini delapan selebrasi gol kontroversial deretan pemain top dunia, seperti dilansir dari berbagai sumber. 

2 dari 9 halaman

1. Emmanuel Adebayor

Pada September 2009, Emanuel Adebayor melakukan selebrasi kontroversial dengan mengejek suporter Arsenal. Selebrasi tersebut dilakukannya saat Manchester City menjamu The Gunners. 

Saat mencetak gol, Adebayor langsung berlari jauh menuju suporter tim tamu. Gesturnya menunjukkan sikap mengejek. Tingkah Adebayor itu berujung sanksi. Dia diskorsing dua pertandingan, plus dengan 25 pounds karena juga secara sengaja menginjak striker Arsenal, Robin van Persie. 

Saat ditanya alasan melakukan melalukan selebrasi kontroversial itu, dia mengaku merasa tidak dihargai mantan timnya.   

"Saat ke lorong ganti dan melihat rekan-rekan (para pemain Arsenal), saya mencoba bersalaman dengan mereka. Tapi, mereka tidak mau. Saya terkejut," kata Adebayor mengungkapkan alasan di balik selebrasi emosionalnya. 

"Saya merasa sakit hati. Setelah itu, saat di lapangan saya mendengar sebagian fans bernyanyi menghina ayah dan ibu saya. Semua ada batasnya. Saya akhirnya merespons," imbuh dia. 

3 dari 9 halaman

2. Robbie Fowler

Robbie Fowler pernah melakukan selebrasi sangat kontroversial pada 3 April 1999. Saat itu, dia mencetak gol untuk Liverpool pada derbi kontra Everton, di Stadion Anfield. Pertandingan itu dimenangi The Reds dengan skor 3-2.  

Setelah mencetak gol, dia berlari ke tepi garis gawang untuk berselebrasi. Fowler kemudian menjatuhkan kedua lutut sambil membungkur. Dia mengarahkan hidungnya ke garis seolah-olah sedang menghirup narkoba jenis kokain. 

Selebrasi itu jadi sindiran Fowler kepada suporter Everton, yang kerap menuduhnya mengonsumsi obat-obatan terlarang. 

Pihak Everton tak terima dengan selebrasi tersebut dan melaporkan Fowler ke FA. Dia akhirnya dihukum larangan tampil dalam empat pertandingan. 

4 dari 9 halaman

3. Nicolas Anelka

Pemain Prancis, Nicolas Anelka, pernah memeragakan selebrasi kontroversial saat memperkuat West Bromwich Albion. Insiden itu terjadi setelah Anelka membobol jala West Ham United pada Desember 2013. 

Dia merayakan gol dengan melatakkan satu lengan melintasi dada dan satu tangan lainnya terbentang lurus. Gestur itu dipopulerkan oleh komedian Prancis, Dieudonne. Sebagian orang melabeli gestur itu sebagai salam Nazi yang dibalik. 

Gara-gara peristiwa kontroversial itu Anelka didenda 80 ribu pounds, dijatuhi larangan lima laga oleh FA. Dia kemudian dipecat West Brown karena dianggap melakukan tindakan tak etis, karena mengumumkan minatnya meninggalkan klub melalui media sosial. 

 

5 dari 9 halaman

4. Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri

Gol dari Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri membawa Swiss memetik kemenangan penting atas Serbia pada Piala Dunia 2018. Namun, selebrasi kedua pemain menjadi sorotan karena didedikasikan untuk tanah kelahiran mereka, Kosovo, yang mayoritas penduduknya beretnis Albania. 

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008. Namun, Serbia tak pernah mau mengakui, sehingga tensi antara kedua negara memanas.  

Aksi selebrasi mereka jadi sorotan. Sambil berlari, Xhaka dan Shaqiri menautkan ibu jari kedua tangannya dan dengan jari-jari lainnya direnggangkan menyerupai burung. Banyak yang menduga gestur itu melambangkan Elang Albania di bendera Albania.   

Tentu saja, merayakan gol dengan kandungan pesan politik dilarang. Mereka berpotensi dijatuhi hukuman dua pertandingan, tapi akhirnya hanya dikenai denda. 

 

6 dari 9 halaman

5. Luis Suarez

Luis Suarez dikenal sebagai pemain sarat kontroversi, bahkan saat merayakan gol. Selebrasi kontroversial Suarez tersaji ketika Liverpool menantang Everton pada derbi di Goodison Park, 28 Oktober 2012. 

Pertandingan berkesudahan 2-2. Suarez mencetak gol pertama Liverpool sehingga timnya sempat unggul 1-0. 

Setelah membobol jala Everton, Suarez berlari ke arah bangku cadangan tim lawan dan melompat. Dia kemudian  membentangkan kedua tangannya dan menjatuhkan diri tepat di hadapan bangku cadangan tim tuan rumah, alias tepat di hadapan manajer Everton, David Moyes. 

Gestur itu ternyata sebagai bentuk balasan Suarez kepada komentar Moyes sebelum laga itu. Pemain asal Uruguay itu disindir sebagai tukang diving oleh Moyes. 

 

7 dari 9 halaman

6. Niklas Bendtner

Pada Piala Eropa 2012, Niklas Bendtner melakukan selebrasi setelah mencetak dua gol melawan Portugal. Pemain Denmark tersebut kemudian membuka jerseynya kemudian menunjukkan celana dalam yang memuat sponsor salah satu rumah judi.

Selebrasi tersebut berujung denda hingga mencapai Rp1,5 miliar dan larangan bertanding satu laga. 

8 dari 9 halaman

7. Ruud van Nistelrooy

Bintang sepak bola, Ruud van Nistelrooy, kehilangan kesabaran saar Belanda membungkam Andorra  4-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2006. Kekesalan Nistelrooy dipicu tingkah bek Andorra, Antonio Lima, yang menertawakannya saat dirinya gagal mengeksekusi penalti. Sang bek tertawa tepat di depan wajah sang striker. 

Enam menit berselang, Nistelrooy berhasil menjebol gawang Andorra. Nistelrooy langsung balas dendam. Dia langsung tertawa di depan wajah Lima. 

Gara-gara ulahnya tersebut, Nistelrooy diganjar kartu kuning oleh wasit.  

 

9 dari 9 halaman

8. Giorgos Katidis

Pemain muda Yunani, Giorgos Katidis, melakukan selebrasi sangat kontroversial pada laga AEK Athens kontra Veria pada musim 2013. Selepas menjebol gawang Veria, dia melakukan penghormatan ala Nazi. 

Imbasnya, dia dilarang bermain untuk timnya pada sisa musim itu. Deritanya belum berakhir. Aksi kontroversi itu akhirnya membuat Katidis dilarang memperkuat Timnas Yunani seumur hidup. 

"Aksi pemain kepada para penonton dengan menampilkan salam ala Nazi adalah sebuah provokasi berat. IItu Itu juga bentuk penghinaan terhadap korban kekejaman Nazi dan melukai prinsip kemanusiaan dalam sepak bola," ujar Federasi Sepak Bola Yunani. 

Sumber: Planet Football, Mirror, The Sun 

Video Populer

Foto Populer