Bola.com, Roma - Seorang ahli epidemiologi Italia, Pierluigi Lopalco mengatakan, situasi di negara itu tidak memungkinkan untuk menggelar pertandingan sepak bola hingga Oktober 2020.
Hal ini berkaitan dengan wabah virus Corona yang semakin parah di Italia. Per Minggu (22/3/2020), ada 53.578 kasus dan kematian mencapai 4.825. Situasi ini tidak memungkinkan bagi Italia untuk menggelar kompetisi pada bulan Mei.
Baca Juga
Bikin Baper..Pesan Menyentuh Nova Arianto untuk Shin Tae-yong: Terus Menjadi Inspirasi Saya, Coach
Lamine Diaby-Fadiga, Bomber Pecatan Nice karena Mencuri Jam Tangan Absen Membela Guinea Vs Timnas Indonesia U-23
Wow! 4 Pemain Timnas Indonesia U-23 Bisa Main di Serie B Menurut Roberto Mancini: Nyusul Jay Idzes Nih
Advertisement
Sebelumnya, penyelenggara Serie A optimistis kompetisi bisa dilanjutkan pada 2 Mei. Namun, kondisi Italia semakin parah. Dalam 24 jam terakhir, 793 meninggal dunia.
"Kita harus memberikan informasi yang jelas. “Saya pikir tidak mungkin bagi orang banyak untuk menghadiri pertandingan sepak bola sebelum Oktober. Prediksi saya adalah bahwa tindakan pembatasan pergerakan akan berlanjut setidaknya sampai musim panas," katanya kepada La Repubblica, dikutip Football Italia.
"Mungkin dan harus ada beberapa peringanan. Jadi kita akan kembali bekerja, pergi keluar, tapi itu semua harus dilakukan dengan sangat lambat dan hati-hati," imbuhnya.
Saat ini, ada 16.020 orang yang di rumah sakit, 2.655 di antaranya berada dalam perawatan intensif. Sementara pasien yang bergejala ringan dan bahkan tidak bergejala, mengisolasi diri di rumah.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dybala dan Maldini
Virus Corona di Eropa memang semakin mengkhawatirkan. Kabar terbaru, penyerang Juventus, Paulo Dybala, dunyatakan positif. Juga legenda AC Milan, Paolo Maldini dan anaknya, Daniel.
Mantan Presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz, meninggal karena terpapar virus tersebut.
Advertisement