Sukses


5 Tim Terhebat Sepanjang Masa di Pentas Liga Champions: Bayern Munchen Masih Kalah Dahsyat dibanding Barcelona

Bola.com, Jakarta - Liga Champions musim 2019-2020 berakhir dengan dramatis dengan memunculkan Bayern Munchen sebagai jawara. Bavarians mengangkat mahkota Eropa keenam mereka usai menekuk Paris Saint-Germain dengan skor tipis 1-0.

Pasukan asuhan Hansi Flick telah bergabung dengan daftar klub elite lainnya dengan pencapaian sensasional treble. Klub asal Jerman itu mencatat prestasi kedua mereka dalam rentang delapan tahun, menyamai jumlah dua treble milik Barcelona.

Memenangkan trofi yang didambakan dengan cara apa pun adalah pencapaian yang luar biasa. Namun, melakukannya dengan cara fantastis seperti yang dilakukan Bayern Munchen tahun ini layak mendapat kredit. The Bavarians menuntaskan kompetisi elite Benua Biru ini tanpa sekalipun menderita kekalahan. 

Yuk, kita tengok lima klub yang berjaya di Liga Champions terhebat sepanjang masa.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Ajax Amsterdam

Pada tahun 1995, sekelompok pemain muda akademi Ajax turun ke lapangan melawan salah satu tim paling hebat dalam beberapa dekade terakhir, AC Milan, di final Liga Champions. Mereka membuat sejarah dengan memenangkan kompetisi dan mengukir warisan terhormat untuk diri mereka sendiri secara individu.

Tim asuhan Louis van Gaal membuat dunia terkesan. Tim dengan sekumpulan wonderkid menjadi raja Eropa. Nama-nama pemain belia seperti Patrick Kluivert, Edwin van der Sar, Jari Litmanen, dan Clarence Seedorf tampil memesona.

Mereka mengalahkan tim AC Milan yang bertabur bintang pada tiga kesempatan. Dua kali di penyisihan grup dan tentu saja di laga puncak. Tim muda Van Gaal menang melawan bintang-bintang besar macam Paolo Maldini, Franco Baresi, dan sejumlah superstar Milan lainnya yang dipimpin oleh Fabio Capello.

Kluivert keluar dari bangku cadangan untuk menjadi pencetak gol termuda di final Liga Champions setelah mencetak gol kemenangan pada menit ke-85 untuk Ajax.

3 dari 6 halaman

Bayern Munchen

Bayern Munchen saat ini tim spektakuler dihuni banyak pemain berbakat yang bisa memenangi apapun. Karena itulah Niko Kovac dipecat setelah kalah telak 1-5 di Bundesliga melawan Eintracht Frankfurt.

Hans-Dieter Flick yang jadi penggantinya kembali menghidupkan nafas Bavarians. Mereka memenangi seluruh gelar kompetisi, termasuk Liga Champions dengan cara mengesankan.

Bayern menjadi tim pertama yang memenangkan kompetisi dengan rekor bersih, setelah memenangkan semua 11 pertandingan yang mereka mainkan di UCL tahun ini.

Pencapaian ini termasuk kemenangan sensasional atas Barcelona di perempat final. Mereka menghancurkan Blaugrana dengan skor 8-2. Di fase penyisihan mereka juga menggebuk finalis tahun lalu Tottenham Hotspur dengan skor 7-2.

Bayern akhirnya mengalahkan PSG hanya dengan satu gol di final saat Kingsley Coman membuat perbedaan lewat umpan silang indah dari Joshua Kimmich.

4 dari 6 halaman

AC Milan

Tim AC Milan legendaris asuhan Carlo Ancelotti pada pertengahan 2000-an adalah salah satu tim terhebat di Liga Champions. Skuad Italia dipenuhi dengan superstar seperti Andrea Pirlo, Maldini, Filippo Inzaghi, dan calon pemenang Ballon d'Or Kaka.

Mereka mencapai final pada tahun 2005 sempat dibuat patah hati dalam laga final di Istanbul. Mereka gagal juara secara menyakitkan lewat drama adu penalti usai Liverpool melakukan comeback dramatis.

Rossoneri mencapai final lagi dua musim selanjutnya, dan menghadapi lawan yang sama yang menggagalkan kejayaan mereka di Eropa pada 2005.

Namun, Milan, meski performa mereka di Serie A relatif buruk, berada dalam kondisi terbaik mereka di UCL 2006-2007.

Pasukan Ancelotti mencatat beberapa kemenangan yang tak terlupakan termasuk kemenangan agregat 5-3 yang menakjubkan atas Manchester United, termasuk hattrick Kaka di Old Trafford di semifinal. Milan juga mencatatkan kemenangan luar biasa 2-0 melawan Bayern Munchen di Allianz Arena hingga melangkahkan kaki ke final di Athena.

Inzaghi mencetak dua gol khasnya untuk mengunci kemenangan AC Milan. Mereka meraih gelar Liga Champions ketujuh mereka, dan yang terakhir hingga saat ini.

5 dari 6 halaman

Real Madrid

Real Madrid menciptakan sejarah pada musim 2016-2017 ketika mereka memenangkan gelar ganda kontinental pertama sejak 1958, dan menjadi tim pertama di era Liga Champions yang mempertahankan mahkota Eropa mereka.

Tepat ketika dunia mengira tim Real ini mencapai puncaknya, terutama setelah kampanye liga mereka yang mengecewakan - setelah mengakhiri musim dengan 16 poin di belakang Barcelona - mereka menaklukkan Eropa untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun.

Meskipun ada kritik yang menyelimuti gaya permainan mereka, serta fakta bahwa mereka menghadapi perjalanan yang relatif lebih nyaman ke final di tahun-tahun sebelumnya. Namun, terlepas dari kesengsaraan mereka di La Liga, Real Madrid berhasil melaju ke babak sistem gugur kompetisi dan mencatatkan kemenangan gemilang melawan tim-tim elite.

Los Blancos menghadapi PSG, Juventus, dan Bayern Munchen, sebelum akhirnya lolos ke final bersua Liverpool. Mereka memenangkan pertandingan dengan skor agregat masing-masing 5-2, 4-3, dan 4-3.

Gareth Bale jadi pahlawan di laga puncak dengan mencetak dua gol. Real Madrid menang 3-1 melawan Liverpool sekaligus memastikan gelar ke-13 mereka di Liga Champions.

 

6 dari 6 halaman

Barcelona

Barcelona salah satu tim terhebat dalam sejarah sepak bola, musim debut Pep Guardiola sebagai pelatih Barcelona tetap menjadi salah satu musim paling terkenal yang tak akan dilupakan penikmat sepak bola sejagat.

Pep mengubah gaya bermain Barcelona. Mereka bermain ofensif dan amat menghibur. Anggota skuat dihuni mayoritas pemain jebolan Akademi La Masia.

Lionel Messi muda punya peran besar atas kesuksesan Barcelona saat itu. Messi mencetak total 38 gol dalam 51 pertandingan untuk timnya dan berakhir sebagai pencetak gol terbanyak untuk klub dalam perjalanan treble pertama mereka.

Dia juga berperan penting di Liga Champions, mencetak sembilan gol dalam 12 pertandingan.

Blaugrana menghabisi seperti Bayern Munich, Olympique Lyon, dan Chelsea dalam perjalanan mereka ke final di Roma. Kemenangan mereka melawan The Blues pada leg kedua semifonal memunculkan banyak kontroversi, wasit dianggap terlalu memihak Blaugrana.

Namun, mereka melewati mereka dengan kemenangan agregat gol tandang untuk mencapai final. Mereka berjumpa Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson. Messi dan Samuel Eto'o mencetak gol kemenangan. 

Barcelona bermain sepak bola dalam performa terbaiknya dan menghancurkan tim lawan dengan cara bersenang-senang. Seluruh lawannya tak ada satupun diberi nafas untuk mengembangkan permainan.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer