Bola.com, Jakarta - Sebuah fakta baru kematian legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, terungkap.
Dewan medis yang sedang menyelidiki kematian Maradona di rumah sakit Ipensa, La Plata, Argentina, menyebut sang legenda meninggal dalam tidurnya dan terbaring tanpa ditemukan hingga delapan jam. Dewan medis akan memberi tahu jaksa atas fakta ini.
Baca Juga
Deretan Momen Lucu Timnas Indonesia U-23 Vs Australia di Piala Asia U-23 2024: Waduh, Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong
3 Kunci Sukses Timnas Indonesia U-23 Tundukkan Australia di Piala Asia U-23 2024
Erick Thohir Hujani Timnas Indonesia U-23 dengan Pujian Setelah Bekuk Australia: Ini Garuda Muda yang Sesungguhnya!
Advertisement
Maradona dinyatakan meninggal pada 25 November 2020 pukul 13.15 waktu setempat. Tim medis berupaya menyelamatkan nyawa sang legenda setelah 45 menit henti jantung.
Tetapi, para ahli yang mempersiapkan laporan untuk jaksa penuntut yang sedang memimpin penyelidikan kematian Maradona menyebutkanm waktu kematian sang legenda antara pukul 4 pagi dan 6 pagi.
Dewan medis beranggotakan 20 orang juga akan memastikan kematian Maradona disebabkan oleh penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya yang tidak dirawat dengan benar.
Media Argentina mengklaim, dewan akan menyebut perawatan mantan bintang Barcelona itu tidak mendapat perawatan maksimal setelah operasi otak.
Dokter yang merawat Diego Maradona, Leopoldo Luque termasuk di antara tujuh orang yang diselidiki dan dia menyangkal melakukan kesalahan.
Video
Masih Berlangsung
Jaksa San Isidro, Argentina, mengklaim mendiang Diego Maradona tidak menerima perawatan yang tepat. Jaksa menyebut sang legenda tidak minum obat apa pun untuk penyakit jantungnya.
Pengacara sekaligus agen Diego Maradona, Matias Morla, mendesak diadakan investigasi atas kematian kliennya. Ia menilai tim medis bergerak lambat memberikan pelayanan kesehatan.
Advertisement
Berdasarkan cerita Morla, Diego Maradona sempat mendapatkan perawatan selama 12 jam. Namun selama itu pula ia mendapatkan informasi bahwa pelayanan tim medis sangat lelet.
"Berdasarkan informasi yang saya dapat, sulit untuk dipercaya bahwa selama 12 jam, Diego Maradona tidak mendapatkan perhatian dan penanganan yang layak dari personel tim medis," ujar Morla.
"Ambulans datang 30 menit, sungguh kejahatan yang bodoh. Fakta ini tidak boleh dibiarkan, dan saya meminta agar dilakukan investigasi."
Saat ini, investigasi kematian Maradona masih berlangsung.
Sumber: The Sun, La Republica
Advertisement