Bola.com, Jakarta - Banyak kisah 'menyeramkan' yang ada di sekitar dunia sepak bola. Satu di antaranya adalah stadion. Kali ni, bukan terkait kisah horor di venue yang tak terurus, melainkan horor ketika bermain di sana.
Tak percaya? Yuk jalan-jalan ke Peru, tepatnya ke Stadion Daniel Alcides Carrion. Stadion ini sangat berbeda dari sebagian besar lokasi pertandingan di seluruh dunia.
Baca Juga
Curhat PSSI-nya Thailand, Ini 7 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Ramai Siang Ini : Formasi Ideal Starting XI sampai Kehebatan U-20
5 Hot News Naturalisasi : Curhat Justin Hubner yang Tak Nyaman, Pengakuan Hidup Berbeda ala Maarten Paes sampai Intip Milik Timnas Malaysia
Pagi-Pagi Ambyar, Maarten Paes Bikin Galau Warganet Indonesia, Ada Update Apakah Gerangan ?
Advertisement
Soalnya, stadion ini terletak di ketinggian 4.378 meter di atas permukaan laut (mdpl). Fakta tersebut membuat lokasi stadion ini menjadi yang tertinggi di muka bumi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bikin Takut
Tak heran jika stadion ini dijuluki stadion yang paling menakutkan, terlebih bagi tim tamu yang sowan ke sana. Pada ketinggian yang mencengangkan ini, para pemain menghadapi tugas berat karena kuantitas oksigen sangat tipis. Serem kan?
Seorang pemain memerlukan banyak asupan oksigen selama dan sesudah pertandingan sepak bola. Jika berkurang atau sulit mendapatkan O2, hal fatal bisa saja terjadi.
Sebagai perbandingan, Gunung Everest memiliki ketinggian 8.848 mdpl. Pada sisi lain, gunung tertinggi di Inggris, Ben Nevis, hanya setinggi 1.345 meter. Bisa dibayangkan, para pemain yang bertanding di Stadion Daniel Alcides Carrion, seolah berada di zona awan-awan.
Advertisement
Laga Lokal
Oleh karena itu, Stadion Daniel Alcides Carrion hanya digunakan untuk menyelenggarakan pertandingan lokal, dan yang paling sering adalah Piala Peru. Venue ini adalah kandang tim dari divisi tiga liga Peru, Union Minas.
Karena itulah, Union Minas memiliki reputasi tinggi sebagai 'pembantai' tamu. Bermain di Stadion Daniel Alcides Carrion membuat lawan sudah ciut nyali. Namun, ada beberapa tim yang punya cara untuk menyesuaikan diri, yakni datang 3 hari sebelum pertandingan, lengkap dengan membawa perbekalan oksigen.
Terlepas dari 'kengeriannya', Stadion Daniel Alcides Carrion, yang memiliki kapasitas 8 ribu penonton ini memiliki pemandangan indah, yakni selasar pegunungan Andes. Lapangan stadion tersebut tak menggunakan rumput alami, melainkan sintetis.
Sempat Dilarang
Sekadar cerita, pada 2007, dunia sepak bola sudah pernah melarang pertandingan yang berlangsung di atas ketinggian 250 mdpl, termasuk Stadion Daniel Alcides Carrion. FIFA membuat keputusan tersebut setelah mengatakan tim tuan rumah mempunyai "keuntungan yang tidak adil" dan khawatir keselamatan pemain.
Keputusan itu mendapat protes keras dari Bolivia, Ekuador dan Kolombia. Uniknya, Argentina membela negara satu benua, Almarhum Diego Maradona memberi bukti sanggup bermain satu jam di La Paz, yang punya ketinggian 3.600 mdpl.
Advertisement
Curhat Messi
Namun, Messi pernah berucap tak nyaman bermain dengan area kurang oksigen. "Sangat buruk bermain di sini. Sulit. Ketika Anda berusaha atau berlari sedikit, sulit untuk pulih," sebut Messi, setelah berlaga di La Paz.
Larangan bermain di lapangan dataran tinggi dicabut pada Mei 2008. Sejak saat itu, FIFA mengizinkan pertandingan di dataran tinggi, dengan beberapa protokol yang wajib dipatuhi.
Sumber: The Sun