Bola.com, Jakarta - Bek Timnas Indonesia, Justin Hubner akan memulai petualangan barunya bersama Cerezo Osaka di J1 League musim ini. Dia didatangkan dengan status pinjaman dari klub Premier League, Wolverhampton Wanderers.
Pemain berusia 20 tahun itu diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Cerezo Osaka pada Selasa (12/3/2024) lalu. Justin Hubner dijadwalkan melakoni debut melawan Shonan Bellmare pada pekan kelima J1 League di Yodoko Sakira Stadium, Sabtu (30/3/2024).
Baca Juga
Foto: Cerezo Osaka Vs Gamba Osaka di Pekan ke-29 J1 League 2024, Derby untuk Menahbiskan Penguasa Kota Osaka Sesungguhnya
J1 League 2024: Cerezo Osaka Vs Gamba Osaka, Pertaruhan Penguasa Kota
Foto: Mitsuru Maruoka, Produk Asli J1 League yang Sempat Berseragam Borussia Dortmund dan Kini Jadi Andalan Bali United di BRI Liga 1
Advertisement
"Cerezo Osaka mengumumkan bahwa bek Justin Hubner bergabung dengan Cerezo Osaka dengan status pinjaman selama satu musim dari Wolverhampton Wanderers FC," tulis Cerezo Osaka.
"Sang pemain terpilih mewakili Indonesia di babak kedua Kualifikasi Asia Piala Dunia 26 FIFA. Periode pemanggilannya adalah dari 17 hingga 27 Maret, dan dia akan bergabung dengan tim setelah menyelesaikan tugasnya di tim nasional," lanjutnya.
Hadirnya Justin Hubner akan menambah persaingan di lini belakang Cerezo Osaka. Pemain kelahiran Den Bosch, Belanda, itu harus bersaing dengan sederet bek lainnya memperebutkan posisi di tim utama Sakura, julukan Cerezo Osaka.
Siapa saja pesaing Justin Hubner di Cerezo Osaka? Yuk simak ulasannya di bawah ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ryuya Nishio
Saingan pertama Justin Hubner ada Ryuya Nishio. Bek berusia 22 tahun itu merupakan jebolan akademi Cerezo Osaka. Nishio dipromosikan ke tim senior pada musim 2020. Dia sudah tampil sebanyak 93 kali dan mencetak dua gol plus dua assist di semua kompetisi.
Ryuya Nishio selalu jadi andalan mengawal lini belakang Tim Sakura. Pada musim 2021 dia bermain di 31 laga, kemudian tahun berikutnya diturunkan dalam 24 pertandingan.
Sementara musim lalu, Nishio memainkan sembilan laga. Adapun pada awal musim ini, Ryuya Nishio telah dipercaya bermain penuh selama 90 menit dalam tiga pertandingan di J1 League.
Advertisement
Koji Toriumi
Koji Toriumi merupakan salah satu pilar penting dibawah kepelatihan Akio Kogiku. Bek berusia 28 tahun itu sudah membela Cerezo Osaka sejak 2021 lalu. Sebelumnya dia memperkuat JEF Utd. Chiba pada medio 2017/2028.
Musim lalu menjadi periode terbaik bagi Koji Toriumi. Bek berpostur 183 cm itu bermain sangat baik dengan membukukan 30 penampilan. Posisinya nyaris tak tergantikan dan hanya absen di empat pertandingan sepanjang musim itu.
Bek kelahiran 3 Mei 1995 itu dimainkan di tiga laga pada awal musim ini. Sempat tampil penuh di partai pembuka J1 League, Koji Toriumi mulai tersisih dalam dua laga berikutnya karena performa yang tak begitu impresif. Mampukah Justin Hubner menggeser posisinya?
Kakeru Funaki
Berikutnya Kakeru Funaki. Pemain berusia 25 tahun itu sejatinya berposisi bek kiri, tetapi digeser lebih sentral. Dia diduetkan dengan Ryuya Nishio di sektor bek tengah. Hasilnya pun cukup positif.
Akio Kogiku memasang Kakeru Funaki di pos bek tengah dalam empat pertandingan awal. Bek kelahiran 13 April 1998 itu selalu tampil penuh dengan mencatat 360 menit bermain.
Sama seperti Ryuya Nishio, Funaki juga pemain jebolan akademi Cerezo Osaka. Dia dipromosikan ke tim senior pada 2017, kemudian sempat dipinjamkan ke Jubilo Iwata dan SC Sagamihara. Hingga kembali ke pelukan Tim Sakura pada musim 2022.
Advertisement
Shunta Tanaka
Pesaing Justin Hubner selanjutnya adalah Shunta Tanaka. Bek berusia 26 tahun itu baru saja didatangkan Cerezo Osaka pada 8 Januari 2024. Sebelumnya, Tanaka bermain untuk H. C. Sapporo.
Shunta Tanaka sejauh ini cukup diandalkan pelatih Akio Kogiku mengawal sektor belakang Tim Sakura. Pemain kelahiran Osaka, Jepang itu tampil sangat baik dengan mencetak satu gol dari empat laga yang dijalani.
Dari jumlah penampilan itu, Tanaka selalu dimainkan selama 90 menit penuh. Bek kelahiran 26 Mei 1997 itu juga memiliki market value paling tinggi di antara bek lainnya, yakni senilai Rp17,38 miliar.