Bola.com, Jakarta - Como 1907 akan memulai musim 2024/2025 dengan kembali bertanding di Serie A. Keberhasilan promosi tersebut sekaligus mengakhiri penantian Como selama 21 tahun kembali berlaga di kasta teratas Liga Italia.
Klub yang dijuluki I Lariani tersebut terakhir kali unjuk aksi di Serie A pada musim 2002/2003. Beberapa tahun kemudian, tepatnya 2016, mereka dinyatakan bangkrut dan yang lebih menyedihkan memulai perjuangan lagi dari Serie D, atau kasta keempat di Liga Italia.
Baca Juga
Advertisement
Pada 2019, saat bermain di Serie B nasib tim yang berbasis di Como, Lombardy, itu mulai membaik takala perusahaan Indonesia, SENT Entertainment, perusahaan milik Grup Djarum pimpinan Michael Hartono and Robert Budi Hartono, yang memercaya Mirwan Suwarso untuk mengendalikan Como.
Pelan namun pasti, Como 1907 mampu bangkit dari keterpurukannya yang panjang. Manajemen mendatangkan sejumlah pemain sarat pengalaman seperti Edoardo Goldaniga, Federico Barba, Simone Verdi, Adrian Semper, Daniele Baselli, dan Gabriel Strefezza.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diasuh Cesc Fabregas
Como 1907 resmi promosi ke Serie A, setelah bermain imbang 1-1 melawan Cosenza di Stadio Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (11/5/2024) dini hari WIB. Hasil tersebut membuat mereka naik ke kasta teratas Liga Italia dengan status peringkat kedua klasemen akhir Serie B.
Dari 38 laga yang telah dilakoni, Como 1907 mengoleksi 73 poin, tertinggal tiga angka dari Parma yang berstatus juara Serie B musim ini. Pencapaian Como tersebut juga tak lepas dari peran Osian Roberts yang menjabat sebagai caretaker.
Dia juga dibantu Cesc Fabregas yang menjabat sebagai asisten pelatih. Fabregas awalnya sebagai pemain. Eks bintang Arsenal dan Timnas Spanyol itu diboyong dari Monaco pada 2022.
Hanya setahun, veteran berusia 37 tahun itu naik pangkat jadi pelatih kepala menggantikan Moreno Longo yang dipecat. Namun akibat tak memiliki lisensi kepelatihan UEFA Pro, Cesc Fabregas hanya sebulan untuk mengasuh Como 1907.
Â
Advertisement
Kurniawan Masuk Jajaran Tim Pelatih
Dia pun kemudian menjabat sebagai asisten pelatih Como, mendampingi Osian Roberts. Jajaran kepelatihan Como 1907 juga dihuni legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.
Kurniawan pernah menimba ilmu sepak bola modern di Negara Pizza pada 1993. Saat itu, pria yang akrab disapa Si Kurus tersebut merupakan satu di antara pemain muda berbakat Indonesia yang tergabung dalam PSSI Primavera bermain, serta ditempa di Sampdoria.
Nama lain yang juga layak disebut di balik kesuksesan Como 1907, siapa lagi kalau bukan Mirwan Suwarso. Tatkala Grup Djarum mengambil alih Como, Mirwan yang juga merupakan CEO Mola TV merupakan orang yang ikut mengemban misi berat termasuk merekrut pemain, tim pelatih, dan mendatangkan Kurniawan Dwi Yulianto.
Â
Yakin Bisa Bersaing
Menapaki Serie A yang dihuni tim-tim sangar macam Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan Napoli jelas tak mudah. Yang pasti, menurut penggasa Garuda Select itu, Como 1907 bisa bersaing.
"Ya, jangan sampai bulan-bulanan. Harus bisa bersaing," kata Mirwan Suwarso kepada Bola.com.
Untuk bisa bersaing, imbuh Mirwan Suwarso, pihaknya tak terlalu terburu-buru untuk merekrut sejumlah pemain bintang.
"Strateginya bukan ngambil yang sudah punya nama, tapi yang punya kemampuan untuk meningkatkan kualitas yandg ada sekarang dan bisa bersaing di serie A," ujar Mirwan Suwarso.
Â
Advertisement
Pemain Indonesia Direkrut?
Ditanya ihwal Kurniawan Dwi Yulianto, demikian sapaan akrab pria 47 tahun itu, masih akan dilibatkan ke dalam tim. "Kurus masih jadi asisten pelatih di tim akademi kita," jawab Mirwan Suwarso.
Sukses Como 1907 merengkuh kasta tertinggi pastinya juga menjadi kabar gembira bagi pencinta sepak bola di Tanah Air. Tak menutup kemungkinan, pemain-pemain berbakat Indonesia bisa mendapat kesempatan untuk melamar dan menjalani seleksi di sana untuk kemudian bermain di Serie A.