Bola.com, Jakarta - Transisi kepelatihan Juventus bersama Thiago Motta tampaknya berjalan mulus. Terlihat pada laga pertama I Bianconeri pada Serie A 2024/2025.
Hari Selasa (20/08/2024) dini hari WIB, Juventus sukses mengalahkan Como 1907 dengan skor 3-0. Tiga gol Juventus pada laga itu dicetak Samuel Mbangula, Tim Weah, dan Andrea Cambiaso.
Baca Juga
3 Resep Keperkasaan Liverpool, Ancaman untuk Real Madrid Saat Bertemu di Liga Champions?
3 Kejutan Terbesar di Matchday 4 Liga Champions Pekan Ini: 3 Klub Premier League Boncos! Tren Tim Tamu Menang
4 Pemain yang Awalnya Dianggap Titisan Lionel Messi tapi Gagal Total: Kalah Bersaing, Dihantui Cedera, hingga Pensiun Dini
Advertisement
Gaya permainan Juventus di bawah asuhan Motta pun mendapat banyak pujian. Padahal Juventus kehilangan pemain penting seperti Adrien Rabiot, Wojciech Szczesny dan kemungkinan Federico Chiesa.
Bola.com pun merangkum tiga hal positif dari era baru Juventus bersama Motta saat mengalahkan Como. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Berani Mainkan Pemain Muda
Jelas Juventus asuhan Thiago Motta terlihat lebih berani memainkan pemain muda. Paling terlihat Samuel Mbangula, 20 tahun.
Sosoknya lebih dipilih ketimbang winger senior Douglas Luiz. Hebatnya Mbangula turut mencetak gol.
Secara keseluruhan, tiga pencetak gol Juve saat mengalahkan Como semua berusia di bawah 25 tahun: Andrea Cambiaso dan Timothy Weah berusia 24 tahun.
Advertisement
2. Perubahan Gaya Main Beberapa Nama
Thiago Motta turut membuat kejutan dengan menurunkan beberapa nama pemain dengan gaya bermain berbeda ketimbang sebelumnya.
Salah satunya Kenan Yildiz yang bermain lebih ke tengah alih-alih menyisir sisi pertahanan lawan. DDusan Vlahovic turut lebih rajin menjemput bola ke belakang.
"Kenan bermain dengan baik hari ini, dia memiliki karakteristik untuk bermain di posisi lain juga, itu tergantung pada bagaimana dia bermain dan tim yang kami hadapi," kata Motta.
"Kerendahan hati selalu dibutuhkan. Dusan menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa untuk melacak ke belakang dan membantu lini tengahnya," lanjut Motta soal Vlahovic.
3. Formasi 4-2-3-1
Media Italia, Football Italia turut menulis artikel soal formasi 4-2-3-1 yang diturunkan Motta saat Juve mengalahkan Como 3-0.
Sebelumnya, Motta diprediksi menurunkan formasi 4-1-4-1, tapi sebenarnya dengan aplikasi lebih mirip 4-2-3-1.
Karena dua gelandang Khephren Thuram dan Manuel Locatelli berdiri sejajar sebagai penghubung lini belakang ke tengah.
Advertisement