Bola.com, Jakarta - Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Australia dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam WIB, akan jadi ajang duel strategi antara Shin Tae-yong melawan Graham Arnold.
Graham Arnold adalah pelatih yang ditunjuk Federasi Sepak Bola Australia sebagai pengganti Bert van Marwijk setelah Piala Dunia 2018.
Baca Juga
Advertisement
Graham Arnold membawa Australia lolos ke Piala Dunia 2022, yang merupakan penampilan paling sukses Socceroos di level Piala Dunia.
Seperti halnya Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Graham Arnold juga dipercaya menangani Australia U-23. Bahkan Graham Arnold berhasil membawa tim muda Socceroos itu menjadi tim peringkat ketiga Piala Asia U-23 2020.
Namun, secara mengejutkan Graham Arnold harus melihat tim asuhannya terpukul ketika menghadapi Bahrain di depan pendukungnya sendiri pada matchday pertama Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Australia kalah 0-1 dari Bahrain.
Datang ke Jakarta, Graham Arnold tentu sudah mempersiapkan timnya dengan lebih baik untuk menghadapi Timnas Indonesia, tim yang sudah pernah dikalahkannya di Piala Asia 2024 pada Januri silam.
Seperti apa kiprah Graham Arnold sebagai pelatih? Apakah pelatih berusia 61 tahun itu lebih baik ketimbang Shin Tae-yong?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sukses di Level Klub
Â
Graham Arnold adalah mantan pemain Timnas Australia pada era 1985 hingga 1997. Saat masih aktif bermain, Graham Arnold pernah berkarier di Belanda, Belgia, dan Jepang.
Sementara ketika menjadi pelatih, ia lebih sering menangani klub Australia dan tim nasional, baik sebagai assiten, caretaker, maupun menangani tim muda.
Hanya sekali Graham Arnold menjajal peruntungannya ke luar negeri, yaitu saat menangani klub Jepang, Vegalta Sendai, pada 2014.
Sebagai pelatih, Graham Anold pernah membawa Central Coast Mariners menjadi runner-up A-League Championship 2010/2011, mejuarai A-League Premiership 2011/2012, dan menjuarai A-League Championship 2013.
Kemudian ketika menangani Sydney FC, Graham Arnold menjadi runner-up A-League Champions pada 2014/2015 dan juara di kompetisi yang sama pada 2017.
Ia juga dua kali membawa Sydney FC menjuarai A-League Premiership 2016/2017 dan 2017/2018. Selain itu juga menjadi juara FFA Cup 2017.
Advertisement
Bukan Nama Baru di Timnas Australia
Â
Sebagai mantan pemain Timnas Australia, Graham Arnold cukup dekat dengan Federasi Sepak Bola Australia. Bahkan sejak dua dekade lalu, ia sudah mendapatkan kepercayaan untuk terlibat dalam dunia kepelatihan Timnas Australia.
Graham Arnold mengawalinya dengan menjadi asisten pelatih Australia pada 2000 hingga 2006. Ia kemudian menjadi caretaker pelatih Australia yang ditinggalkan oleh Guus Hiddink setelah tersingkir dari Piala Dunia 2006 di Jerman.
Sempat menangani Australia U-23 pada 2007 dan kembali menjadi asisten pelatih Timnas Australia yang saat itu ditangani Pim Verbeek pada 2008, Graham Arnold kemudian kembali menjadi pelatih di level klub hingga akhirnya pada 2018 kembali ditunjuk menjadi pelatih Timnas Australia.
Berada di bawah asuhan Graham Arnold, Australia mencetak rekor. Socceroos menjadi tim pertama dalam sejarah Kualifikasi Piala Dunia yang berhasil meraih kemenangan dalam 11 laga beruntun, tepatnya pada September 2018 hingga Oktober 2021.
Setelah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar, Australia asuhan Graham Arnold mampu tampil baik di fase grup dan lolos ke 16 besar.
Sayangnya, Australia langsung tersingkir pada laga pertama fase knockout itu karena kalah dari Argentina yang akhirnya menjadi juara.
Bawa Australia Luar Biasa di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026
Â
Timnas Australia asuhan Graham Arnold memulai Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dari putaran kedua. Kiprah Australia di bawah Graham Arnold yang bagus di Piala Dunia 2022 berlanjut di fase kualifikasi ini.
Australia yang menjalani enam pertandingan melawan Palestina, Lebanon, dan Bangladesh di Grup I putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, mampu meraih 18 poin sempurna. Artinya, tak sekalipun Australia gagal menang dalam fase kualifikasi ini.
Justru Australia terpeleset ketika memulai putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ketika menjamu Bahrain. Kekalahan 0-1 di depan pendukungnya itu menjadi noda dalam perjalanan karier Graham Arnold bersama Timnas Australia dalam beberapa tahun terakhir.
Mampukah Timnas Indonesia juga membuat Australia terpeleset? Atau justru Graham Arnold bisa membawa Socceroos bangkit dan meraih kemenangan di SUGBK.
Advertisement