Bola.com, Jakarta - Pelatih Celtic, Brendan Rodgers, mengakui bahwa kekalahan telak 1-7 timnya dari Borussia Dortmund pada laga matchday kedua di Signa Iduna Park, Rabu dini hari WIB (2/10/2024) adalah pengalaman yang sangat menyakitkan di Liga Champions.
Rodgers menyatakan bahwa timnya dihukum atas setiap kesalahan yang mereka buat dalam pertandingan tersebut, menghadapi tim yang tampil jauh lebih unggul.
Baca Juga
Advertisement
Dortmund membuka keunggulan melalui penalti yang dieksekusi oleh Emre Can. Meski Daizen Maeda sempat menyamakan kedudukan dengan cepat, Dortmund terus mendominasi dan mencetak gol dengan mudah. Karim Adeyemi mencetak hat-trick, sementara Serhou Guirassy menambah dua gol, dan Felix Nmecha melengkapi pesta gol Die Borussen.
Celtic terlihat kesulitan mengimbangi permainan Dortmund atau menahan serangan cepat mereka.
"Jujur saja, itu adalah tontonan yang sulit," ungkap Rodgers.
"Kami tidak dalam performa terbaik kami," aku mantan pelatih Liverpool itu.
Rodgers memuji Dortmund sebagai tim papan atas yang menunjukkan kualitasnya, sementara Celtic tidak mampu memulai pertandingan seperti yang diharapkan.
"Saya rasa saya tidak pernah terlibat dalam permainan di mana setiap kesalahan dihukum. Itulah levelnya," lanjut Rodgers.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesalahan Celtic Jadi Gol buat Dortmund
Rodgers menambahkan bahwa setiap kesalahan, baik itu umpan yang salah atau kehilangan bola, tampaknya selalu berakhir dengan gol bagi Dortmund. Sementara itu, di babak kedua, beberapa peluang yang dimiliki Celtic tidak cukup mengubah jalannya pertandingan.
Menurut Rodgers, di level ini, terutama saat bermain tandang melawan tim kuat seperti Dortmund, performa harus berada di puncak, dan Celtic gagal mencapainya.
Beberapa gol Dortmund berasal dari kesalahan umpan atau saat Celtic kehilangan bola dalam permainan. Rodgers menekankan bahwa pelajaran harus dipetik dari pertandingan ini. Ia juga mengakui bahwa timnya terlalu sering salah posisi dan tidak berada di level teknis yang diharapkan.
"Ini adalah pembelajaran dari level ini," katanya.
“Kami sempat menyamakan kedudukan 1-1, yang bagus, tetapi sangat cepat mereka kembali unggul 2-1 dan mulai mengontrol permainan, membuat kami harus mengejar," tutur Rodgers.
Â
Advertisement
Dortmund di Level Berbeda
Juara Skotlandia ini memulai pertandingan dengan performa yang kuat, setelah memenangkan semua pertandingan domestik sebelumnya. Namun, Rodgers mengakui bahwa Dortmund berada di "level yang berbeda" dan bahwa ia harus kembali memotivasi timnya setelah kekalahan ini.
"Kami masuk dengan rasa percaya diri yang tinggi karena kami telah bermain dengan sangat baik," tambah Rodgers.
"Namun, kami harus memulai pertandingan dengan lebih baik daripada yang kami lakukan. Kami kebobolan gol yang terlalu mudah."
Rodgers juga menyoroti betapa mematikan Dortmund dalam memanfaatkan peluang, menyebut mereka kejam dalam penyelesaian akhir.
"Sangat sulit bagi kami untuk mencapai level itu. Ini adalah level yang berbeda, dengan segala hormat," katanya.
"Kami ingin lebih kompetitif, itulah yang mengecewakan dari sudut pandang kami."
Ia menutup dengan mengatakan bahwa tugasnya kini adalah kembali menginspirasi para pemainnya dan memastikan mereka belajar dari pengalaman pahit ini agar tidak dihukum lagi di level yang tinggi.
Â
Sumber: STV News