Bintang di Liga Brasil Keluhkan Lapangan Rumput Buatan, Tingkatkan Risiko Cedera

Kembalinya Neymar ke klub lamanya, Santos, menjadi berita besar di Brasil. Namun, kekhawatiran muncul mengenai kemungkinan Neymar menolak bermain di lapangan dengan rumput buatan.

Beberapa klub di kasta tertinggi Liga Brasil telah menggunakan lapangan buatan untuk memungkinkan penggunaan stadion yang lebih fleksibel.

"Melihat arah yang diambil sepak bola Brasil saat ini, sangat mengkhawatirkan. Dengan ukuran dan representasi olahraga kita, perdebatan ini seharusnya tidak perlu terjadi. Di liga-liga paling dihormati di dunia, pemain didengar dan investasi dilakukan untuk memastikan kualitas lapangan di stadion,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemain.

"Solusi untuk lapangan yang buruk adalah membuat lapangan yang baik, sesederhana itu. Sepak bola itu alami, bukan buatan," lanjut pernyataan tersebut.

Saat ini, beberapa klub besar Brasil seperti Botafogo, Palmeiras, dan Athletico Paranaense telah menggunakan lapangan rumput sintesis.

Hal ini menyebabkan beberapa pemain senior dan mereka yang baru pulih dari cedera memilih untuk tidak bermain di lapangan tersebut.

Kendati Depay yang kini membela Corinthians belum masuk kategori itu, Neymar dan Thiago Silva sudah mendekati pengujung karier mereka, dengan Neymar yang memiliki riwayat cedera panjang.

Palmeiras merespons kritik terhadap lapangan rumput buatan mereka dengan menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan tidak memiliki dasar ilmiah.

Dalam pernyataan resmi, Palmeiras menegaskan bahwa lapangan mereka telah mendapatkan sertifikasi dari FIFA dan menjalani inspeksi rutin sejak tahun 2020, "sehingga memiliki parameter yang sama dengan lapangan rumput alami dalam kondisi sempurna".

Dengan makin banyaknya klub yang beralih ke teknologi lapangan 5G, yaitu kombinasi rumput sintetis dan rumput alami, kontroversi ini diperkirakan akan terus menjadi perdebatan utama di kalangan para pemain dalam beberapa tahun mendatang.

Sumber: Inside World Football