Faktor yang Membuat AC Milan Berpotensi Gagal Juara Liga Italia Serie A Musim Ini

Bola.com, Jakarta - Musim ini, AC Milan menghadapi tantangan besar dalam upaya mempertahankan gelar juara Liga Italia Serie A. Beberapa faktor yang berpotensi membuat mereka gagal meraih kesuksesan antara lain badai cedera, inkonsistensi performa, dan kegagalan dalam jendela transfer. Berbekal kondisi ini, peluang mereka bersaing di puncak klasemen semakin terancam.

Satu di antara masalah utama AC Milan adalah badai cedera yang melanda skuad. Tim ini sering kehilangan pemain-pemain kunci akibat cedera, yang berimbas pada konsistensi permainan dan kekuatan tim secara keseluruhan. Contohnya, cedera yang dialami Zlatan Ibrahimovic, Ismael Bennacer, Ante Rebic, Alessio Romagnoli, dan Simon Kjaer di masa lalu, menjadi contoh jika raksasa asal kota mode ini pernah terjerembab.

Ketidakberdayaan dalam menurunkan skuad terbaik mereka di pertandingan penting dapat menyebabkan hilangnya poin berharga. Selain itu, inkonsistensi performa menjadi masalah lain yang mengganggu langkah AC Milan. Tim ini kadang mampu meraih kemenangan besar, namun di sisi lain juga mengalami kekalahan atau hasil imbang yang mengecewakan.

Contoh anyar terjadi pada pekan lalu. AC Milan takluk di markas Torino dengan skor 1-2, pada giornata 25. Walhasil, mereka terpuruk di peringkat 7 dengan koleksi 41. Kondisi itu terpaut jauh dari sang pemuncak klasemen sementara, Inter Milan, yang mengumpulkan 57 poin.

Satu di antara aspek penting dalam membangun tim yang kompetitif adalah jendela transfer. AC Milan mengalami kegagalan dalam mendatangkan pemain kunci yang dibutuhkan di bursa transfer. Kegagalan ini melemahkan skuad dan berdampak negatif pada kekuatan serta kedalaman tim. Kehilangan pemain penting atau tidak berhasil merekrut pengganti yang tepat dapat menjadi faktor utama yang mengganggu performa tim.

Lebih jauh lagi, meskipun AC Milan memiliki skuad yang hampir sama dengan musim juara sebelumnya, mereka gagal berkembang baik dari segi personel maupun taktis. Rekrutan baru masih beradaptasi, dan belum sanggup berlari kencang seperti yang ada dalam skema bursa transfer musim dingin.