Sukses


Reaksi Arteta saat Vs PSV Cerminkan Masalah Serius Arsenal di Liga Champions: Lini Pertahanan Rapuh!

Reaksi Mikel Arteta mengungkap masalah besar Arsenal, yakni pertahanan yang rapuh.

Bola.com, Jakarta - Mikel Arteta tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya saat menyaksikan performa Arsenal melawan PSV pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Emirates Stadium, Kamis dini hari WIB (13-3-2025).

Kendati lini serang masih menunjukkan ketajaman, pertahanan The Gunners justru menjadi titik lemah yang mengkhawatirkan.

Jika tidak segera diperbaiki, Arsenal bisa menghadapi kesulitan besar di Liga Champions.

Kesalahan yang dilakukan oleh Jakub Kiwior dan Ben White menyoroti permasalahan utama yang dihadapi Arsenal pada momen krusial musim ini.

Bukan sekadar kesalahan individu, tetapi tanda-tanda kelemahan yang bisa sangat merugikan Meriam London dalam persaingan di Eropa.

Sejak menit-menit awal, kerapuhan lini belakang Arsenal sudah terlihat. Dengan William Saliba dan Jurrien Timber diistirahatkan, Arteta memilih mempertahankan Gabriel Magalhaes di jantung pertahanan dan memasangkannya dengan Jakub Kiwior.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Kiwior Kesulitan

Keputusan ini cukup berisiko, mengingat Kiwior merupakan bek tengah berkaki kiri yang kali ini harus bermain di sisi kanan.

Posisi yang tidak familier membuat Kiwior kesulitan dalam membangun serangan serta menjaga kestabilan pertahanan.

Satu di antara momen yang paling mencolok adalah ketika bek asal Polandia itu membuat umpan yang buruk di luar kotak penalti, memberi kesempatan bagi Johan Bakayoko untuk mengancam gawang Arsenal.

Arteta langsung bereaksi dengan kekecewaan, dan beberapa menit kemudian, PSV berhasil menyamakan kedudukan akibat kelengahan pertahanan tuan rumah.

3 dari 5 halaman

Ben White Tampil Buruk

Tak hanya Kiwior, Ben White juga tampil buruk dalam pertandingan tersebut. Baru kembali dari cedera lutut yang cukup lama, White diharapkan bisa menghadirkan kestabilan di sisi kanan pertahanan Arsenal.

Namun, ia justru menunjukkan kurangnya kepekaan terhadap bola, terutama saat menghadapi tekanan lawan.

Satu di antara kesalahannya terjadi ketika ia salah mengoper di area sendiri saat mendapat tekanan dari pemain PSV, yang hampir berujung pada serangan balik berbahaya.

Keterlambatan White dalam duel satu lawan satu membuat Arteta makin frustrasi. Sepanjang laga, manajer asal Spanyol itu terus memberikan instruksi dari pinggir lapangan sambil menunjukkan ekspresi ketidakpuasan terhadap kesalahan-kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.

4 dari 5 halaman

Arsenal Kurang Pelapis Berkualitas

Ketidakpastian yang ditunjukkan Kiwior dan White mencerminkan masalah yang lebih besar: Arsenal tidak memiliki pelapis yang cukup bisa diandalkan di lini pertahanan.

Saliba dan Gabriel memang menjadi pasangan bek tengah yang solid, tetapi opsi cadangan mereka masih jauh dari kata meyakinkan.

Hal ini menjadi dilema bagi Arteta karena jika satu di antara dari dua bek utama tersebut mengalami cedera, Arsenal akan menghadapi situasi sulit, terutama di Liga Champions.

Lantaran alasan ini, banyak pihak meyakini bahwa Arsenal tidak akan ragu untuk melepas Kiwior pada musim panas mendatang jika ada tawaran yang sesuai. The Gunners membutuhkan bek tengah yang lebih berkualitas untuk memperkuat rotasi tim.

Selain itu, kembalinya Jurrien Timber dari cedera juga bisa mengancam posisi White di starting XI. Jika Timber berhasil pulih sepenuhnya, ia bisa menjadi pilihan utama di sisi kanan pertahanan, yang berarti White harus rela turun ke bangku cadangan.

Hal ini kian menegaskan ketidakpastian opsi pertahanan yang dimiliki Arsenal saat ini.

Jika White tidak segera menemukan kembali performa terbaiknya, ia bisa kehilangan tempatnya di tim utama, terutama ketika Arsenal memasuki fase krusial musim ini.

5 dari 5 halaman

Harus Segera Perbaiki Pertahanan

Kendati Arsenal tertinggal 15 poin dari Liverpool di Premier League, mereka masih memiliki peluang besar untuk melangkah jauh di Liga Champions.

Namun, jika pertahanan mereka tidak segera membaik, mereka bisa membayar mahal ketika menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat.

Reaksi cemas Arteta di pinggir lapangan bukan sekadar ekspresi kekecewaan sesaat, tetapi juga sinyal peringatan atas titik lemah yang bisa membuat Arsenal tersingkir pada momen-momen krusial.

Tantangan terbesar Meriam London sekarang bukan hanya mempertahankan ketajaman di lini serang, tetapi juga memperbaiki lini pertahanan jika ingin meraih trofi bergengsi musim ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer