6 Pesepak Bola Raksasa dengan Sentuhan Berkelas: Ibrahimovic Bukan yang Paling Jangkung, tapi Paling Mengerikan!

Salah satu penyerang yang paling diremehkan pada masanya, Luca Toni adalah legenda Italia yang mencetak lebih dari 300 gol sepanjang kariernya.

Meskipun menghabiskan hampir seluruh kariernya di Italia, ia menguasai permainan dan menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A sebanyak dua kali dan satu kali memenangkan Sepatu Emas Eropa.

Mencetak gol tidak pernah menjadi masalah bagi penyerang setinggi enam kaki dan empat inci ini, dan ia adalah penyerang yang berasal dari era yang berbeda.

Dikenal sebagai penyerang kotak penalti, kurangnya kecepatan membuat ia harus beroperasi sebagian besar dalam posisi tetap dan memanfaatkan fisik serta sentuhan pertamanya untuk terhubung dengan rekan satu timnya, menemukan setengah yard untuk menembak atau memberikan assist, dan ia brilian dalam semua aspek gaya bermainnya yang terkenal tidak ortodoks.

Mengingat ia pernah bermain untuk klub-klub seperti Bayern Munchen, Atletico Madrid, dan Juventus, jelaslah bahwa Mario Mandzukic adalah penyerang serba bisa yang brilian.

Dikenal karena tinggi badan dan fisiknya, ia adalah penyerang besar lain yang tentu saja bisa bermain, dan menunjukkan sepanjang kariernya di level tertinggi.

Salah satu momen yang langsung terlintas dalam pikiran adalah tendangan salto dari jarak jauh di final Liga Champions 2017, yang memenangkan penghargaan Gol Terbaik UEFA Musim Ini.

Bermain untuk klub-klub elit di Spanyol, Italia, dan Jerman membuktikan bahwa ia adalah pemain top yang memanfaatkan ukuran tubuhnya untuk keuntungannya, tetapi tidak pernah mengandalkannya.

Selama kariernya yang panjang dan terhormat, Edin Dzeko membuktikan kecemerlangannya dapat diterapkan di berbagai negara dan liga, dan ia menikmati banyak kesuksesan.

Baik di Premier League, Serie A, atau Bundesliga, gaya permainannya sangat efektif. Mahir dengan kedua kaki dan di udara, pemain andalan Bosnia ini adalah senjata yang nyata dalam menyerang.

Bukan pemain yang berbakat dalam kecepatan, ia mampu mengalahkan pemain bertahan dengan cerdas dalam pengaturan waktu dan pergerakannya, tetapi juga kemampuannya terhubung dan menyelesaikan dengan ahli dalam beberapa cara.

Kita telah melihatnya saat mencetak gol voli dari jarak jauh ke gawang Chelsea untuk AS Roma dengan kakinya yang lemah dan kariernya penuh dengan momen-momen spesial yang menunjukkan sangat efektif sebagai penyerang yang lebih besar.

Setelah membantu Prancis ke Piala Dunia 2018 sebagai titik fokus mereka dalam serangan dengan tidak mencetak satu gol pun, jelas bahwa Olivier Giroud adalah penyerang yang brilian.

Tidak pernah dikaruniai kecepatan, Giroud dipaksa untuk mengasah keterampilannya secara berbeda, menjadi penghubung utama yang juga mampu mencetak gol-gol brilian dengan kepala atau kedua kakinya.

Empat golnya melawan Sevilla untuk Chelsea pada 2020 adalah contoh sempurna, saat ia mencetak gol dengan kaki kanan, penyelesaian yang tepat dengan kaki kiri, sundulan yang brilian, dan penalti meyakinkan untuk menunjukkan kemampuan teknisnya secara menyeluruh.

Sepanjang kariernya, ia menunjukkan kemampuan untuk terhubung dengan semua jenis pemain, dan ia menghasilkan flick assist yang menakjubkan untuk Jack Wilshere dalam gol brilian melawan Norwich pada musim 2013/2014.

Meskipun kariernya setelah menjadi pemain sepak bola lebih banyak di dunia hiburan, orang-orang mungkin cepat lupa Peter Crouch adalah pemain sepak bola yang luar biasa dan salah satu 'orang besar' terbaik yang pernah kita lihat.

Setelah bersinar untuk Inggris dengan catatan gol yang cemerlang, ia juga merupakan tokoh kunci bagi Liverpool di Premier League dan Liga Champions serta bermain dengan tim-tim papan atas saat itu.

Meskipun ia mematikan di udara, Crouchy memiliki kaki yang cemerlang dan mampu menangkap umpan, melepaskan umpan, dan bahkan menggiring bola melewati bek lawan meskipun tingginya enam kaki tujuh inci.

Penampilan terbaik dari kemampuan teknisnya datang dari beberapa gol tendangan salto yang menentang gravitasi dan tendangan voli sejauh 30 yard untuk Stoke City pada musim 2011/2012 yang menjadi momen penentu kariernya yang mengukuhkan warisannya.

"Dewa" yang menobatkan dirinya sendiri di antara para pria, Zlatan Ibrahimovic adalah seorang unicorn dalam bentuk penyerang jangkung.

Sebagai pemain yang benar-benar unik, ia membanggakan dan menunjukkan sejumlah kemampuan teknis yang luar biasa yang membuatnya mampu menggiring bola melewati banyak pemain bertahan sebelum mencetak gol seperti pemain sayap setinggi lima kaki tujuh inci yang lincah meskipun tubuhnya tinggi.

Pemain asal Swedia itu dapat mencetak gol dari jarak 40 yard dengan tendangan setengah voli atau bahkan melepaskan tendangan salto dari jarak jauh.

Ada alasan mengapa ia bermain untuk klub-klub terbesar di Eropa: Ia adalah penyerang yang sangat hebat.

Ibrahimovic dapat melakukan hampir segalanya dan memiliki sentuhan pertama yang hebat memungkinkannya bermain di berbagai liga dan sistem yang berbeda, dari Barcelona hingga Manchester United, sambil memenangkan hampir setiap trofi yang tersedia untuknya.

Sumber: Givemesport