Emmanuel Petit Mengenang Detik-Detik Prancis Juara Piala Dunia 1998 saat Menghadapi Brasil

Foto: 6 Pemain yang Raih Gelar Piala Dunia saat Berseragam Arsenal, Duo Gabriel Bersama Brasil Berikutnya? — Emmanuel Petit. Eks gelandang bertahan Prancis yang telah pensiun pada Juli 2004 bersama Chelsea ini tercatat pernah berseragam Arsenal selama 3 musim mulai 1997/1998 hingga 1999/2000. Pada Piala Dunia 1998 saat Prancis menjadi tuan rumah, ia menjadi bagian dalam skuad Les Bleus meraih gelar juara usai mengalahkan Brasil 3-0 di partai final. Ia berhasil menyumbang 1 gol dan 1 assist dalam laga final tersebut. (AFP/Patrick Hertzog)... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia 1998 merupakan momen yang tak akan pernah dilupakan Emmanuel Petit. Legenda Monaco yang pernah memperkuat Arsenal dan Chelsea itu merupakan salah satu protagonis di balik kedigdayaan Timnas Prancis.

Berjumpa Brasil di final, Prancis tampil perkasa dengan kemenangan fantastis tiga gol tanpa balas. Petit menyumbang sebiji gol, sedangkan dua gol lainnya diborong Zinedine Zidane.

Sekian purnama telah berlalu, Petit mengenang kembali masa kejayaannya tersebut, termasuk gol indahnya di menit-menit akhir pertandingan.

Lewat kanal YouTube Asumsi Segelas Bersama Pangeran Siahaan belum lama ini, legenda yang masih terlihat bugar dengan rambut gondrongnya itu berkisah panjang lebar.

"Saya pikir Anda tidak akan percaya jika saya memberi tahu Anda karena saat saya masih muda, saya bermain bersama saudara dan teman-temanku. Sudah lama sekali," kata Petit.

"Kami bermain di luar gedung. Tiba-tiba saya berhenti bermain dan memikirkan sesuatu dan saya seperti punya firasat dan saya katakan beberapa tahun setelah itu ketika saya mulai menyadari bahwa saya bisa menjadi pemain sepak bola profesional," imbuh pria yang kini berusia 54 tahun.

"Itu sebelum Prancis ditunjuk sebagai penyelenggara Piala Dunia 1998. Saya bilang di koran, suatu hari Prancis akan menang. Kami akan mengadakan Piala Dunia di rumah lalu kami akan menang."

2 dari 3 halaman

Kena Tegur Frank Lebeuf

Foto Piala Eropa: Profil Legenda Zinedine Zidane, Seniman Sepak Bola dari Prancis. — Pemain yang dipanggil Zizou ini sudah mencuat sejak dua tahun sebelumnya dimana ia mampu mempersembahkan dua gol untuk Tim Nasional Prancis pada laga final dan berhasil menjuarai ajang Piala Dunia 1998. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)... Selengkapnya

Di final, tuan rumah Prancis ditunggu tim kuat Brasil. Hingga menit ke-45+1, Les Bleus sudah unggul 2-0 berkat brace Zidane.

"Kami unggul dengan skor 2-0. Saya bermain sebagai bek tengah. Setelah belajar sebagai pemain tengah karena Marcel Desailly tidak dalam kondisi yang kuat dan beberapa menit kemudian sebelum akhir pertandingan, saya ingat berteriak kepada Frank Lebeuf yang juga merupakan pemain bertahan di samping saya."

"Bayangkan saja suara kerasnya. Delapan puluh ribu orang berteriak kami hampir memenangkan Piala Dunia dan untuk menyentuh trofi."

"Dan saya berteriak keras, saya bilang, 'Frank, Frank'. Dia menatapku, 'Apa?'. Jadi, kami hampir tidak bisa mendengar satu dengan yang lain. Saya bilang kepadanya, 'Dengar, Frank, kita akan menang di Piala Dunia. Kita unggul 2-0 dan impianku terwujud.'"

"Dia bilang, 'Hei diam! Kita masih punya satu pertandingan lagi. Masih beberapa menit lagi.'"

3 dari 3 halaman

Sempat Ragu

Memasuki menit-menit akhir pertandingan, Petit memutuskan melakukan serbuan jauh ke depan dan berhasil mengubah skor menjadi 3-0 via lesakan kaki kirinya. Awalnya dia sempat ragu untuk meninggalkan pertahanan.

"Sebelum akhir pertandingan, dua menit kemudian, kami ada di sudut pertahanan. Jika saya ingat dengan baik, itu adalah Christophe Dugarry yang mendapat bola. Dan saya tidak tahu kenapa, tapi ada suara di pikiran saya mengatakan, 'Ayo, lari seperti kuda gila.'"

"Tidak ada alasan bagi saya untuk meninggalkan pertahanan karena kami sedang unggul. Masih dua menit sebelum laga usai, seharusnya saya bertahan untuk menjaga pertahanan."

"Namun ada suara di pikiran yang berkata, 'Ayo kita pergi.' Lalu ketika saya melihat Christophe Dugarry mengambil bola dan saya melihat Patrick Vieira yang baru saja masuk ke dalam permainan sebagai pemain pengganti. Apa yang kita lakukan bersama di luar sana, tiga minggu sebelum Piala Dunia."

"Saya berpikir dalam hati, 'Wah, ini bisa jadi kesempatan.' Patrick memberikan bola kepada saya dan kemudian, kamu tahu kan apa yang terjadi setelah itu? Jadi, saya tidak ditakdirkan untuk mencetak gol. Saya ditakdirkan untuk memberikan assist."

"Kadang-kadang, saya mungkin... ya oke mendapatkan kesempatan. Tapi yang ini saya tidak tahu kenapa, tapi saya rasa itu datang dari sana," kata Petit sambil menunjuk langit.

"Saya rasa itu adik saya. Dia mengawasi saya. Karena dia sudah meninggal dan saya sedang menjalankan misi. Itulah sebabnya saya menjadi seperti ini, sampai di puncak selama karier saya karena faktor X."

"Selalu ada sesuatu dalam diri saya sebelum pertandingan, selama, dan setelah pertandingan," tutupnya.